~12~

127 13 6
                                    

Suasana pagi hari sangat mendung, hujan gerimis mampu membasahi tumpukan tanah yang masih basah.

Min Tata nama yang terukir indah di batu nisan beserta foto nya yang tersenyum cukup indah, kini senyuman itu tak lagi bisa di lihat siapa pun.

Seluruh kerabat serta teman turut hadir dalam proses pemakaman tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh kerabat serta teman turut hadir dalam proses pemakaman tersebut.

Seokjin memandang sendu ke arah Yoongi dan Jimin yang masih terduduk menatap baru nisan anak mereka.

Seokjin melangkah ke arah Yoongi, dan menepuk bahu yang lebih muda, sementara Yoongi mendongak ke arah Seokjin.

"Ikhlas kan kepergian Tata, semuanya sudah jalan takdir, kau masih punya taehyung, jihoon dan vante, sekaligus Jimin, kau kepala keluarga, kau harus tegar Yoongi, hyung tau kau terpukul, tak mudah bagi mu untuk menerima semua ini, tapi begini lah takdir, tak ada yang bisa menebak nya"

"Jin Hyung, apa yang harus aku lakukan sekarang, rasanya sangat sakit, melihat anak ku mati di depan mata ku sendiri"

"Sama yang aku katakan, ini memang sulit bagi mu, jika kau mencoba untuk menerima keadaan, di sini kau yang paling terpukul, karena kau gagal menyelamatkan anak mu, tapi kau juga bukan Tuhan, untuk yang bisa membalikkan takdir"

"Semua sudah ada jalan penentu nya bagi manusia mau lambat atau cepat, semua manusia pasti akan mati, karena pada dasar nya, manusia hidup hanya sementara" Namjoon berjalan ke arah Yoongi sambil tersenyum simpul.

Bukan maksudnya untuk senang karena duka sahabatnya, namun dia mencoba untuk memberi semangat untuk sahabat nya.

Seokjin tersenyum menatap suami nya, karena di dalam situasi seperti ini, namjoon bisa di andalkan.

Vante menatap batu nisan adik nya dengan air mata yang tak berhenti mengalir deras, tatapan matanya kosong.

Dia kehilangan satu adik kecil nya, yang selalu mengerjai nya tanpa kenal lelah, selalu tersenyum dan tertawa pada nya, berita yang di dapat nya kemarin malam, cukup mengguncang seisi hati nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia kehilangan satu adik kecil nya, yang selalu mengerjai nya tanpa kenal lelah, selalu tersenyum dan tertawa pada nya, berita yang di dapat nya kemarin malam, cukup mengguncang seisi hati nya.

Jeongguk setia berada di samping nya, untuk selalu mensupport sahabat sekaligus belahan jiwa nya.

"Van, udah ikhlasin kepergian Tata ya, kamu gak bisa terus kaya gini, kasihan Tata, dia pasti sedih liat kamu  yang terus nangis, kamu ingat Tata paling benci liat kamu nangis "

"Tata udah tenang di sana, walaupun berat kamu harus coba, karena gak selama nya manusia itu bisa hidup, lambat laun pasti bakal pergi, termasuk aku " Vante menoleh ke arah jeongguk namun air mata nya masih tetap mengalir tanpa henti.

"Kamu gak ngerasain apa yang aku rasain sekarang gguk "

"Aku memang gak ngerasain apa yang kamu rasain, tapi Aku sedih dan sakit liat kamu kayak gini"

.
.
.
.





Kini V mendekam di dalam penjara, pihak pengadilan memberikan hukuman penjara seumur hidup, semua aset dan harta di sita oleh pihak berwajib, semua rekan dan investor menarik kembali dana yang di sumbangkan pada perusahaan V.

"Terdakwa kasus pembunuhan yaitu Kim Taekwon pada korban Min Tata putra Min Yoongi dan Min Jimin, berusia 5 tahun, dengan itu pihak pengadilan memutuskan menjatuhkan hukuman penjara se umur"

Palu di ketuk sebanyak tiga kali, menandakan bahwa sidang progres telah usai dan tidak bisa di gangu gugat.

V menunduk dalam, kini semuanya sudah terlambat untuk menyadari kesalahannya, Yoongi kakaknya itu tak lagi memandang nya sebagai adik, tatapan benci terarah pada nya.

Kim Jong Hwan putra nya menagis tersedu-sedu sambil menatap ayah nya dengan tatapan sendu.

"Kenapa ayah melakukan ini, kenapa, kenapa, ayah selalu bilang pada ku, hidup lah menjadi orang baik, tapi apa yang aku lihat sekarang, kau menjadi orang jahat, aku benci dirimu ayah, kenapa kau egois, kenapa kau membunuh anak kecil"

V tak menjawab pertanyaan dan dan perkataan putra nya, karena ia teramat malu.

"Terlebih lagi anak itu ponakan mu sendiri, aku jijik melihat mu"

Jong Hwan pergi dari sana meninggalkan V yang tak bisa berkata-kata apa-apa.

Hoseok selaku polisi memerintahkan pada anggota nya untuk menyeret V dan memasukkan nya ke dalam mobil.

"Yoongi Hyung, aku turut berdukacita atas kepergian Tata, maaf aku tidak bisa hadir pada proses pemakaman nya"

"Gomawo, tidak masalah Hoseok-ah"

"Aku pergi dulu Hyung, yang sabar ya"

Tbc.

1 chap lagi end ya 🙏sengaja Aku buat double up hehe

Yoonmin familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang