Bab 4

259 51 3
                                        

Erika mengedarkan pandangnya kesekitar. Pemandangan lampu kota yang terlihat indah di depannya. Ia dibawa kesebuah restoran yang berada di lantai 8 sebuah gedung. Dan saat ini, mereka sedang duduk santai di sofa, menunggu makanan pesanan mereka datang.

Erika tertegun saat Ricky meraih tangannya dan kemudian meremasnya lembut. "Kamu besok kemana?" Tanya Ricky menatap Erika.

Dan dengan polos Erika menjawab, "nyuci Pak," Jawabnya membuat Ricky tertawa seketika.

"Anak kost sekali kamu ini," Umpat Ricky.

Ya emang anak kost batin Erika melirik Ricky.

"Di laundry saja. Nggak usah nyuci," Ucap Ricky membuat Erika seketika menaikkan sudut bibir nya.

Emang lu mau bayarin uang laundry nya hah?! Ucap Erika dalam hati. Namun ia hanya tertawa kecil saja.

Ricky tampak menarik nafas dalam. "Kalau lusa? Nggak kemana-manakan?" Tanyanya lagi sambil menaikkan kedua alisnya.

Erika tersenyum meringis. "Saya ikut fun run Pak." Ucapnya dengan manis namun bangga.

"Wah," Ucap Ricky antusias. "..yang berapa kilo?" Tanyanya yang tampak tertarik dengan pembahasan ini.

"10 kilo," Jawab Erika dengan bangga. Setidaknya masih ada hal yang bisa di pamerkan dari dirinya.

Ricky tampak melebarkan matanya takjub. "Wah, hebat sekali. Memang dimana acaranya? Saya boleh ikut?" Tanya Ricky antusias.

Erika menatap Ricky sepele. Emang sanggup bapak-bapak lari 10 kilo? Batin Erika.

"Boleh aja sih Pak. Tinggal daftar aja," Jawab Erika.

Erika menautkan anak rambutnya. Dalam hati ia sudah berucap sombong. Lu bakalan gue buat semakin jatuh cinta. Lu harus lihat, seberapa jagonya gue batin Erika percaya diri.

Ricky tersenyum senang mendengar jawaban Erika. "Tapi nanti kalau saya nggak kuat, bantuin sayalah ya." Ucap Ricky dengan manis.

Erika tertawa renyah "ah, bapak bisa aja. Saya yakin bapak pasti lebih bisa dari pada saya." Ucap Erika merendah.

Saat itu, makanan pun satu persatu mulai tersaji di atas meja. Tangan Erika pun sudah di lepas oleh Ricky. Bersiap untuk makan.

"Mas," Ucap Erika pada pramusaji pria yang mengantar makanan mereka. "..saya pesan air mineralnya ya." Ucap Erika.

"Bapak mau air mineral?" Tawar Erika ke Ricky.

Ricky pun menganggukkan kepalanya. "Boleh," Jawabnya datar.

"2 ya Mas," Ucap Erika dan pelayan itu pun menganggukkan kepalanya. Lalu pergi dari sana.

Erika menatap antusias makanan yang sudah tersaji di atas meja. Ia ingin segera melahap semuanya. Tapi ia urungkan karena Ricky tak juga menyentuh sendok apalagi makanannya.

Erika pun menatap Ricky yang hanya diam menatapnya. "Kenapa?" Tanya Erika polos.

Ricky mendesah kasar dan tertawa tak acuh mendengar pertanyaan Erika. "Bisa-bisanya orang lain kamu panggil mas, sementara saya kamu panggil bapak." Keluh Ricky yang membuat Erika tercengang.

"Ya sudahlah, kita makan." Ucap Ricky yang mulai mengambil sendoknya.

Erika mengigit bibir bawahnya dan masih menatap Ricky.

Emang boleh setua ini masih ngambek?

Ganteng banget lagi ngambeknya. Iih, gemas banget. Kalau di bejek-bejek boleh nggak sih

Mamaku Star GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang