Jungkook memainkan pulpen di tangannya sembari membaca dokumen yang diberikan Mingyu untuk diteliti ulang apakah ada kesalahan atau tidak. Mungkin orang lain melihatnya tengah fokus tapi nyatanya Jungkook tengah memikirkan hal lain.
Sudah seminggu sejak kejadian di kamar Taehyung malam itu. Jujur saja Jungkook benar-benar tidak bisa lepas dari pikirannya yang selalu mengingat Taehyung dan kejadian malam itu. Ditambah Jungkook belum bertemu dengan Taehyung lagi selepas malam itu. Ia merasa bahwa Taehyung sedang berusaha untuk lebih menghindar darinya.
Taehyung memang sempat menghindarinya saat itu tapi kini Jungkook bisa melihat hal itu dengan sangat jelas. Misalnya saja kemarin siang saat ia tidak sengaja berpapasan dengan Taehyung di koridor sekolah. Jungkook yang hendak menyapa Taehyung bahkan sudah mengangkat tangan tapi Taehyung justru berbalik arah dan berlari. Dua hari yang lalu juga saat bertemu di perpustakaan, Taehyung langsung menutupi wajahnya dengan buku yang terbalik. Saat itu bahkan teman-temannya memintanya untuk pergi dan jangan mengganggu Taehyung yang sedang fokus membaca. Yah, meskipun ia bukan orang bodoh yang percaya begitu saja tapi karena memang sedang terburu-buru akhirnya ia pergi untuk mengikuti rapat OSIS yang sudah terjadwal.
Ingin rasanya untuk berbicara dengan Taehyung dan meluruskan segala hal yang mungkin menjadi penyebab lelaki itu menghindarinya. Jungkook tidak tahu apakah Taehyung mengingat kejadian malam itu atau tidak tapi seharusnya lelaki itulah yang meluruskan hal yang terjadi malam itu. Karena mau bagaimanapun Taehyung telah menciumnya tanpa izin. Hah. Bagaimana cara untuk bertemu dengannya? Apakah harus menerobos masuk ke asrama gedung 3?
"Selamat siang~"
"Wah, Winnie datang. Apa yang kau bawa hari ini?"
"Aku membawa kue kering buatanku sendiri. Semoga kalian suka."
"Kami pasti akan memakannya, Winnie. Terima kasih."
Jungkook diam-diam mendengarkan percakapan antara seorang manusia yang baru saja datang ke ruang osis dengan membawa beberapa toples kue kering. Tentu saja gadis itu datang dengan niat untuk mengambil hati Kim Mingyu agar mau membuat ikatan dengannya. Memang manusia yang gigih.
"Mingyu, kue ini enak sekali loh~ Mau aku suapi?"
"Lakukan itu untuk yang lain saja."
"Ah, kau dingin sekali. Kenapa tidak mencoba membuat ikatan denganku?"
"Tidak tertarik."
Melihat usaha Winnie untuk menjalin ikatan dengan Mingyu membuat Jungkook berpikir apakah Taehyung juga menginginkan ikatan juga dengan iblis tertentu? Sampai sekarang ia tidak melihat satupun iblis yang berkeliaran di sekitar Taehyung. Memang Taehyung berteman dengan manusia dan juga malaikat tapi sepertinya tidak dengan iblis.
"Mingyu jahat sekali~"
"Hei, kenapa kau tidak membuat ikatan dengan Jungkook saja?"
Pertanyaan itu membuat seisi ruangan terdiam. Mereka semua sama terfokus melihat Mingyu dan Winnie. Bahkan Jungkook menghentikan memainkan pena di jari-jarinya hanya untuk melihat interaksi apa yang akan terjadi selanjutnya antara Mingyu dan Winnie.
"Maksudku, kau tahu, dia lebih kuat dariku."
"Dia tidak akan mau."
"Kenapa kau berpikir begitu?"
"Aku biasa-biasa saja dan tidak sehebat Park Jimin." Winnie mengatakannya dengan raut sedih tercetak jelas di wajahnya. "Aku ingin membentuk ikatan dengamu karena kau adalah iblis pertama yang aku temui di Noir Academy. Jadi aku rasa hubungan kita sudah ditentukan sejak saat itu."
"Konyol sekali." Mingyu terkekeh membuat Winnie menatap bingung. "Jika kau sehebat Park Jimin atau bahkan kau sendiri adalah Park Jimin belum tentu aku mau membuat ikatan denganmu. Aku hanya tidak suka diperintah, kau tahu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon With Benefit || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Alih-alih demi menghindari masa depannya dengan seorang iblis bernama Jeon Jungkook, Kim Taehyung siswa tahun ke lima di Noir Academy malah harus menjadi teman tidur sang demon. Akankah Taehyung dapat benar-benar menghindar dari masa depa...