TK As-Salam.
Menjadi tempat biasa Naya menunggu jemputannya. Sudah dua jam lamanya, namun bapaknya tak kunjung datang.
"Aduh, mana sepi lagi." Ada perasaan was-was, melihat tidak ada lagi anak SMP 98 yang berlalu lalang.
"Eh, Nay! Kamu nunggu disini?" ucap Novan.
Melihat Novan. Iapun langsung berlari kearahnya.
"Iya nih, tapi kayaknya bapakku ga jemput." Naya menghela napas.
"Ga telepon bapakmu?"
"Ga hapal nomornya."
"Kamu jalan kaki, ya?" tanya Naya.
"Iya."
"Apa gue ikut Novan aja ya?" batinnya.
"Iya. Gue naik angkot."
"Eh, gue boleh ga, ikut Lo?"
"Tentu."
Apapun bakal gue lakuin untuk Lo, matahariku.
***
Ditengah perjalanan, Naya dan Novan bertemu dengan teman SD pelita jaya-Malio-.
"Siapa itu Van?" tanya Pria itu seraya berbisik.
"Ah, masa Lo lupa. Naya itu!"
"Gue duluan ya!" Laki-laki itupun melambai pada Naya dan Novan.
"Eh, kamu bisa nyebrangkan?" ucap Novan saat mereka telah sampai ditempat penyebrangan.
Iapun menggeleng ragu.
"Yaudah ikutin aku ya," ucapnya. Naya menganggu dan mengikuti Novan menyebrang dari belakang.
Setelah sampai di gang rumah, Nayapun melambai.
"Van, gue duluan ya!"
"Iya." Tak lupa, Novan membalas lambaian gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVANDRA
Teen FictionSelamat datang dikisah Novandra! Menyukai sahabatnya sendiri adalah hal yang tidak pernah ia sangka. Ah, ternyata benar tidak ada pertemanan tulus laki-laki dan perempuan tanpa campur tangan cinta. *** "Lo kapan pekanya sih, Nay? Jelas-jelas Novan i...