Pair : Percy Weasley x Harry Potter
=> Lily dan Molly menyukai drama manis diantara kedua putra mereka yang masih kecil.
---
Ini semua berawal dari surat Percy yang di tulis untuk Harry.
Jangan bermain lagi dengan keluargaku.
Setelah mendapatkan surat itu, Harry tentu saja menangis, kakinya disikut agar dapat menyembunyikan matanya yang merah.
Lily, disisi lain hanya bisa tersenyum sambil mengusap rambut putranya dengan kasih sayang. Ketika ia melihat surat anak berusia sepuluh tahun itu, ia menggigit bibirnya, berusaha untuk tidak tersenyum geli melihat bagaimana Percy telah menghiasi surat itu dengan warna merah muda, serta hadiah cokelat berbentuk hati yang Harry pikir sebagai sogokan untuk menyingkir dari keluarga Weasley.
Alih-alih sebagai surat pernyataan agar Harry menjauh, surat ini malah menggambarkan kecemburuan Percy pada keluarganya.
"Percy membenciku." Harry bergumam sesegukan, pipi gembulnya makin merah dikarenakan Lily mencubitnya dengan gemas.
"Ibu yakin dia hanya bercanda."
Harry mencebik. "Bercanda adalah pekerjaan Fred dan George." Gumamnya, kemudian berbaring di pangkuan Ibunya. "Percy tidak seperti itu, dia orang yang kaku dan wajahnya seperti Dementor ketika marah. Setiap kali dia mencoba melucu, Ron menangis karena tersinggung."
Lily mendengus, matanya berair karena mencoba menahan tawa. "Jangan khawatir Harry, kau masih bisa bermain dengan Weasley lainnya."
Harry tentu saja tidak percaya. Ia hanya diam, lalu menduselkan ingusnya di pakaian Ibunya. "Ibu tidak akan pernah mengerti." Ujarnya. Anak berusia enam tahun itu kemudian berlari menuju Ayahnya, menarik-narik ujung pakaian lelaki tersebut hingga James tersenyum geli dan mengangkat tubuh kecil Harry ke atas meja.
"Jadi, ada apa manis?" James bertanya sambil menggosokkan kepalanya ke perut Harry, tetapi anak itu tidak tertawa cekikikan seperti biasa, dan malah menyentuh kepala James agar segera menatap wajahnya yang dalam pose sangar. Dan yah, James hanya bisa menatap polos, karena bagaimanapun wajah Harry dibentuk, itu tetap seperti bakpao yang minta ditelan hidup-hidup.
"Ayah..." Harry tiba-tiba menangis. "Percy membenciku ayah."
James tidak tahu harus berbuat apa. Ketika ia melihat surat yang ditunjukkan Harry padanya, James yakin hatinya memanas karena Percy telah membuat putranya menangis. Harry hanya boleh menangis karena James mencium pipinya di hadapan teman-temannya, atau mungkin memakan es krim milik Harry diam-diam. Dan Percy? Anak ini bahkan terlalu culun untuk disandingkan dengan otot James yang kekar membahana.
"Aduh." James merintih pelan ketika Lily memukul kepalanya.
"Dengar sayang, sebelum kau berniat membunuh anak di bawah umur, aku ingin mengatakan jika kau lebih bodoh dari anakmu." Lily kemudian menunjukkan kotak cokelat berbentuk hati yang dibuat khusus oleh Percy untuk Harry. Cokelat manis dengan tulisan Aku benci orang cengeng diatasnya. Dalam kamus Percy, itu mungkin isyarat agar Harry jangan menangis. Namun Harry bukanlah anak yang peka. Lily sendiri sebenarnya kesal dengan Percy. Meski sudah lewat tulisan, anak ini sepertinya masih gengsi dengan perasaannya pada Harry.
James semakin tidak terlihat senang, lelaki itu memilih untuk mencium pipi Harry dan memeluknya dengan erat. "Apapun itu, hanya aku yang boleh membuat Harry menangis."
Lily mendesah pasrah. James terlalu bodoh untuk kebaikannya sendiri. Ketika ia menghubungi Molly, wanita itu hanya tertawa, dan mengatakan jika Percy juga lebih murung dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter (Bottom) || Oneshoot
FanficHarry Potter x All __ Harry Potter © JK.Rowling