Malam hari di kota Seoul, terlihat sangat lengang karena, hari ini sudah pukul 02:00 dini hari, Yoongi mengendarai mobil nya tepat di belakang ambulance yang sedang membawa jimin.
Rasa kantuk semula yang menguasai nya , kini tergantikan rasa khawatir yang melanda.
Yoongi sangat kalap karena dengan tiba-tiba jimin merintih kesakitan, dan karena air ketuban nya telah pecah.
Terpaksa anak-anak nya, dia titipkan pada tetangga nya, dan akan di jemput pagi nanti.
Sementara vante menemani, sang bunda di dalam Ambulance, untuk menguatkan sang bunda, dengan membisikkan kata-kata penenang.
-skip-
Kini vante dan Yoongi beradapa di depan ruang Operasi jimin, Yoongi bolak balik bak strika dan membuat vante yang memandang sang ayah pusing.
"Ayah duduk, gak capek apa mondar-mandir kayak setrikaan? "
"Ayah khawatir van" Yoongi mengerang frustasi, kenapa anak nya ini tak mengerti, fikir nya.
"Bunda itu cuma mau lahiran, bukan mau ngehadap Tuhan! "
"Heh! Omongan nya!! " Yoongi menggeplak kepala vante.
"Aduhhhh, abisnya ayah mondar-mandir, vante pusing jadinya" vante mencebik kan bibir nya kesal.
"Cklek"
Setelah beberapa jam ruangan itu oprasi itu kini terbuka dan tampak lah seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.
"Uisa, bagaimana keadaan istri dan calon bayi saya"
"Istri dan bayi bapak sehat, oh ya bayi bapak perempuan" penjelasan dokter tersebut membuat Yoongi bernafas lega.
"Apakah saya boleh masuk"
"Silahkan, dan jangan berisik, karena masih dini hari "
"Baik usia" vante dan Yoongi membungkukkan badan nya.
Yoongi berjalan dengan pelan sambil menghampiri ranjang istrinya, dan mengelus puncak kepala nya dan mencium pipi nya dengan sayang."Sayang, terimakasih karena kamu sekali lagi berhasil ngelahirin bayi kita, aku salut sama ketangguhan kamu, kamu hebat chagi, dan bikin aku semakin cinta sama kamu"
"Bunda hebat, vante sayang sama bunda, sehat selalu bunda"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.3 tahun berlalu begitu cepat, bagi keluarga bahagia tersebut, bayi gembul dan tembam dan cantik tersebut sedang mode ambek-ambekan nya sama taehyung.
Taehyung yang pelit dan super serakah, yonjim yang super ngeselin dan perebut, membuat kedua saling diam memdiam.
"Adik-adik Hyung yang tampan dan cantik kenapa nih diem-dieman" jihoon datang dengan seragam sekolah nya yang tampak sedikit kusut, karena anak itu baru saja pulang sekolah.
Jihoon sudah di katakan lebih baik, mental nya yang kini perlahan-lahan menujukan positif, walau terkadang juga akan kambuh secara tiba-tiba, itu lebih baik daripada jihoon yang dulu, yang selalu trauma ketika melihat orang ramai.
"Dia dulu yang ambil mainan taetae"
"Bukan aku, dia aja yang peyit, cama adik cendili juga"
Taehyung melengkung bibir nya kebawah, lupa posisi nya yang kini bukan lagi bungsu.
"Ehh pada ngumpul nih ada apa? "
Si sulung keluarga itu datang dengan wajah ceria nya, dengan jeongguk beradapa di samping nya.
"Olang pacalan di layang macuk" yonjim menghalang pintu masuk kamarnya.
"Siapa yang pacaran? " vante bertanya dengan wajah blank nya.
"Kalian siapa lagi " Yoongi datang dengan tak elit nya, kacamata bertengger di hidung nya, rambut yang mulai terlihat uban nya, wajah yang sedikit terlihat keriput, namun tak mengurangi kadar ketampanan pria pucat itu.
"Udah mau nikah lagi" timpal sang bunda dengan kekehan nya.
"Mana ada"
"Ada"
"Enggak ya"
"Uuuhh belicik pelgi cana, ganggu yoon au ain aja"
"Itu mainan taetae"
"No!! "
"Itu kan beruang nya Hyung, kamu gak boleh ambil, siniin gak" taehyung merebut boneka beruang nya dari tangan yoonjim dengan tatapan garang nya.
"Ini boneka kesayangan Hyung "
"Tata juga jangan di ambil, itu milik Hyung" boneka yang di sebut tata adalah boneka yang kepala nya berbentuk hati.
Entah kenapa taehyung menamai boneka nya dengan nama tata kembaran jihoon yang tiada beberapa tahun silam, jihoon dengan sekuat tenaga untuk menahan sesak dan sakit nya, dan untuk tidak terlihat lemah di depan keluarga nya.
Mereka semua tertawa melihat wajah garang taehyung yang sedikit terlihat sang imut, dan wajah cengo yoonjim yang melihat muka jelek taehyung.
Kini jihoon sadar, segala nya bisa pergi dan tak bisa di gantikan dengan apapun, karena kehilangan adalah hal paling menyakitkan dalam kehidupan, dan dia telah merasakan bagaimana kehilangan itu, namun di balik semua nya kini keluarga mereka telah lengkap kembali dengan adanya yoonjim putri satu-satunya keluarga min, yang harus di jaga dengan sepenuh hati.
Happy ending amyy...
Oh ya, foto-foto itu aku dapat dari Pinterest💜
Borahe 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonmin family
General FictionHai my, ini hanya segelintir tangan gatal ku, dengan kegabutan yang hakiki, oke cus yanjut 💜🗿