“Naya! Kantin yok!”
Suara dari gadis itu membuat obrolan ketiga gadis itu terhenti.
“Eh Manda! Duduk dulu sini, biarin Nayanya makan dulu ya?” ucap Elza dengan ramahnya.
Tak mendengarkan ucapan gadis cantik itu, ia malah memasang wajah cemberut.
Naya yang melihat itu hanya menghela napas. “Yaudah ayok ....”
Nayapun segera menaruh kembali kotak makan bewarna birunya kedalam tasnya.
Melihat itu, Manda tersenyum lebar. Iapun segera menggandeng tangan sahabatnya itu.
“Maaf ya, Nal, gue—” Belum sempat ia melanjutkan ucapannya, gadis imut itu sudah tersenyum. “Gapapa, Nay! Samperin noh, kasian Manda udah nungguin!”
Naya hanya membalasnya dengan senyuman, dan segera menghampiri Manda.
***
“Man? Katanya ke kantin kok malah ke kelasnya Lukas?” ucapnya.
“Udah, diam aja. Gue lagi ada perlu sama Lukas.” ucapnya.
Gadis itu celingak-celinguk yang Nayapun tidak tau siapa yang sedang Manda cari.
Tanpa aba-aba, Manda menarik tangan Naya. Dan merekapun mendatangi kedua cowok yang sedang duduk manis di depan kelasnya.
“Ada apa nih, Man? Nay? Tumben banget kesini?”
“Gatau tuh, si Man—”
“Kas, ini gelang buat Lo!” ucap Manda memberikan gelang manik bewarna merah itu.
Ketiga remaja itu kaget.
“Tiba-tiba banget?!”
“Manda beli dimana ya? Naya mau ga ya, kalau dikasih gelang kaya gini?”
“Ini gue harus apa?!”
“Heum...” Luka yang bingungpun menatap sahabat yang ada disampingnya.
Sementara, Novan hanya mengangkat kedua bahunya. Sungguh. Tidak bisa diandalkan!
Beralih, ia menatap Naya. Kali ini respon Naya berbeda dari Novan. Gadis itu mengangguk.
Luka menghela napas. Dengan berat hati, ia menerima gelang itu.
“Thanks.” ucapnya dengan senyuman.
Entah, apa ada yang salah dari responnya. Ia hanya tersenyum untuk mencoba ramah, tapi gadis itu menanggapinya dengan hal lain.
Pipi Manda saat ini memerah.
“Y-yodah, kalau gitu k-kita balik dulu ...” ucap Manda memalingkan wajahnya. Lalu, menggandeng tangan Naya.
Lalu kedua gadis itupun meninggalkan Novan dan Lukas.
“Ini Manda kenapa sih? Apa mungkin ...”
“GAK GAK! GA MUNGKIN ...”
“Ga mungkinkan kalau Manda suka sama Lukas ....”
★★★★★
“
APA?!!”
“LO GA BERCANDA KAN, MAN?”
“Ngapain si gue bercanda, Nay!"
“Dan kenapa juga Lo marah? Lo ga suka kalau gue suka sama Lukas?!”
“Jangan bilang, Lo suka juga sama Lukas?!” Manda menatap Naya dengan tatapan mengintimidasinya.
Naya menghela napas. “Lo suka sama dia udah berapa lama?”
“7 Bulan.”
“Buset, gue yang suka selama 7 Tahun aja ga gini-gini banget!”
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVANDRA
Teen FictionSelamat datang dikisah Novandra! Menyukai sahabatnya sendiri adalah hal yang tidak pernah ia sangka. Ah, ternyata benar tidak ada pertemanan tulus laki-laki dan perempuan tanpa campur tangan cinta. *** "Lo kapan pekanya sih, Nay? Jelas-jelas Novan i...