Chapter 5

232 48 5
                                    

Para prajurit ksatria Taka sangat syok dengan apa yang mereka lihat barusan. Nyonya muda mereka begitu berani melawan sosok Uchiha Sasuke yang di kenal ganas di medan pertempuran.

Tapi ini juga pertama kalinya Nyonya muda mereka berani menatap mata mereka satu persatu dengan tatapan tajam dan tegas layaknya seorang pemimpin.

Nyonya muda yang mereka kenal adalah sosok gadis yang pendiam dan selalu berjalan dengan kepala tertunduk dalam persis seperti hantu bahkan mereka hampir tidak pernah melihat wajah di balik poninya yang begitu panjang.

Sejujurnya, tadi mereka terpesona melihat kecantikan Nyonya muda yang hari ini tampak berbeda. Rambut yang biasanya di biarkan tergerai, hari ini di kepang satu kebelakang sehingga wajahnya dapat terlihat jelas. Mereka semua seperti melihat sosok baru dan bukan Nyonya muda.

“Tidakku sangka bahwa Nyonya akan seberani itu.”

“Lihat saja tadi tatapannya sangat menantang dan tajam.”

“Dia terlihat seperti seorang Nyonya sungguhan.”

“Bagaimanapun juga dia istri dari Pangeran Kedua dan gelarnya juga seorang Grand Duchess jadi kita harus menghormatinya meski dia bukan sosok yang ideal untuk Pangeran kita.” timpal pria berambut orange dengan ekspresi malas karena hari ini ia harus menemani Sasuke ke Istana sedangkan teman-temannya lebih dulu ke Selatan.

“Juugo, ayo kita pergi.” ujar Sasuke yang baru saja muncul dan segera menaiki kudanya yang gagah berwarna hitam legam.

Black Kinght adalah julukan Uchiha Sasuke. Dia selalu berpenampilan serba hitam bahkan pedangnya juga berwarna hitam legam sehingga darah yang pekatpun tidak akan terlihat di bilah pedangnya.

“Baik Yang Mulia.” ia mengangguk dan segera menaiki kudanya.

“Apalagi yang Kaisar inginkan?” ujar Shuigetsu malas melihat kepergian Sasuke bersama Juugo.

“Sebaiknya kita bergegas pergi ke Selatan.” timpal Yahiko di angguki oleh prajurit yang lain.

Sementara itu Naruto tengah duduk menatap pantulan dirinya di depan cermin yang besar lalu Matsuri muncul bersama dengan seorang wanita paruh baya berpenampilan menarik dan rapi.

“Nyonya, ini adalah seorang penata dari Salon Akashia. Dia yang akan memotong rambut Nyonya.” ujarnya menjelaskan.

“Salam kenal Yang Mulia Duchess. Saya Hana yang akan memotong rambut anda, jadi model seperti apa yang anda inginkan?”

“Potong rambut saya dengan panjang sepunggung di atas pinggul. Lalu potong pendek poni saya setara dengan alis.”
“Hanya potongan biasa?”

“Iya potongan biasa.”

“Apa anda tidak ingin potongan rambut seperti model yang saat ini sedang trend di kalangan bangsawan kelas atas?”

“Tidak, lakukan saja apa yang saya inginkan.”

“Baik, Yang Mulia. Akan saya laksanakan sekarang.”

Naruto mengangguk dengan senyuman tipis yang menandakan bahwa dia menyukainya.

oOo


Keesokan paginya, Naruto sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Rambutnya di tata rapi oleh Matsuri dan wajahnya terlihat segar dengan make up tipis dan pewarna bibir merah muda yang cerah.
Akademi yang akan dia masuki adalah akademi sihir dan berdasarkan dengan isi buku diary Naruto. Gadis itu sering mendapatkan bullyan di karenakan dia tidak memiliki kekuatan sama sekali.

Seharusnya kemarin dia pergi ke perpustakaan dan belajar. Namun Naruto malah terlena dengan perawatan yang Matsuri berikan, dari potong rambut, spa kemudian tubuhnya di berikan pijitan lembut dan menenangkan oleh ahli pijat yang di datangan dari Salon ternama bahkan ia pun bisa menikmati sauna dengan nyaman.

General WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang