Jam di dinding menunjukkan pukul 11 malam kala kedua mata Taehyung terbuka. Ia kira sudah tidak akan bermimpi buruk lagi karena beberapa hari ini bisa tidur dengan nyenyak tanpa mimpi-mimpi sialan itu. Namun baru saja ia terbangun karena mimpi buruk itu datang lagi. Mungkin seharusnya ia tidak tidur lebih awal.
Hah. Kapan mimpi-mimpi buruk ini akan hilang? Aku akan melakukan apapun agar bisa mengatasinya.
Taehyung mencoba untuk tidur kembali. Seberapa lama matanya dipaksa untuk terpejam kesadarannya masih penuh. Ia tidak merasa mengantuk membuatnya turun dari tempat tidur dan mengambil jaket yang tergantung di belakang pintu. Mungkin sedikit jalan-jalan dapat membuatnya kembali mengantuk.
Keadaan di sekitar asrama gedung 3 terlihat sepi. Mungkin karena sebentar lagi gerbang akan ditutup. Tapi Taehyung rasa masih ada waktu baginya untuk berjalan-jalan sebentar.
Tanpa terasa langkah kakinya membawanya keluar dari area asrama gedung 3. Ia terus melangkah dan melangkah sampai asrama gedung 2 pun terlewati begitu saja. Lalu saat ia tersadar dirinya sudah berdiri di depan asrama gedung 1.
"Sialan! Kenapa aku bisa sampai sini?"
Di sekitar asrama gedung 1 pun terlihat sepi meski banyak lampu dari kamar-kamar yang ada di dalamnya masih menyala. Sepertinya masih banyak dari penghuni asrama gedung 1 yang belum terlelap.
Taehyung yang sedang mengamati asrama gedung 1 tiba-tiba terkejut dengan suara dari gerbang asrama gedung 1 yang tertutup otomatis saat tengah malam tiba. Ia panik karena kini tidak bisa kembali ke asrama gedung 3 dan harus menunggu gerbang asrama terbuka. Yaitu pada pukul 6 pagi nanti.
Hah. Taehyung berjongkok di depan gerbang yang tertutup sambil merenungi nasibnya. Kini ia harus ke mana? Apakah ia harus tidur di bangku yang ada di gazebo asrama gedung 1? Itu pasti akan terasa sangat dingin.
"Taehyung?"
Taehyung menoleh ke belakang dan tatapannya berubah horror saat mengetahui Jungkook yang memanggilnya.
"Sedang apa kau di sini jam segini?"
"Ah, aku...." Taehyung tertawa canggung. Ia berdiri dan berusaha menjelaskan situasinya. "Aku tidak bisa kembali karena gerbangnya sudah tertutup."
"Hm, begitu ya. Ikutlah denganku!"
"Ke—ke mana?"
"Ke kamarku."
"Ke kamarmu? Tidak, terima kasih."
"Jadi, kau lebih memilih tidur di luar?"
"Itu....." Taehyung mengusap tengkuknya sambil menatap Jungkook ragu-ragu. Karena merasa udara semakin dingin ia mengusap-usap tangannya membuatnya malu. Jadi, pada akhirnya ia mengangguk setuju. "Baiklah."
Jungkook tersenyum dan membimbing Taehyung masuk ke dalam asrama gedung 1. Mereka tidak banyak bicara karena keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Barulah setelah mereka berada di dalam lift Taehyung membuka suaranya mencoba untuk berbasa-basi agar keheningan yang menyesakkan di antara mereka hilang.
"Apa yang kau bawa dalan kardus itu?"
"Buku-buku yang aku pinjam dari perpustakaan."
"Memangnya boleh meminjam sebanyak itu?"
"Tentu saja boleh. Aku kan ketua osis."
Entah kenapa mendengarnya Taehyung menjadi kesal. Jadi maksudnya dia diperlakukan khusus oleh pihak perpustakaan karena jabatannya, begitu?
"Ini kamarku. Tunggu sebentar."
Setelah memasukkan kode kamarnya, Jungkook membuka pintu kamarnya lebar-lebar dan mempersilahkan Taehyung masuk. Setelah mereka berada di dalam kamar, Jungkook segera menutup pintunya setelah meletakan kardus yang dibawanya ke lantai dan menguncinya dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon With Benefit || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Alih-alih demi menghindari masa depannya dengan seorang iblis bernama Jeon Jungkook, Kim Taehyung siswa tahun ke lima di Noir Academy malah harus menjadi teman tidur sang demon. Akankah Taehyung dapat benar-benar menghindar dari masa depa...