Pasar gelap menjadi tempat berkumpulnya para kriminal, hampir semua barang curian dijual di sini. Pasar ini terletak di ujung wilayah Kerajaan Luminosa. Meskipun pemerintah Kerajaan mengetahui lokasi dan operasional pasar tersebut, mereka tidak bisa mengambil kembali barang yang dirampas kecuali mereka membeli barang tersebut. Bisa dibilang ini semacam kesepakatan antara pemerintah dan para penjahat.
Para kriminal hanya diizinkan mencuri maksimal tiga kali dalam seminggu. Jika melanggar, pasukan Knight Kerajaan akan menyerbu dan menyita barang curian mereka. Namun, para kriminal pun akan semakin bengis dan membuat lokasi pasar gelap yang baru. Yahh ... inilah salah satu kelemahan di Luminosa.
Dan di sinilah Vy beserta Nell berada.
"Wah, wah, rupanya kau kejam juga ya. Padahal orang itu, kan, sudah tua." Nell mengambil sebuah kain berwarna coklat di atas meja, kemudian memberikannya ke Vy.
Vy menggunakan kain lusuh dari Nell untuk membersihkan noda darah di pedangnya. "Pengkhianat tetaplah pengkhianat.
Nell menaikkan bahunya acuh tak acuh. Ia kembali berkeliling toko yang baru mereka porak-porandakan. Siapa tahu ada barang bagus yang bisa dibawa pulang.
" Oi, Vy!" panggil Nell, akan tetapi Vy tidak menoleh sama sekali, gadis rubah itu hanya berdehem sambil merapikan senjatanya.
"Kita kedatangan tamu," ucap Nell lagi yang kali ini cukup membuat Vy penasaran.
"Tamu?"
"Semut-senutku bilang mereka ada di dekat sini." Vy hanya diam memperhatikan mimik wajah Nell, menunggu pemuda itu melanjutkan ucapannya.
Nell berdecak sebal, masa begitu saja tidak mengerti. "Maksudku Pangeran Zen. Dia ada di dekat sini, sepertinya masih di perbatasan. Ayo kita sambut mereka."
Vy menaikkan sebelah alisnya. "Untuk apa? Tugas kita sudah selesai."
"Kau tidak mau bersenang-senang?" Nell menatap Vy dengan malas. "Kita mungkin mendapatkan informasi atau yang lainnya untuk dilaporkan ke Yang Mulia Rael, setelah itu kita akan mendapat hadiah."
Vy menggelengkan kepala pelan sembari menghela napas, terkadang pemuda itu terlalu berharap akan hadiah.
⿻⃕⸙͎
Matahari masih menyembunyikan sebagian dirinya dibalik bukit dan gunung-gunung, udara segar nan sejuk menusuk indra. Burung-burung bernyanyi ria menyambut hari baru. Akan tetapi, di pagi yang cerah ini sudah banyak keringat dingin yang bercucuran di pelipis Zen.
Dengan wajah pucatnya ia sungguh menyesal mengapa kemarin malam dirinya langsung menerima tantangan Ilo. Saat itu ia masih terbawa suasana mimpi yang membuatnya yakin akan mengalahkan Ilo dan meminta pecahan anak panah Afetoros sebagai hadiah. Itu jika Zen yang menang, tapi bagaimana jika ia yang kalah? Siapa yang tahu permintaan Suku Hulu Mediterranea?
Arena pertandingan disiapkan dalam semalam, tak lupa dibangun saung tenda kecil untuk melindungi Kepala Desa beserta istrinya dari paparan sinar matahari. Anak bungsu mereka-Ila-juga menyaksikan pertandingan. Anak perempuan yang Agie lihat semalam.
"Seperti yang telah disepakati, pertandingan hari ini akan dibagi menjadi tiga babak. Babak pertama adalah menemukan bendera. Kami telah menyebarkan 20 bendera berbagai warna dalam hutan, peserta tercepat yang berhasil mengumpulkan bendera dengan lima warna kebenaran akan menjadi pemenang babak ini. Batas waktunya adalah sampai tengah hari.
"Untuk mencegah adanya tuduhan kecurangan, dengan demikian Anggota Kerajaan juga turut serta dalam menyembunyikan bendera tersebut. Babak selanjutnya akan dijelaskan setelah babak pertama selesai," jelas salah satu penduduk Hulu yang menjadi wasit pada pertandingan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEROLUCE
Fantasi[ONGOING] • • • Zen Kuroxwar, seorang siswa kelas 2 SMA yang tiba-tiba terbawa ke dunia lain, tepatnya dunia sihir, setelah keluar dari toilet di sekolahnya. Dikatakan bahwa ia adalah reinkarnasi sang pahlawan-salah satu anak Dewa. Ramalan mengharus...