4. New Student

168 10 0
                                    

Hari ini Alice sangat malas untuk berangkat ke sekolah. Ya, masih karena masalah semalam.

Alice masuk kedalam kamar mandi dengan malas. Setelah itu ia memakai seragamnya dan turun ke bawah untuk sarapan. Ternyata, Papa Alice , Adri ikut bergabung dengan mereka. Biasanya Alice sangat senang, ia langsung memeluk papanya.

Tapi kali ini Alice hanya tersenyum tipis dan menyapa papanya "hai pa" lalu berlalu. Reza yang heran dengan sikap adiknya itu langsung bertanya "kenapa lo? muka lo lecek mulu dari kemaren sore"

"sembarangan lo, orang gue baik baik aja gini" Alice duduk di sebelah mamanya. "Lo pikir gue baru lahir kemaren sore? Muka lo udah jelas tuh kalau lo lagi ada masalah. Cerita aja napa sih, gue siap dengerin kok" kata Reza sambil mengedipkan kedua matanya.

"Ganjen lo, gue gak kenapa kenapa kakakku sayang. Udah ah berangkat yok !!" Alice berdiri dan menyambar tasnya "kok udah berangkat pagi pagi gini Ai?" Tanya Papa Alice. "Iya sayang, kamu belum makan sarapanmu loh" kata mama Alice sambil mengelus rambut coklat Alice.

"Alice ada tapel pagi pa. Alice udah makan rotinya kok ma. Bye ma,pa Alice berangkat ya" kata Alice lalu menggandeng tangan Reza.

~~~.

Baru saja Alice memasuki kelasnya , ia sudah disambut dengan teriakan heboh dari sahabatnya . "Morning Aii !!" "Apa sih lo, pagi pagi udah ngerusak mood gue aja" kata Alice. "Hari ini cogan itu masuk Ai, dan dia masuk kelas kita, you know ?" Alice hanya memutar bola matanya saat mendengar perkataan Feli. "Yeah, i think it will be nice" kata Alice dengan senyum yang dibuat buat.

Alice pergi menuju bangkunya, dan langsung mendudukinya. Ia menelungkupkan kepalanya di atas meja.

Ia mulai memikirkan kejadian semalam, disaat seorang perempuan cantik yang ia tidak tau namanya mendekati lelaki idamannya dan mengajaknya pulang bersama.

Disaat ia sedang bergembira bertemu dengan lelaki idamannya, tapi tiba tiba gangguan lain muncul.

Disaat ia diajak terbang ke langit ketujuh, lalu dijatuhkan begitu saja ke jurang yang paling dalam.

Ketika ia baru merasakan cinta pertamanya. Sebenarnya ia percaya, percaya bahwa cinta pertama itu selalu indah. Tapi kepercayaannya hancur. Karena cinta pertamanya sangat jauh dari kata indah. Cinta pertamanya, sangat menyakitkan.

Ketika ia baru bisa melupakan, lelaki itu datang lagi, dan membuatnya sakit 'lagi'.

Itu semua yang dirasakan Alice. Semua tentangnya, semua hal yang membuat Alice menangis beberapa hari berturut turut.

Lamunan Alice terbuyar, saat ada seseorang menepuk pundaknya. Alice menghapus air matanya, dan mendongakkan kepalanya.

"Kenapa Ai? Lo sakit?" kata Rangga, sambil meletakkan telapak tangannya di dahi Alice. "Gue nggak papa" kata Alice dengan senyum terpaksa,tapi tetap manis. Senyuman Alice membuat Rangga mengerjapkan matanya. "Ya .. ya .. yaudah deh kalau lo nggak kenapa kenapa. Gue tinggal dulu, bye" Rangga pergi meninggalkan Alice.

Melihat Rangga yang tergagap seperti itu, membuat sudut bibir Alice tertarik keatas membentuk senyuman manis.

Tidak lama kemudian bel berbunyi, murid murid buru buru duduk di bangkunya masing masing. Karena jam pelajaran pertama hari ini, adalah jam pelajaran Ms. Santi. Guru terburuk yang pernah ada, begitulah menurut murid-murid.

"Oh sial, gue belum sempat ngisi perut gue" kata Alice "salah lo sendiri, dari tadi tiduran aja" kata Feli. Alice yang mendengar itu, jadi kesal sendiri "shut up Fel" kata Alice sedikit berteriak.

Ms.Santi memasuki kelas dengan wajah dinginnya. "Pagi anak - anak, hari ini kalian kedatangan murid baru" kata Ms.Santi.

Setelah mendengar itu, Feli memekik kecil. "Silahkan masuk" kata Ms.Santi lagi.

Alice hanya melihat ke arah jendela,sambil memainkan rambutnya. Tidak peduli dengan siapa yang ada di depan sekarang.

"Hai, nama gue Nando .... " setelah mendengar nama itu disebut, Alice langsung mendongak. Dan pandangan mereka bertemu. Jantung Alice berdegup kencang, sangat kencang. "Okay Nando, kamu bisa duduk di sebelah .... "

Alice memandang sekeliling, jantungnya semakin berdegup kencang. Tidak ada bangku kosong selain di sebelah kanan Alice. " .... Alice, Alice introduce yourself"

Badan Alice menegang, tetapi ia masih tetap memaksakan diri untuk berdiri. Seketika, tenggorokan Alice terasa kering "Alicia Rachel, just call me Alice" kata Alice dengan suara serak, lalu kembali duduk. Alice melihat kearah Nando yang sedang tersenyum.

~~~.

Sekarang Alice dan Feli sedang berada di kantin. Tapi sedari tadi,Alice hanya memainkan makanannya, tidak berniat memakannya.

"Lo sakit?" Tanya Feli khawatir. Alice menggeleng. "Kalo gitu makan, jangan di mainin aja tuh makanannya" kata suara dingin, yang sangat dikenal Alice, suara lelaki idamannya. Suara Nando.

Alice mendongak, dan benar kini Nando sudah duduk dihadapannya. Dengan wajah datar ciri khasnya. "Gue nggak laper" kata Alice, ia mencoba agar nada bicaranya terdengar secuek mungkin. Tapi tetap tidak bisa. Tidak didepan Nando.

"Buka mulut lo" Nando sekarang sedang memegang garpu yang berisikan spaghetti. Lalu menyodorkannya ke mulut Alice. Alice membuka mulutnya. Padahal tadi, nafsu makannya hilang. Tetapi, setelah bertemu Nando, nafsu makannya kembali.

17 January 2015
XOXO

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang