e l e v e n

112 8 0
                                    

Alice memakan roti yang di bawa oleh Nando dengan hati riang. Setahu Alice, Nando bukan orang yang peka. Bahkan, Nando cenderung tidak peduli dengan sekitar. Alice kembali tersenyum menyadari Nando kini telah berubah.

Nando melihat Alice yang tersenyum "kok senyum senyum sendiri ?" Tanya Nando. Alice lansung tersadar, ia tersenyum kikuk. "Mmhhhh ... mhhh ... a... a..ku.." kata Alice sambil menoleh ke kanan dan kiri.

KRINGGG !!

Bel pergantian pelajaran berbunyi. Tanpa sadar, Alice menghembuskan nafas lega, karena ia tidak harus menjawab pertanyaan Nando. "Aku balik ke kelas dulu ya Ai" kata Nando sambil mengacak rambut Alice.

Dalam hati Alice menggerutu. Baru aja seneng ditemenin, eh udah balik ke kelas batin Alice. Ia bosan di dalam uks tanpa melakukan apa apa. Akhirnya, ia memutuskan untuk kembali ke kelas juga.

~~~.

Alice mengetuk pintu kelasnya, lalu masuk. Ternyata belum ada guru yang datang. Alice berjalan menuju bangkunya. Disana terlihat Nando yang sedang bermain smartphone sambil menggunakan headset. Sesekali, mulutnya komat kamit. Alice mempercepat langkahnya. Alice langsung duduk di bangkunya.

Nando yang menyadari ada pergerakan disampingnya langsung menoleh. Ia mendapati Alice yang sedang tersenyum kepadanya. "Beneran udah sembuh nih ?" Tanya Nando, Alice mengangguk kecil. Tiba tiba, Nando memasangkan salah satu headsetnya ke telinga Alice. "Lagu ini nunjukkin perasaan aku buat kamu" kata Nando, Alice tersenyum, wajahnya memerah karena posisi mereka yang begitu dekat. Jantungnya berdegup kencang. Wajah Alice semakin memerah ketika sadar, bahwa lagu yang sedang ia dengarkan adalah lagu dari John Legend yang berjudul All Of Me.

Alice berharap moment moment seperti ini terus berlangsung, selamanya. Ia sudah tidak ingin disakiti lagi, ia sudah lelah.

Begitu juga dengan Nando, ia ingin berubah, ia sudah lelah menyakiti hati perempuan. Ia ingin mencari perempuan yang tepat. Dan pilihannya jatuh pada mantan pacarnya, yang dulu pernah ia sakiti. Sekarang, Nando sangat menyesal telah menyia-nyiakan Alice.

"ALICE KOK LO UDAH BALIK KE KELAS SIH" teriak Feli yang sekarang berdiri di ambang pintu kelas. Alice yang asik bercanda dengan Nando pun akhirnya menoleh ke asal suara.

Sebelum Alice menjawab, Feli sudah berada di depannya. "Gue bosen di uks Fel, lagian lebay banget sih lo" kata Alice sambil menoyor kepala Feli.

"GUE NYARIIN LO TAU. Gue kira lo dibawa maling !!" Kata Feli masih dengan emosi. Tapi sorot matanya memancarkan kecemasan. "Lebay lu" kata Alice, lalu tertawa kecil.
"Tapi lo udah sembuh kan ?" Tanya Feli sambil menggerak gerakkan kepala Alice. Nando tertawa melihat ekspresi pacarnya yang tersiksa.
"Dia udah sembuh kok" kata Nando sambil merangkul bahu Alice. Nafas Alice langsung tercekat, menyadari Nando merangkulnya.

"Jonesss ... jonesss ... jonesss ..." Feli bernyanyi dengan wajah melasnya setelah melihat Alice dan Nando. Sedangkan Alice dan Nando tertawa terbahak bahak. Seluruh murid di kelas menatap Nando dengan pandangan berbeda beda. Ada yang menatapnya kagum, ada yang menatapnya heran, dll. Maklum, selama ini Nando terkenal dengan sifatnya yang dingin.

~~~.

Alice sedang duduk sendirian di koridor sekolah. Sesekali ia melihat jam. Alice sedang menunggu Rangga untuk mengajaknya pulang bersama. "Duhh mana sih Rangga, biasanya jam segini juga udah dateng kok" gerutu Alice. Sekolah sudah sepi, mungkin hanya beberapa anak saja yang sedang mengikuti ekstrakulikuler. Masih ingat kan, Alice tidak suka menunggu.

"Kok belum pulang sih ?" Tanya Nando yang tiba tiba duduk disamping Alice. Tentu saja membuat Alice terkejut "ngagetin aja sih. Aku nungguin Rangga, dia dari tadi belum keluar" kata Alice sambil menoleh ke kanan-kiri mencari keberadaan Rangga. Nando memang sedari tadi berada disekolah, ia menunggu sampai Alice pulang. "Kamu sendiri kok belum pulang ?" Tanya Alice, Nando hanya menggeleng tanpa menjawab perkataan Alice.
"Pulang bareng gue yuk" kata Nando

~~~.

Sementara itu, Rangga sedari tadi hanya terduduk diam di kelasnya bersama Juan. Rangga bimbang, ia ingin sekali mengantar Alice, tapi ia juga sedang berusaha menghilangkan perasaannya pada Alice, dengan cara menjauhinya.

"Udah samperin sono .. keburu dia pulang bareng Nando" kata Juan. "Lo kan tau, gue sedang dalam masa menghilangkan perasaan gue" kata Rangga dramatis.
"Elah sok dramatis lo. Kalau suka tuh diperjuangin, bukan dibiarin gitu aja. Lo harus rebut Alice, cinta itu butuh perjuangan. Kalo lo cuma diem gini doang, bukannya hilang, cinta lo malah bertambah" kata Juan.
Setelah mendengar ceramah panjang dari Juan, Rangga seperti langsung terkena aliran listrik. Ia langsung bangkit dari duduknya, dan berlari keluar kelas. Juan hanya menggelengkan kepalanya.

~~~.

Alice berpikir tentang tawaran Nando. Akhirnya Alice mengangguk. Nando melepas jaketnya, karena diluar gerimis, dan Nando tidak membawa payung. Sehingga mereka menggunakan jaket Nando untuk pelindung selama berjalan ke tempat mobil Nando di parkir.

~~~.
Rangga berlari menuju koridor tempat biasanya Alice menunggu. Tapi sesampainya disana, Alice tidak ada disana. Rangga menjadi putus asa, berbagai pertanyaan mulai muncul dalam pikirannya.

Tapi sekali lagi, ia mengingat kata kata Juan. Akhirnya ia mencari ke tempat parkir. Dan benar, disana terlihat sepasang kekasih sedang berjalan berdampingan dengan payug sebuah jaket. Rangga sangat mengenali pasangan itu, Alice dan Nando. Yak, ini kedua kalinya ia terlambat.

Tapi mulai sekarang, ia akan berusaha merebut Alice. Ia pasti akan memiliki Alice, tekadnya sudah bulat. Mulai sekarang, ia akan bersaing secara sehat dengan Nando. Dan jika memang ia kalah, Rangga akan mencoba mundur secara perlahan.

~~~.

Maap sekali updatenya melambat. UAS tinggal dihitung hari. Maafkan sayaaa.

19 Maret 2015
XOXO

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang