atatu

27 4 2
                                    

05.31

Seungmin terbangun dari tidurnya lalu ia mengucek-ngucek matanya. Ah, lampunya sudah nyala ternyata.
Bangun tidur hari ini ia awali dengan meregangkan tubuhnya terlebih dahulu, jujur baru kali ini seungmin merasakan pegal yang teramat sangat sakit, tapi ya sudahlah tinggal minta pijet sama pak Jay selesai.

Setelah selesai merenggangkan tubuhnya, ia lalu beranjak dari sofa menuju toilet. Sekedar hanya untuk mencuci mukanya. Tapi yang menjadi pertanyaan saat ini, kenapa pintunya di tutup? Biasanya tidak seperti ini. Anak-anak kost biasanya tidak akan pernah menutup pintu toilet, bisa dibilang ribet kalau di tutup.

Kalau di tutup pintu toilet nya, takutnya yang mau make toilet harus nunggu lama. Kan kita enggak tau ada yang make apa enggak - chan

Tinggal di ketuk apa susah - han

Dikira pada mau nyaut kah kalau di ketuk pintunya? - Taehyun

Enggak, hehe - niki

Begitulah perbincangan singkat dari bapak dan anak kost.

Oke lanjut.

Seungmin membalikkan badannya guna menghitung siapa saja yang sedang berada di ruang tengah.

Setelah dihitung jumlah orang yang berada di sana hanya ada tiga belas.

Jungwon kemana?

Seungmin berpikir positif, mungkin lagi ada di toilet. Yakali pergi ke warung nasi pecel pak Yahya. Yang ada digebukin si jungwon gara-gara kebanyakan ngutang.

Tapi, setelah lama ditunggu kehadiran jungwon tak kunjung datang. Sudah lebih dari sepuluh menit ia menunggu dan juga selama itu tidak ada suara dari keran air atau senandung kecil yang biasanya keluar dari sang bayi.

Jungwon biasanya akan bersenandung jika ia berada di dalam toilet, tapi ini tidak ada.

Dan satu hal yang seungmin selalu tepis pikiran negatifnya.

Kenapa ada bau amis darah dari dalam kamar mandi?

Tidak mungkin jungwon menstruasi kan? Atau jungwon selama ini adalah cewek? Ah, mana mungkin.

Seungmin berjalan mendekati pintu toilet lalu mengetuknya. Hening, itu yang ia dapatkan. Tidak ada jawaban dari pemuda bermarga Yang itu.

Tok

Tok

Tok

"Jungwon...."

Keadaan masih sama, hening. Tidak ada jawaban sama sekali dari bilik kamar mandi.

Dan ugh, bau amis darah sangat tercium dari sini.

Oke cukup sudah, seungmin tak bisa berpikir jernih lagi. Ia berlari kecil mendekat ke arah Chan lalu dengan kuat mengguncang tubuhnya.

"Chan, chan, chan, PAK CHAN!"

"Iya, kenapa, astagfirullah SABAR UMIN."

"BANGUN NAPA!"

"INI LAGI MAU BANGUN!"

Chan langsung mendudukkan dirinya, sambil mengusap-usap wajahnya chan bertanya "kenapa?" pada seungmin.

"Jungwon, kemana?"

"Mana gue tau kan semuanya lagi tidur."

Seungmin terdiam lalu chan melanjutkan perkataannya.

"Udah gitu doang? Bangunin gue cuma buat nanya jungwon kemana."

Controller || skz, txt, enyhpen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang