6. kutukan

147 27 1
                                    





Di tempat karangan bunga bertumbuhan terdapat suara kicauan burung terdengar saling beradu seperti layaknya seseorang yang sedang bercanda gurau, kupu-kupu bersayap indah berterbangan mengelilingi tiap bunga bermekaran, hingga ketika dimana seekor kupu-kupu hinggap di tangan lentik seseorang yang sedang asik memperhatikan bunga dari dekat.

Seseorang itu mendekatkan kupu-kupunya tepat pada di wajah cantik dia, lalu setelahnya ia membiarkan hewan cantik itu terbang. Saat sedang asik menatap kerah atas ia di kejutkan dengan panggilan dari arah belakang.

"Istriku, apa yang sedang kau lakukan?" Pria bertubuh besar menyapanya dengan senyuman teduh.

Melihat seseorang yang berstatus sebagai suaminya itu mendekat ia segera mendirikan dirinya dan menatap lurus kearah sang suami.

"Hanya menyapa para tanamanku, kau sudah mendingan, sayang?" ujarnya sambil mengelus kedua pundak sang suami.

"Ya! Syukurnya aku sudah tidak selemas kemarin."

"Syukurlah."

"Ada perlu apa kau datang kemari, sayang?" sambungnya.

"Apa salah aku mengunjungi istriku sendiri?"

"Tidak salah, aku hanya bertanya. Kau ingin minum teh?" Dia berjalan menuju kursi taman dan menyiapakan secangkir teh hangat.

"Aku sudah rindu sekali dengan teh buatan mu."

"Itu terlalu berlebihan," ujarnya sambil tersenyum malu, "Ini teh mu, duduklah dan nikmati." Ia memberikan cangkir yang berisi teh itu.

"Terima kasih, istri ku." Pria itu mendudukan dirinya di kursi samping sang istri.

"Apa anak ku Chille memberi kabar kepada dirimu?," tanyanya yang di anggukin oleh istrinya itu.

"Ya! kami setiap hari saling mengabari, anak mu itu kalau sudah bertekad sangat lah keras mirip sekali dengan mu."

"Tentu saja dia anakku! Ahh aku rindu sekali dengan wajah manis anakku."

"Tapi kau harus merelakan anak manis mu itu membenci dirimu." Sang istri tersenyum teduh menatap suaminya.

"Hm demi keselamatan dia aku rela di benci olehnya."

"Sayang, apa kau bisa sembuh dari penyakitmu?"

"Entahlah.. Setiap waktu berpijak rasanya tubuh ku ini semakin melemah."

"Maaf.. Karena aku tidak bisa menyembuhkan mu."

"Tidak perlu meminta maaf, cukup kau berada di sisiku sudah membuat diri ku bahagia. Dan juga melihat putra manis ku tersenyum bahagia, itu sudah lebih dari cukup. Aku ingin jikalau waktu ku sudah habis, kamu dan putraku yang aku lihat untuk terakhirnya."

Kyle tersenyum teduh, "Aku akan selalu di sisimu, sayang. Karena itu adalah janji kita berdua dulu."

"Terima kasih." Leonrad merengkuh tubuh istrinya.

Sepasang suami-istri itu terhanyut dalam rengkuhannya masing-masing, saling menyalurkan rasa sayang yang ada di dirinya, entah sampai kapan mereka berdua bisa merasakan pelukan hangat tapi intinya mereka akan memberi kenangan terindah.






♤♤♤♤







Chille sedang menyelurusi istananya, setelah sekian lama ia berlatih dan pergi dari istana akhirnya pria manis itu kembali ke tempat tinggalnya. Saat di pertengahan jalan ia melihat Valenti yang sedang berjalan ke arah tangga bawah tanah, karena penasaran ia pun mengikutinya.

MARIGOLD FAMILY || Jeongwoo haremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang