23. The Day

103 7 2
                                    

Waktu terus berjalan, nggak kerasa besok adalah hari ulang tahun Alice sekaligus acara ulang tahun sekolah. Alice sama sekali tidak melakukan persiapan, ia akan bernyanyi secara spontan di sana, toh ia tinggal bernyanyi.

Di sekolah, Alice sudah kembali menjadi dirinya yang dulu, yang selalu tersenyum. Tapi, tidak di rumah. Oleh karena itu, sepulang sekolah Alice menghabiskan waktunya di rumah sakit dengan Nando.

Seperti saat ini, Alice sedang bercanda bersama dengan Feli, Juan, dan Nando. Mereka bertiga selalu menemani Alice, dan berusaha membuat Alice tertawa.

"Ai, nanti temenin gue jalan ya" kata Nando.
"Gue mau ke rumah sakit" kata Alice.

"Udah ah .. ikut Nando aja sana" kata Feli sambil menyenggol lengan Alice.
"T..t..tapi Rangga gimana dong" kata Alice.
"Udah, kan ada kita berdua" kata Juan sambil merangkul pundak Feli.
"Modus lo" kata Feli sambil menyingkirkan lengan Juan dari pundaknya.
"Sewot banget sih mbak" kata Juan sambil menjambak rambut Feli. Alhasil, mereka jadi kejar kejaran keliling kantin sekolah.

"Hmmm, temenin ya ?" kata Nando sambil memasang puppy facenya.
Alice tertawa lalu mendorong wajah Nando "iya iya, gue ikut" kata Alice.

Sepulang sekolah, Alice menemani Nando jalan jalan.
"Kita mau ngapain sih ? Dari tadi muter muter terus" kata Alice yang sudah mulai kelelahan.
"Nyari kado buat Thanny" kata Nando. Seketika Alice teringat, ulang tahun Thanny hanya berbeda 2 hari dengan Alice.
Alice menepuk jidatnya "gue juga belum beli kado buat Kak Thanny" kata Alice.
"Menurut lo kado yang cocok apaan Ai ?" tanya Nando, Alice melihat kelilingnya.
"Nah, itu lucu Nan" kata Alice setelah menemukan toko yang di etalasenya terdapat bola kaca yang di dalamnya terdapat sepasang kekasih sedang berpelukan. Lalu, bila digoyangkan akan muncul butiran butiran putih.
"Lo suka ?" tanya Nando, Alice mengernyit heran lah kok gue yang ditanya batin Alice. Tapi, ia mengangguk saja.

Setelah membeli bola kaca itu (author gatau namanya) Alice dan Nando segera menuju ke rumah sakit.

"Hai Ga" kata Alice setelah memasuki ruangan Rangga. Masih sama, Rangga masih terbaring lemah di sana.
"Besok ulang tahun gue Ga, kok lo belum bangun sih" kata Alice sambil mengguncang pelan badan Rangga.
Seperti kemarin kemarin, Nando selalu menunggu Alice lalu mengantarnya pulang.

Setelah pulang dari rumah sakit, Alice langsung masuk ke kamarnya. Rumahnya kembali sepi seperti biasa jika Papanya tidak berada di rumah.
"Woiii, ngelamun terus" kata Reza sambil memukul Alice dengan bantal.
"Ejaaa, lo kebiasaan deh. Lo mau gue mati sebelum hari ulang tahun gue ?" kata Alice, kini balik Alice yang memukul Reza dengan bantal.

"Udah deh dek udahh, ampunnn" kata Reza, Alice langsung berhenti. "Makanya, jangan cari gara gara sama Alice" kata Alice.

"Iya iya... Eh, betewe nih lo kok sering bareng Nando sekarang ? Ntar Rangga marah loh" kata Reza.
Mendengar nama Rangga di sebut, Alice mendadak sedih. Tapi, Alice segera menutupinya. Ia tidak ingin terlihat sedih, setidaknya sampai besok.
"Apa sih lo, aneh banget deh" kata Alice.
"Ya nggak aneh dek, ntar .." kata kata Reza terputus.
"Udah ah sanaaa, gue mau bobok cantik" kata Alice sambil mendorong Reza keluar. Reza menurut saja, ia keluar dari kamar Alice.

~~~

Baru jam tujuh pagi, Alice sudah bersiap siap, padahal acara baru dimulai jam setengah sembilan pagi.
"Haduhhhh, gue harus pake apaaaa !!" Alice mengacak rambutnya frustasi.
"Halo Alice" kata seseorang di pintu kamar Alice, Alice menoleh. "Kak Thanny ?! Kakak ngapain di sini pagi pagi gini ?" tanya Alice. Thanny tidak menjawab, ia langsung masuk ke kamar Alice dan mengobrak abrik lemari pakaian Alice.

"Selera lo nggak jelek jelek banget" kata Thanny sambil terus mengobrak abrik lemari Alice. Sedangkan Alice yang masih bingung, hanya terdiam di depan pintu kamarnya.
"Ai, ini cocok banget buat lo" kata Thanny sambil menunjukkan dress selutut berwarna biru tua tanpa lengan. Alice menggeleng "terlalu terbuka" begitu kata Alice. Thanny mencari cari lagi "ini lucu banget !!" kata Thanny sambil mengeluarkan dress panjang berwarna tosca. "Hmmm lumayan" kata Alice.
"EH INI LEBIH KEREN !" kata Thanny setelah menemukan dress lengan panjang berwarna putih di atas lutut, dengan garis garis berwarna perak.
"Hmmm okay ..." kata Alice pasrah.

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang