1. Awal di kota baru

33 14 3
                                    

Pagi ini cuaca sangat cerah, dedaunan yang masih basah karna embun. Sekelompok burung yang berkicauan, suasana yang indah dan sejuk pada pagi ini.

Wanita itu menghela napas panjang, menatap gedung sekolah barunya. Logo sekolah di seragam putih abu nya sudah berbeda. Ia melihat sekeliling tidak ada satu pun yang di kenal.

Banyak orang yang menyapa wanita itu, tetapi mereka hanya sekedar mengenal wanita itu dari sosmed, wanita itu masih ragu untuk dekat dengan mereka. Di tengah keramaian ada yang menyapa dengan panggilan khusus 'Eyya' panggilan yang dibuat oleh sahabat kecilnya, Lyorra.

"Yorra?" batin wanita itu.

"Haiii, lu Eyya kan??" ujar seorang siswi yang mengenakan tas berwarna ungu.

"Yorra?? lu sekolah di sini juga?" tanya Reyya dengan kaget, ia tidak menyangka akan bertemu dengan sahabat kecilnya lagi.

"Iyaa"

"Oh, lu pindah ga ada kabar sama sekali itu karena pindah?"

"Iya, maaf ya gua ga bilang lagi sama lu"

"Stsss, I miss you, Ra" ucap Reyya sambil memeluk Lyorra.

"I miss you to, Rey" balas Lyorra sambil membalas pelukan Reyya.

"Udah lama ga ketemu ya? kangen banget sama lu"

"Iya haha, padahal dulu kita selalu main bareng. Tapi semenjak aku pindah dari Jakarta kita asing"

"Iyaa, gua kemaren sempet cari cari sosmed lu"

Penemuan terindah yang didapat dari sahabat sejati adalah bahwa mereka dapat tumbuh secara terpisah tanpa menjadi terpisah." - Elisabeth Foley

✧✧✧

"Rey, gua masih ga nyangka bisa ketemu sama lu lagi setelah hampir 4 tahun ga ketemu"

"Aaa, iya sedih senang campur aduk rasanya"

"Iyaa:("

"Eh Rey, btw kok bisa lu sekolah disini?"

"Iya, ada sesuatu yang mengharuskan kami pindah ke sini, gua ga tau masalah itu"

"Oalahh"

✧✧✧

Terik matahari pagi yang memancarkan cahaya, semua orang sudah siap beraktifitas di pagi hari, sedangkan Reyya sendiri sudah berada di sekolah, siap untuk melaksanakan upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin.

Saat upacara berlangsung banyak sekali siswa/i yang merasa pusing, termasuk Reyya. Saat mengetahui hal tersebut Lyorra pun langsung memanggil salah satu kakak PMR.

Ada banyak sekali siswa/i di ruangan itu, kelihatannya banyak sekali yang berbohong. PMR di ruangan itu sibuk dengan urusan masing', ada yang main hp, tidur'an, foto dan sebagainya. Saat itu Reyya mulai merasa mual, pusing, ia berharap ada yang melihat dirinya. Ada satu PMR yang melihat wajah Reyya sangat pucat, ia langsung melihat keadaan Reyya. Dan ternyata maag nya kambuh.

"De, lu gapapa? kakak ambilin air dan obat obatan dulu ya"

"Iya kak, terimakasih ya" ucap Reyya sambil tersenyum.

"Ini de air putih dan obatnya, silahkan diminum"

"Lu ga sarapan ya sebelum berangkat sekolah tadi?"

SERRULATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang