4

98 12 0
                                    

Selamat Membaca😃

~~~~~~~~~

Setelah istirahat pertama dan menyelesaikan makan mereka, laurent dan yang lain langsung terjun ke lapangan untuk latihan rutin karna pertandingan persahabatan sudah semakin dekat.

Mereka sibuk mendrible bola kesana kemari dengan tubuh tinggi dan ramping mereka yang lincah. Laurent sebagai captain harus memberikan yang terbaik dari yang ia miliki untuk membawa nama baik sekolahnya.

Ia memberikan umpan pada diva dan gadis itu hanya diam sehingga bola mengenai badanya.

"Divaaa!!, fokus, jangan kebanyakan bengong!" Teriak coach  dari pinggir lapangan karna melihat pemain basket seperti diva hanya diam saja.

"A-ah iyaaa, sorry coach~'" dengan segera diva membuang pikiran anehnya dan kembali fokus pada latihan.

Laurent yang melihat hal tersebut menjadi semakin yakin jika diva tengah menyembunyikan sesuatu dan membuat dirinya menjadi tidak fokus dalam latihan.

Mereka berteman sudah cukup lama dan hanya melihat raut wajah saja laurent sudah bisa menyimpulkan perasaan yang dirasakan oleh teman-temanya.

Meskipun begitu laurent hanya akan diam dan akan menunggu temanya menceritakan sendiri tanpa adanya paksaan, jika memang privasi maka laurent tidak mungkin ikut campur dalam hal tersebut.

Latihan kembali berlanjut dan laurent maupun diva kembali memfokuskan diri pada latihan tanding ini.

Tepat pukul 13.00 mereka mengistirahatkan tubuhnya di pinggir lapangan dengan meluruskan kaki dan bernafas sejenak. 2 botol air mineral berukuran besar habis begitu saja karna rasa haus yang mereka rasakan.

"Hadehh panas banget cok!~" gerutu enzie yang kini merebahkan tubuhnya sembari menatap langit biru dengan terik matahari diatasnya.

"Latihan kita udah selesai, kalian mau balik ke kelas ikut pelajaran?" Tanya laurent memastikan.

"Gw nggak ah, males banget ren, udah bau keringet, bau matahari, masak iya mau masuk kelas?" Jawab ara sembari melihat dirinya.

"Sama, gw juga males ikut pelajaran, bahasa inggris udah jadi makanan gw sehari-hari, jadi kalo nggak ikut kelas  rasanya nggak masalah." Tambah diva yang kini mengikuti posisi enzie.

"Kamu juga nggak balik kelas zee?" Ujar laurent menatap temanya yang merebahkan diri.

"Gw ikut ara ren, jam 3 juga udah bubaran kelasnya, nanggung kalo masuk, gw mau makan siang aja di kantin" jawab enzie dengan mata tertutup.

Laurent hanya mengangguk paham dan ikut dengan temanya yang lain. Diva benar, bahasa inggris sudah ada diluar kepala, tidak masalah jika membolos di jam pelajaran itu.

"Nanti malem ke arena balap mau?, tadi mahen bilang sekarang tambah rame disana, banyak adek kelas kita yang dateng dan ikut gabung." Ujar ara menjelaskan.

"Gw sih gas aja ra, gimanapun juga kita pentolan disana, kalo kita nggak ada pasti dicariin, anak-anak yang lain kalo ada apa-apa pasti juga konfirmasi sama kita, jadi gw rasa biar lebih akrab aja sama anggota baru kita kesana nanti malem." Jelas diva

"Iyaa sih, lo gimana ren?"

"Aku ikut aja, tapi kayaknya nggak bisa sampe malem banget" jawab laurent.

"Kenapa? Dimarahin ortu lo?"

"Bukan itu, kalo mama sama papa udah bisa aku handle"

"Lha truss??, biasanya juga lo nggak masalah sampe jam berapapun." Timpal enzie.

Universe (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang