[25]Curse

1.3K 107 52
                                    

=> Draco Malfoy x Harry Potter

=> Draco terkena kutukan yang membuatnya jujur pada orang yang dicintainya.

...

"Slytherin!"

Harry masih mengingat saat topi sihir itu menyortirnya ke asrama slytherin. Harry tidak keberatan, dia bahkan senang karena asrama itu lebih luas dari asrama lainnya. Ada dapur khusus, kolam renang, bahkan ruang rekreasi yang sangat besar dan nyaman. Harry bersyukur karena telah terpilih untuk tinggal di asrama slytherin.

Dalam beberapa tahun, Harry akhirnya berhasil mengumpulkan banyak teman dekat di sana, seperti misalkan Draco Malfoy, Pansy Parkinson, Blaise Zabini, dan juga Theodore Note. Harry menyukai semua temannya, tetapi ia lebih menyukai Blaise karena pria itu tidak pernah mengeluh tentang hal apapun, tidak seperti Pansy dan Theo yang selalu mengganggunya ketika ada kesempatan.

"Berhentilah mencubit pipi Harry, Pansy." Kata Blaise saat tiba di ruang rekreasi asrama slytherin.

"Atau apa?" Dengus Pansy dengan mata menyipit.

"Atau Draco akan memotong pergelangan tanganmu."

Hanya dalam beberapa detik, seorang pemuda bersurai perak tiba-tiba datang ke arah mereka. Pemuda itu menatap Harry, kemudian menatap tangan Pansy, tetapi setelahnya, pemuda itu hanya duduk di sofa, menatap api unggun dengan tatapan kesal.

Harry tidak tahu kenapa Draco seperti itu, biasanya pemuda itu selalu seperti orang kesurupan ketika Pansy atau Theo mencoba mendekatinya. Harry tidak mengerti, jadi ia segera melepaskan tangan Pansy dari pipinya yang memerah, kemudian mencoba mendekati Draco yang terlihat seperti orang penyandang penyakit mental.

"Draco..." Kata Harry.

"Lepas." Ucap Draco

"Aku bahkan belum menyentuhmu!" Keluh Harry.

"Lihat sikapmu ini, kau ingin mendekatiku setelah kau mendekati Diggory?" Draco tiba-tiba berdiri, membuat Harry terkejut dan hampir terjatuh. "Sungguh, Harry? Kamu mengkhianatiku dengan hufflepuff itu? Dengan orang yang lebih miskin dariku?"

"Sebenarnya, Diggory juga kaya..." Sela Pansy.

"Diam pantat monyet, kamu tidak berhak bicara disini." Draco menunjuk Pansy dengan jari tengahnya.

Pansy terlihat tersinggung.

"Draco, Cedric hanyalah partner tugasku!" Gerutu Harry. "Dan apa-apaan dengan sikapmu itu?!"

"Kamu tidak mengerti! Kamu tidak pernah mengerti!" Draco berteriak. "Kenapa kamu tidak menyadari bahwa aku menyukaimu, bodoh!"

Harry terkejut, pupil matanya membesar. Saat ia ingin mengatakan sesuatu pada Draco, pemuda itu malah pergi, membuat Harry kehilangan kata-katanya.

"Wow, astaga, aku bahkan tidak terkejut lagi." Kata Pansy.

"Diam, Pansy." Blaise menyipitkan matanya. "Harry, kejar Draco. Kamu pastinya tahu seperti apa ketika dia marah."

"Seperti apa?" Tanya Harry dengan ragu-ragu.

"Seperti dia akan mencari Diggory, memukul belakang kepalanya, dan mengubur tubuhnya hidup-hidup." Kata Blaise tanpa beban sama sekali.

"Oke, aku akan mencarinya." Suara Harry terdengar panik. Ia segera berlari untuk mencari keberadaan Draco. Tetapi entah kenapa, pemuda itu tidak bisa ditemukan dimanapun. Harry akhirnya pergi keluar dari sekolah, mencari Draco di tengah hutan, dan ternyata benar, karena Draco terlihat sedang duduk di pinggir sungai, menatap genangan air, kemudian melempar beberapa batu ke dalamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harry Potter (Bottom) || OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang