08 ; Lucu (Katanya)

22 5 0
                                    

“Oke anak-anak, karena ga lama lagi jam istirahat, jadi silakan bagi yang muslim siap-siap untuk solat ya!”

“Jangan lupa duta Rohani jalanin tugasnya, catat nama yang solat ya! Nanti besok bakal ibu cek pas jam SBK?  Paham?”

“PAHAM BU!” ucap seluruh murid.

Guru Wanita itupun meninggalkan kelas anak walinya.

Bukan anak sekolahan namanya, kalau tidak ada yang melanggar walau sudah dikasih tau berulangkali.

“Yen! Aku absen ya! Si merah datang nih!

“Yen! Aku juga ya!”

“Belum mandi bersih yen! Jadi absen ya!”

“WOY! YANG COWOKNYA SOLAT!”

“NANTI YEN! MASIH LAMA JUGA!”

Disisi Nala dan Naya.

“Nay? Nanti kamu solat ga?” tanya Nala. Sementara, Naya mengangguk. Sembari menyiapkan alat solatnya.

Naya menatap Nala. “Kenapa sih, Nal? To the point aja lah!”

“Anu... Boleh minjem mukenah ga?”

“Boleh kok!” ucapnya.

“Terus nanti kamu kayak mana?”

“Tenang! Gue bisa ikut Solat yang kedua kok!”

★★★★★

“Solat kan?” tanya Manda mendatangi Naya.

Naya mengangguk sembari tersenyum.

“Nal? Gue duluan ya, ini mukenanya!” ucapnya memberikan touch bewarna putih itu.

“Ya, Nay!”

“Balikinnya di taman literasi ya, nanti gue tungguin disana!”

★★★★★

“Maa Syaa Allah sekali si Novan, ya, Nay?” ejek Manda, menyenggol tangan Naya.

Naya hanya tersenyum.

“Btw ...”

“Kenapa?” Salah satu alisnya terangkat saat Manda menjeda ucapannya.

“Yang disebelahnya Novan lucu, ya?” bisik Manda.

Naya hanya menggeleng. “Van!” ucapnya saat Novan semakin mendekat.

“Kenapa?”

“Ini nah kata Manda, sebelah Lo lucu.”

Semua orang tertawa, kecuali cowok itu.

“Kenapa, Fal? Kaya ga senang!”

“Ya ga senang lah! Muji kok lucu, kalo muji itu bilang ganteng, dikira gue anak kecil apa?!”

NOVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang