💕💕💕
Sepertinya, rasa nyaman serta ketertarikan itu semakin kuat dirasakan. Sehingga, aku ingin selalu berada di dekatmu. Terlebih, ada sebuah getaran dalam hati yang berbeda saat bersamanya. Aku harap, itu perasaan yang akan berakhir indah. Karena, tak mau kembali merasakan sebuah rasa sakit hati serta kecewa. Akan tetapi, aku rasa dia akan membawa sebuah kebahagiaan dalam hidupku.
💕💕💕
Beberapa detik kemudian, Banyu maupun Eleanor sadar dari situasi yang ada.
"Lo nggak apa-apa, kan, El? Ada yang luka, nggak?" Banyu memastikan keadaan Eleanor yang terlihat kaget.
Eleanor menggeleng, tanda bila dirinya dalam keadaan baik. Kondisinya tidak perlu dikhawatirkan. Hanya saja, ia merasa tak menyangka tiba-tiba ada yang mendorong dirinya.
Kini, tatapan Banyu beralih ke arah orang yang sudah mendorong Eleanor sampai hampir terjatuh bila dirinya tak menahan tubuh gadis itu.
"Lo apa-apaan, sih, Sel. Datang-datang langsung dorong orang kayak tadi!" Banyu sedikit meninggikan suaranya, serta benar-benar tak habis pikir, mendapati kelakuan Selena. Padahal, setahunya dulu gadis yang pernah menjadi kekasihnya tak pernah sekasar itu. Akan tetapi, sekarang semua terlihat berbeda.
Selena tersenyum sinis menatap Banyu, "Jadi, ini alasan lo nggak mau balikan sama gue, Nyu? Ternyata, udah ada gebetan baru. Gue pikir, lo bakalan jadian sama Lily. Tapi, ternyata malah dekat sama cewek modelan dia."
Banyu menghela napas, perkataan Selena sudah membuat dirinya tak nyaman. "Hubungan kita udah berakhir, Sel. Dan, gue emang udah nggak bisa kalo buat balikan sama lo. Karena, gue ngerasa kita udah nggak sejalan. Jadi, tolong berhenti ikut campur sama urusan gue. Lagipula, gue mau dekat sama siapapun bukan urusan lo."
Tatapan Selena beralih ke arah Eleanor yang sedari tadi diam. Karena, Eleanor merasa tidak perlu ikut campur dalam urusan orang lain. Meskipun, sekarang ia berada di tengah perdebatan itu.
"Tipe lo sekarang yang polos mirip bocil gini, Nyu? Gue nggak nyangka, standar lo turun banget." Selena tersenyum sinis, seperti merendahkan Eleanor secara terang-terangan.
Diam-diam, Eleanor menghela napas berusaha menahan diri. Agar, dirinya tak menanggapi Selena. Meskipun, perkataan Selena sudah cukup keterlaluan. Serta, tidak enak didengarkan.
"Lo nggak perlu merendahkan orang lain, hanya karena liat penampilan luar. Soalnya, Eleanor di mata gue istimewa. Bahkan, dia lebih baik daripada lo. Jadi, nggak ada salahnya kalo misal gue sekarang dekat sama cewek yang bisa bikin gue nyaman." Tanpa diduga, Banyu mengatakan hal itu seraya memuji Eleanor. Tak hanya itu, Banyu juga menggenggam jari jemari milik Eleanor cukup erat. Membuat, jantung Eleanor berdetak lebih kencang dari biasanya.
Itu pertama kalinya, ada seorang cowok yang menggenggam tangan Eleanor selain keluarganya. Sehingga, wajar saja gadis itu merasa sedikit bingung serta gugup harus menanggapi sikap Banyu seperti apa. Terlebih, sedari tadi ia mendapatkan tatapan tak suka dari Selena. Mantan kekasih Banyu.
"Daripada sama bocil, mending balikan sama gue. Lagian, gue yakin dia bakalan lebih cemburuan daripada gue." Cukup percaya diri, Selena membandingkan dirinya dengan Eleanor.
"Cemburu itu menurut gue wajar, tandanya dia sayang sekaligus cinta sama gue, Sel. Jadi, yang penting saling pengertian satu sama lain. Sesibuk apapun, masih berusaha saling komunikasi." Banyu mengatakan hal itu, agar Selena sadar dengan apa yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Karena, Selena terlalu cemburu mendapati kedekatan Banyu dan Berlian. Akan tetapi, Banyu selalu berusaha membagi waktu sesuai kemampuannya. Bahkan, ia selalu memprioritaskan Selena. Namun, ternyata itu tidak membuahkan hasil. Bahkan, Selena justru dengan tega menduakan cintanya. Itu yang membuat Banyu kecewa dengan Selena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Fluttering [SELESAI]
Teen Fiction"Getaran hati itu muncul tanpa diduga, sudah menjadi takdir hidup kita. Jadi, percayalah hati tidak pernah salah memilih saat berdebar. Itulah tanda cinta sejati kita hadir." Eleanor, selalu menjalani hidup dengan apa yang menurutnya baik baginya. K...