💕💕💕
Aku harap, ini awal dari segala hal baik yang akan didapatkan. Mari kita jalani hubungan ini dengan baik. Disertai rasa percaya, saling menjaga, pengertian, serta suka cita. Karena, aku yakin bila hubungan ini bisa membawa kebahagiaan untuk kita.
💕💕💕
Banyu masih menatap Eleanor penuh harap. Juga, merasa gugup dengan apa yang akan menjadi jawaban dari gadis yang disukainya itu. Tahu, bila Eleanor pasti tidak akan mudah mengambil keputusan. Karena, jujur ini memang terlihat membuat gadis itu cukup terkejut. Namun, Banyu tidak mau membuang-buang waktu. Agar, dirinya bisa merasa lega bila sudah memiliki status hubungan jelas dan resmi bersama Eleanor.
"Kak Banyu serius sama pernyataan tadi? Padahal,--"
"Gue selalu serius kalo menyangkut perasaan, El. Maaf... Kalo kesannya ini terlalu cepat gue ungkapin. Tapi, gue beneran suka sekaligus cinta sama lo." Banyu kembali menegaskan tentang perasaan yang dirasakan serta miliki kepada Eleanor.
Eleanor kembali terdiam, hanya sebentar. Kemudian, ia mulai menarik tubuh Banyu bangkit dari posisi berlututnya. Kini, Banyu sudah berdiri tepat di hadapan Eleanor.
"Sebelumnya, aku minta maaf... Kak. Soalnya,--"
Banyu menghela napas, sepertinya ia sudah mengetahui apa yang akan menjadi jawaban Eleanor. Sebuah penolakan. Akan tetapi, ia harus menerima hal itu dengan bijaksana. "Gue nggak apa-apa, kalo misal lo mau nolak gue, El."
Diam-diam, Eleanor mulai menyunggingkan senyum. Sepertinya, Banyu salah paham serta terlalu cepat menyimpulkan perkataannya yang belum selesai diucapkan. "Aku belum selesai ngomong lho, Kak. Bisa-bisa langsung mikir gitu."
Perkataan Eleanor, sontak membuat Banyu terdiam sembari memperhatikan raut wajah Eleanor yang tersenyum sedikit menggodanya.
Tanpa diduga, Eleanor memeluk tubuh Banyu dengan erat. Gadis itu seperti sedang meluapkan perasaan bahagia dirinya. "Aku mau kok jadi pacar Kak Banyu. Makasih udah jatuh cinta sama aku."
Perlahan, Banyu membalas pelukan Eleanor. Kekasih barunya. Sembari, mengelus kepala gadis itu dengan lembut penuh kasih sayang. "Harusnya, aku yang bilang makasih ke kamu. Karena, kamu mau menerima segala kekuranganku."
Tanpa sadar, kini sapaan yang terucap dari mulut Banyu kepada Eleanor sudah berubah menjadi aku dan kamu. Karena, status hubungan keduanya juga sudah berubah serta meningkat dari teman menjadi pacar.
"Kalo gitu, mulai sekarang kita bakalan jalani hubungan ini dengan saling sayang dan pengertian satu sama lain. Nggak cuma itu, harus ada sebuah kepercayaan di dalamnya." Banyu mengatakan itu, beberapa aspek yang diucapkan memang sangatlah penting dalam sebuah hubungan. Terlebih, sejujurnya ia merasa status sosialnya tidak setara dengan Eleanor. Kekasihnya.
"Iya, Kak."
Kini keduanya melepas pelukan erat yang sedari tadi dilakukan. Karena, merasa tidak enak hati bila ada yang melihat adegan itu. Tak hanya itu, mereka sadar bila hari sudah berubah menjadi sore.
"Kak, makasih udah kasih bucket seindah ini. Aku nggak nyangka, kalo isinya bakalan selengkap ini. Aku suka banget sama bucket ini." Sangat terlihat jelas aura kebahagiaan dari wajah Eleanor. Apalagi, sekarang sudah memiliki status resmi bersama Banyu. Cowok itu, benar-benar seperti tahu apa yang disukainya. Terbukti, dari bucket pada tangan Eleanor memang benda-benda favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Fluttering [SELESAI]
Teen Fiction"Getaran hati itu muncul tanpa diduga, sudah menjadi takdir hidup kita. Jadi, percayalah hati tidak pernah salah memilih saat berdebar. Itulah tanda cinta sejati kita hadir." Eleanor, selalu menjalani hidup dengan apa yang menurutnya baik baginya. K...