💕💕💕
Cobalah berusaha mengerti apa yang disukainya. Karena, itu bisa menjadi kunci untuk lebih dekat dengannya. Terlebih, jika sudah ada sebuah ketulusan di dalamnya. Akan membuat semuanya lebih baik serta nyaman.
💕💕💕
"Maksudnya gimana, Kak? Aku beneran nggak paham sama perkataan Kakak. Kalo Kak Banyu lakuin hal itu, malah aku jadi ngerepotin dong." Hanya itu, yang bisa Eleanor tangkap dari perkataan Banyu. Sehingga, membuat gadis itu sedikit salah paham dengan Banyu.
Membuat Banyu tersenyum, "Lo nggak akan ngerepotin gue, kok. Itu kemauan gue, sebagai wujud tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan sama bokap lo. Lagipula, dari awal gue udah tertarik buat dekat sama lo. Dan, sekarang gue rasa jatuh hati sama lo, El."
Seketika muncul rona merah muda di pipi Eleanor. Karena, ia mendengar serta mulai mengerti arah pembicaraan Banyu. Terlebih, cowok itu terkesan cukup terang-terangan menunjukan rasa sukanya pada Eleanor. Padahal, keduanya baru saling mengenal satu sama lain beberapa hari belakangan ini.
"Kak, berhenti di sini aja. Kebetulan udah di depan gerbang juga." Eleanor seraya mengalihkan pembicaraan serta menutupi rasa salah tingkahnya dari Banyu.
"Oke. Bentar, lo tetap disitu. Jangan keluar dulu, El." Banyu memperingatkan Eleanor, agar gadis itu tidak langsung keluar dari mobilnya.
Juga, kini secara perlahan Banyu mulai keluar dari mobilnya. Kemudian, melangkah menuju pintu mobil di samping Eleanor. Lantas, membukakan pintu untuk Eleanor. Itu cukup, membuat jantung Eleanor berdebar. Bahkan, ia merasa dunia seperti berhenti pada saat itu. Apalagi, perlakuan manis Banyu cukup membuat pusat perhatian orang sekitar.
Eleanor menghela napas, sembari untuk menetralkan detak jantungnya. Kemudian, ia keluar dari mobil Banyu secara perlahan.
"Kak Banyu harusnya nggak terlalu berlebihan kayak tadi. Padahal, aku bisa buka pintu sendiri buat turun dari mobil Kakak, kok." Eleanor merasa tak enak hati pada Banyu. Terlebih, sekarang ia benar-benar menjadi pusat perhatian.
Banyu tetap menyunggingkan senyum, tahu bila gadis di depannya memang terlihat tak enak dengan dirinya. "Nggak apa-apa. Santai aja, gue mau pastiin lo benar-benar aman. Apalagi, pas lagi sama gue."
Eleanor benar-benar tak habis pikir, dengan segala kata yang terucap dari Banyu. Entah kenapa terasa manis serta membuatnya bisa merasakan sebuah kenyamanan. "Makasih udah anterin aku sampai sekolah dengan selamat. Kakak hati-hati di jalan, ya."
Banyu mengangguk, masih menatap sosok Eleanor yang berada di depannya belum beranjak masuk ke dalam sekolah. Juga, Banyu ingin memastikan gadis itu masuk dengan aman.
"Buruan masuk, nanti keburu ditutup gerbangnya." Banyu tanpa diduga, mengatakan hal itu sembari mengacak-acak rambut Eleanor.
"Iya, Kak. Harusnya aku yang bilang takut Kakak telat masuk ke sekolah nggak, sih? Soalnya, kakak masih di sini. Padahal, sekitar sepuluh menit lagi pasti gerbang sekolah kakak ditutup." Eleanor takut bila Banyu terlambat. Terlebih, cowok itu seperti terlihat santai masih bersamanya.
"Gue mau pastiin lo masuk dulu, biar lega liatnya. Itu juga udah tanggung jawab gue."
Eleanor menghela napas, "Kalo gitu, aku jalan masuk. Tapi, Kakak juga siap-siap ke sekolah. Jangan buang-buang waktu tau, Kak. Nanti kalo telat dihukum malah repot."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Fluttering [SELESAI]
Teen Fiction"Getaran hati itu muncul tanpa diduga, sudah menjadi takdir hidup kita. Jadi, percayalah hati tidak pernah salah memilih saat berdebar. Itulah tanda cinta sejati kita hadir." Eleanor, selalu menjalani hidup dengan apa yang menurutnya baik baginya. K...