ARUNA | 26 : Mas Khayri

432 65 7
                                    

BAB 26 : Mas Khayri

***

Arkan marah.

Iya, Kaluna tahu itu. Namun masalahnya, dia merasa tidak enak hati bila menolak tawaran kedua orang tua Arkan. Atau secara hukum, telah resmi menjadi mertuanya. Hanya saja pernikahan mereka yang tidak diketahui oleh banyak orang membuat dia harus menutupi statusnya.

"Kakak mau kemana?"

Ia hampiri Arkan yang telah rapi menggunakan kemeja hitam dengan lengan digulung hingga siku.

"Pergi."

Kaluna menghela pelan mendengar jawaban ketus itu.

"Kakak jadi ke rumah Mahira?"

"Bukan urusan kamu."

Sambil menggigit bibir bawah, Kaluna tetap mengikuti langkah Arkan.

"Kakak marah gara-gara aku terima tawaran Ibu?"

"Nggak."

"Kalau gitu, berarti Kakak cemburu?"

Dan pertanyaannya barusan berhasil membuat pria itu membalikkan badan.

"Nggak usah ge'er!"

"Kalau gitu kenapa Kakak marah aku setuju buat bertemu sama Mas Khayri?"

Kontan Arkan mengernyitkan dahi.

Mas Khayri?

Apa-apaan Kaluna!

"Nggak usah manggil Mas, dia nggak setua itu!" Protesnya.

Sekarang gantian Kaluna yang mengernyitkan dahi.

"Panggilan Mas boleh kok buat laki-laki umur berapa pun. Justru kalau udah tua biasanya dipanggilnya bapak atau kakek."

Arkan terang-terangan mengeluarkan decakan. Namun secara refleks, sudut-sudut bibirnya berkedut geli.

"Lagian, panggilan Mas cocok buat Mas Khayri mengingat jarak usia kami hanya dua tahun. Nggak kayak Kak Arkan yang nggak mau dipanggil Mas."

"Bukan nggak mau, Kaluna! Masalahnya, kamu panggil semua teman-temanku dengan sebutan Kakak, sementara aku dipanggil Mas. Emang dulu mukaku setua itu?"

Kaluna menggelengkan kepala, kemudian berujar polos, "Enggak keliatan tua. Malah Kak Arkan keliatan paling ganteng."

Sial.

Harusnya Arkan biasa saja disebut ganteng. Tapi masalahnya, pipi dan bibirnya tidak bisa bekerja sama dengan baik. Alih-alih memasang ekspresi datar, dia justru tersenyum tipis bersama kedua pipi yang terasa panas mendengar pujian dari bibir Kaluna barusan.

"Jadi sekarang Kak Arkan mau juga dipanggil Mas?"

"Bukan itu masalahnya, Kaluna! Lagian buat apa sih, kamu ketemu sama Khayri? Asal kamu tahu aja, dia itu mantan playboy."

Khayri jelas tidak asing bagi Arkan. Mereka sering bertemu dibeberapa acara perusahaan. Dan setahunya, dulu Khayri memiliki banyak mantan kekasih. Baru beberapa tahun belakangan saja, pria itu taubat menjadi playboy dan fokus memperbaiki diri.

"Yang penting udah nggak playboy lagi 'kan, Kak?"

"Terserah kamu!"

Kaluna tersenyum geli mendengar nada sewot yang keluar dari bibir Arkan.

"Aku bakal bilang ke Ibu kalau aku nggak jadi bertemu Mas Khayri. Tapi Kak Arkan juga nggak boleh bertemu Mahira. Gimana?"

"Aku tetap harus bertemu Mahira."

ARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang