zisanu

20 3 0
                                    

Ceklek

"Udah?"

Bugh

"Astagfirullah, kaget!"

Niki-- sedari tadi ia menunggu beomgyu keluar dari ruangan/kantor kepsek. Beomgyu yang tidak tau niki akan menunggu nya tentu saja terkejut bukan main. Gimana enggak, orang pas keluar langsung muncul di depan muka. Untung enggak jantungan.

Niki yang mendapati beomgyu terjatuh hanya diam saja tidak ada niatan sama sekali untung menolong. Sedangkan beomgyu? Ia hanya bisa tersenyum palsu sambil berusaha untuk berdiri dan merapikan seragamnya.

"Kita...pulang bareng."

"Kalau enggak mau pulang sama kakak eng-

-ngak, niki mau pulang sama kakak."

Beomgyu mematung ditempat. Tidak, ia terdiam bukan karena perkataan niki tadi melainkan saat ini niki menangis?

"Astaga...kenapa? Kok nangis? Kakak ada buat salah? Maaf ya..."

Lelaki bermarga Nishimura itu menggelengkan kepalanya ribut.

"Terus kenapa? Kok tiba-tiba niki nangis? Udah-udah jangan nangis, cup cup masa udah gede nangis? Malu dong sama kakak."

Dengan lembut ia mengusap air mata yang masih turun dengan derasnya. Sambil menyeka air mata dari lelaki yang ada dihadapannya ini, ia bawa tangan kirinya untuk menepuk-nepuk bahu sang adik. Biarlah ia nyaman pada posisi saat ini.

"K-kak..., nik-niki tau kalau ka-kakak bukan pelakunya."

"S-soalnya enggak ada namanya pelaku bersikap baik banget kayak gini."

"Kamu percaya sama kakak?"

Niki mengangguk dengan semangat.

"Maaf, niki enggak bisa berbuat apa-apa. Soalnya niki takut sama anak kost lain."

Beomgyu meangguk singkat sambil tangannya masih setia menepuk-nepuk bahu niki.

"Gapapa, nanti juga bakal ketahuan siapa pelaku aslinya. Kita cuma bisa nunggu dan waspada soalnya pelakunya ini enggak main-main buat habisin kita semua."

Niki meangguk dan dirinya pun melepas pelukan hangat yang diberikan oleh sang kakak.

"Udah nangisnya? Yok pulang."

"Tunggu." Niki menjeda ucapannya.

Beomgyu memiringkan kepalanya seolah berkata kenapa?

"Hati-hati sama anak kost lain, kayaknya mereka udah nunggu di ruang tamu buat sidang kakak. Hiih, serem."

Beomgyu tersenyum lalu meangguk.

Saat keduanya sedang berjalan menuju tangga untuk ke lantai dasar, niki tidak sengaja menangkap sosok seseorang yang mengamati mereka dari ujung lorong sana.

Langkahnya pun terhenti dan matanya menyipit guna melihat siapa yang sedang berdiri diam di ujung sana. Menyeramkan sekali.

Dan, oh, astaga. Ia tidak salah lihat kan? Mengapa ia melihat sunghoon di ujung lorong sana?











































"Ck, nyebelin banget pake acara ketahuan segala."

Cekrek

"Hm, baguslah. Fotonya enggak terlalu blur."



























Controller || skz, txt, enyhpen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang