“Sikapku, mungkin biasa saja. Tapi sungguh hati tidak bisa berbohong."
_juju“WOY JANGAN RIBUT!”
“INI GAADA YANG MAU NYARI BU LITA KAH‽”
“PUNYA KETUA KELAS TAPI GAADA NIATAN MAU NYARI GURU!”
Jam kosong sedang berlangsung di VIII-A, membuat para remaja penghuni ruangan bewarna biru itu menciptakan kebisingan.
Pukul 10.20. Seluruh Murid keluar dari kelas masing-masing saat pelantang suara itu berbunyi.
“SABAR NAPA! GABAKAL JUGA MATI KELAPARAN!”
“KALIAN INI KAYA ORANG SUSAH YANG NGANTRI SEMBAKO AJA!”
“WOY MISI!”
Ditengah keramaian, Naya As-Syafiyyanah— gadis cantik berkacamata dengan wajah planga plogonya itu dengan santainya menyerobot antrean panjang.
“KIW-KIW CEWEK!”
“Ini orang manggil siapa ya?” batinnya, namun tetap melangkahkan kakinya.
“KIW! CEWEK KACAMATA!”
Merasa dirinya dipanggil. Ia menghentikan langkahnya lalu menoleh.
“Kenapa?” Ia hanya dapat mengelus dada, mengetahui sang pemanggil adalah sahabatnya sendiri—Novandra Azzam.
Bukannya menjawab. Cowok berambut ikal itu malah kesemsem sendiri.
“Ada tau yang suka sama kamu.”
Mendengar itu, menimbulkan tanda tanya besar bagi Remaja Perempuan itu.
“Siapa?”
“Aku.” Cowok itu menunjuk dirinya sendiri dengan menyimpul sebuah senyuman.
“Ah masa sih." Cewek itu menatapnya dengan penuh kecurigaan. Tak percaya dengan apa yg ia dengar.
“Kalau iya kenapa? Kalau ga kenapa?” ucapnya sembari menaikkan salah satu alis miliknya.
Cowok aneh
Tak ingin bertambah stress, meladeni cowok dihadapannya. Kembali melanjutkan perjalanannya membeli es cokelat kesukaannya.
Setelah perjuangan dalam mengantri, segelas es cokelat itupun berhasil ia dapatkan. Iapun menyeruput es itu dengan nikmatnya.
“Ada tau yang suka sama kamu.”
“Siapa?”
“Aku.”
Entah bak jalankung yang muncul tiba-tiba, benaknya kembali memutar potongan memori yang baru saja terjadi.
Setelah berhasil menyeruput segelas itu tak bersisa, iapun mengembalikan gelasnya. Kembali menuntut kakinya berjalan.
Ditengah perjalanannya, ia kembali dipertemukan dengan cowok aneh itu.
“Pasti kamu bote ya soal yang tadi?” ucapnya, dengan tatapan mengintimidasi.
Bukannya menjawab, ia hanya mengangguk.
Nayapun kembali ke kelas. Berjalan sembari tersenyum tipis dibalik masker putihnya.
“Suka ya?”
__
“Datang memberi kehangatan dan luka diwaktu yang sama.”
— (juju)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVANDRA
Teen FictionSelamat datang dikisah Novandra! Menyukai sahabatnya sendiri adalah hal yang tidak pernah ia sangka. Ah, ternyata benar tidak ada pertemanan tulus laki-laki dan perempuan tanpa campur tangan cinta. *** "Lo kapan pekanya sih, Nay? Jelas-jelas Novan i...