Selamat Membaca😄
~~~~~~~~~~
Meisya menikmati cemilan yang diambil oleh laurent dan diva sembari memandangi danau yang tak jauh dari bengkel mahen. Tentu ditemani oleh laurent dan diva, disana juga ada enzie dan ara yang sibuk melihat-lihat seisi bengkel milik mahen setelah menyelesaikan makanya.
"Enak ya disini~~" gumam meisya yang duduk bersila ditanah sembari mengunyah makanan.
"Iya, nggak heran kalo mahen suka daerah sini, suasana nya enak~~" sambung laurent yang kini ikut duduk di sebelah meisya.
Melihat penampilan laurent yang sangat menawan malam ini membuat meisya sangat suka untuk memandangi gadis itu lama-lama. Padahal hanya mengenakan kaos putih dibaluti dengan jaket kulit hitam saja, tapi hal tersebut dapat menarik perhatian meisya. Ditambah dengan mata biru dan rambut panjang yang ia biarkan tergerai diterpa angin malam.
"Mei, kamu nggak dingin?" Ujar laurent yang menatap meisya dan sadar jika gadis itu tidak mengenakan balutan apapun untuk menutupi kulitnya dari angin malam selain mini dress yang ia kenakan.
"Enggak kok , kenapa?" Meisya hanya diam saat laurent melepaskan jaket miliknya dan ia berikan pada tubuhnya yang mungil ini.
"E-eh, ren aku gapapa, nanti kamu yang kedinginan gimana?" Ujar meisya sembari menahan tangan laurent.
"Udah gapapa mei" Laurent menaikan alisnya sembari tetap memakaikan jaket pada meisya.
Meisya diam membeku dan membelalakan mata saat tidak sengaja bertatapan dengan laurent.
"Aa....emm makasih~~" gumam meisya dengan tatapan paniknya.
Laurent terkekeh dan kembali membenarkan jaketnya untuk meisya.
"Aku nggak kedinginan kok" laurent memberikan senyuman manisnya untuk meisya yang saat ini tengah menatap nya dengan intens."Its okey mei, jangan liatin aku kayak gitu, hihi" laurent terkekeh melihat raut wajah meisya yang memerah.
Meisya menarik nafas dan memejamkan mata sejenak
" aku beneran nggak sengaja n-natap kamu kayak tadi, m-maaf kalo kamu nggak nyaman" gugup meisya yang merasa bersalah.
"Siapa bilang aku nggak nyaman, aku nyaman kok, aku juga suka~" charllote mendekatkan dirinya pada meisyaa agar tidak ada jarak diantara mereka.
"Ekhem........bisa nggak si nggak pacaran disini?, gw jadi nyamuk nih~~" celetuk diva yang diam-diam menyimak sembari bermain game di hp nya.
"Siapa yang pacaran div?" Ujar laurent bingung.
"Aishh pake nanyaa lagi,.....eh tarik lahh francoo ah tim apa ini cok!!" Gerutu diva karena kesal dengan gamenya .
Laurent hanya geleng kepala dan kembali menatap meisyaa.
"Ren? Kamu beneran nggak kedinginan, bibir kamu udah geter lho" khawatir meisya terhadap laurent."Aku gapapa mei, kamu tenang aja."
Meisya melepaskan jaket milik laurent dan kemudian memberikanya lagi pada gadis itu.
"Kenapa di lepass?"
"Buruan kamu pake..."
"Tapi nanti kamu sakit, aku nggak mau kamu sakit"
"Enggak ren pake aja dulu." Dengan begitu laurent mengambil jaket miliknya karna tidak mau melihat meisya cemberut.
"Truss kamu gimana?, sini deketan biar nggak dingin~" laurent sengaja berpindah tempat untuk duduk dibelakang meisya dan membiarkan gadis itu duduk diantara kakinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/372949869-288-k87285.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe (GxG)
RandomIts all about life when you find the own universe Laurent Salvador Margareth. Meisya Laviera.