GAC 'UNO'

54 4 0
                                    

Hai semuanya perkenalkan namaku Aryo Bintara, panggil saja aku Aryo, hidupku serba susah, yaaa tidak susah-susah banget, menurutku hidup ini seru, terutama karena aku tinggal di Surabaya, namun terkadang aku juga iri dengan orang lain.

Susah yang bagaimana?, dari pertengahan sekolah menengah atas aku sudah ditinggal oleh kedua orang tuaku yang meninggal karena sebuah insiden kecelakaan.

Sekarang aku bertahan hidup sendiri, kenapa tidak bersama kerabat atau yang lainnya?, itu karena kedua orang tua ku juga anak tunggal, kakek nenek ku juga telah tiada.

Bahkan uang warisan orang tuaku hanya 100 juta beserta aset rumah saat ini yang tentunya aku tidak berani menggunakannya jika sedang tidak masa sulit.

Bagaimana aku menghidupi kebutuhan sehari-hariku?, setelah pulang sekolah aku biasanya mengganti seragam sekolah ku terlebih dahulu dan mengambil gitar milik ayahku yang masih ku simpan sampai sekarang dan mulai mengamen di beberapa tempat.

Tak kala ketika mengamen rokok pun ku sertakan sebagai sahabat meskipun aku tak menggunakannya terlalu banyak, hal itu semua bukan tanpa sebab, itu karena aku adalah orang yang jarang bercerita kepada orang lain soal masalahku.

Menurutku mengamen itu tak buruk, lebih baik malah dari mengemis, di sisi lain juga aku pernah menjadi manusia silver di jalanan, terkadang rasanya aneh, tapi kembali lagi dengan kata 'seru' di akhir kegiatanku.

Teman manusia saja aku jarang ada, dari teman sekolah menengah pertama sudah lost contact semua, tetangga? Aku jarang berbaur dengan mereka, aku tau mereka peduli, dibalik diam ku aku juga sayang terhadap mereka.

Hari ini adalah hari pertama ku di kelas 12, namun kali ini berbeda sekolah, aku memutuskan untuk pindah ke sekolah yang lebih dekat di rumahku, meskipun bisa dibilang sekolah elit, namun itu tak memutuskan niat ku untuk belajar.

Di sekolah sebelumnya aku tidak buruk juga, selalu juara kelas setiap tahun nya, jadi ketika aku pindah sekolah aku mendapatkan kelas yang lumayan diisi anak pintar.

Minder? Tentu tidak dan lebih tepatnya adalah 'jangan' minder, bahkan pihak sekolah ini saja tak tau bahwa aku sedang mengamen karena sengaja tak ku beri tahu soal itu.

"Selamat pagi anak-anak" Ucap seorang ibu guru bernama Veranda yang dapat ku dengar dari luar kelas.

"Pagi bu" Balas seisi kelas.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru, silahkan masuk nak" Perintah bu Veranda kepadaku.

"Hai semuanya, kenalin nama ku Aryo Bintara, kalian semua bisa panggil aku Aryo" Ucapku memperkenalkan diri di depan kelas dengan wajah bahagia dan always smile milikku.

Aku melihat mereka mulai berbicara satu sama lain, ada juga yang menatapku jijik, ada yang merasa aneh, ada yang menahan tawa.

Namun tak semudah itu aku untuk kecewa terhadap mereka, aku percaya salah satu diantara mereka pasti ada yang ingin berteman denganku.

"Aryo, silahkan kamu duduk di bangku yang kosong di dekat Zee itu" Ucap bu Veranda kepadaku.

Disaat aku ingin duduk sudah terlihat dari mata mereka yang mengintimidasi ku, aku mulai duduk di kursi yang kosong itu dan mendapatkan tatapan yang tak enak dari mereka Marsha dan juga temannya.

"Geseran dikit bisa gak sih!"

"Ohhh iya maaf ya"

Mereka mulai kembali membicarakanku, aku tau, aku tak tuli, aku dapat mendengar pandangan jelek mereka kepadaku, namun aku tetap tersenyum saja dan mengambil buku serta pulpen ku dari dalam tas dan siap mengerjakan ulangan.

Guitar And CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang