~Happy Reading~***
"Lo yakin zee mau berangkat, emang udah enakan badannya?" Sebelum menaiki motornya, gavin masih mencoba meyakinkan zeano apakah benar' sudah sehat
Zeano mengangguk sebagai jawaban, gavin merasa zeano terlihat sedikit aneh. Zeano jarang bicara semenjak semalam setelah sesi curhat
"Zee..." panggil gavin lembut, zeano yang tadinya menundukkan kepalanya kini mendongak menatap manik kelam gavin
"You okey sayang?" Gavin mengusap lembut surai hitam zeano dan menatapnya lekat
"okey, ayo berangkat" zeano mengambil helm yang ada di motor gavin dan memakai salah 1 nya
"cepet gavin nanti telat" sarkas zeano membuat gavin menambah kerutan di keningnya
"o-oke"
Butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai di sekolah mereka, sepanjang perjalanan zeano diam tak bergeming. Bahkan dapat gavin lihat dari kaca spion bahwa raut wajah zeano sangat datar dan tidak bisa di tebak namun terlihat seperti melamun
"zeann... udah sampai, turun" zeano tersadar dari lamunannya dan melepas helm nya lalu turun dan berlalu menuju kelasnya tanpa menunggu gavin
Gavin menghela nafasnya dan menata helmnya serta helm zeano agar tak jatuh dari motor lalu berlari menyusul zeano dan mensejajarkan dirinya dengan zeano
"Zeann~ lo kenapa nyuekin gw sih? marah ya" rengek gavin tanpa dihiraukan zeano sedikitpun
"zeann~ gw-"
"Duluan vin" zeano berbelok menuju kelasnya meninggalkan gavin yang melongo mendapati omongannya hanya dianggap angin lalu saja
lagi dan lagi, Gavin hanya menghela nafasnya masih mencoba bersabar dengan sikap dingin zeano yang sangat tiba-tiba
🍒🍒🍒
"Ze-zeano" panggil seseorang tiba-tiba dari samping zeano, zeano menoleh dan mengerutkan keningnya
"kenapa li" lio mendekat dan duduk di depan kelas zeano, lebih tepatnya disamping zeano yang sedang melihat kelas gavin berolahraga
"Lo udah sembuh ze" tanya lio basa-basi tanpa menoleh
"Kayak yang lo liat aja"jawab zeano datar yang hanya lio tanggapi dengan kekehan
"eumm li... lo pernah ada hubungan sama gavin?" lio sedikit tersentak dengan pertanyaan zeano yang tiba-tiba
"a-anu gw ngga... gw bisaa jelasin itu.. anu-"
"ngga usah dijelasin, gavin udah ngasih tau" tutur zeano santai
Nafas lio semakin tercekat, jantungnya berdebar kencang, telapak tangannya basah karena keringat yang keluar tanpa izin
"gw-"
"Jadi selama ini lo cuma pura-pura ngejar El dan main belakang sama gavin?" Zeano menoleh dan mengangkat sebelah alisnya
"zee.. gw.." lio menghela nafasnya, ia tak mampu menjelaskan sedikitpun
"Sayangg~" keduanya menoleh pada laki-laki yang memanggil dari arah lapangan olahraga
Laki-laki itu mendekat ke arah zeano dan lio lalu duduk di samping zeano, merangkulnya dan mengecup pundak zeano
"Lepas gavin!!" Zeano menepis pelukan gavin dan mendorongnya agar sedikit lebih jauh
"Sayang?" Gavin menatap zeano penuh tanya, hari ini zeano bersikap sangat aneh, sungguh.
"Eh ada lio iuga ya tertanya, hai li" gavin mencoba ramah agar suasananya tak telalu kaku
"Hai juga vin" lio tersenyum manis pada gavin. tanpa lio dan gavin sadari, zeano sudah memasang wajah sangat masam serta ditekuk sangat
"Kenapa kalian ngga balikan aja, orang masih deket gitu kok" tanya zeano santai, namun nadanya terkesan marah, judes, sinis, kecewa, menyindir dan kesal
Gavin dan lio menggeleng heboh bersamaan
"Lo kenapa sih zee? Ngga mungkin lah gw balikan sama gavin" lio merengut dan mengerucutkan bibirnya"Iya sayang? maksud lo apaan sih, ngga mungkin lah gw balikan. Ngga usah ngelantur ngomongnya" gavin mencomot bibir zeano membuat sang empu kesal
"Gw serius, kalau mau balikan ya balikan aja sana"
"Zee.. ngga usah ngawur deh ngomongnya!!"
Akhirnya ketiganya terdiam sampai ada bunyi panggilan seseorang yang menginstruksi mereka bertiga untuk menoleh
"Huahh...huahh.. lio lo dipanggil el tuh" frey masih berusaha mengatur nafasnya yang tak beraturan setelah berlari tak lupa di belakangnya menyusul seorang murid laki-laki yang tampan dengan perawakan cukup tinggi
"Frey, jangan larii larii nanti capek" murid laki-laki itu berlari pelan dengan membawakan sebotol air mineral untuk kekasihnya
"Iyaa vanoo sayang" seru frey dengan cengiran kudanya nya yang dibalas sentilan pelan didahinya oleh sang kekasih
"isshh" frey mengerucutkan bibirnya lucu membuat vano sedikit terkekeh dan merengkuh pinggang ramping frey, sang kekasih.
"Lio, itu lo ditunggu el di ruang musik. Penting katanya" ulang vano pada lio yang langsung diangguki, tak lama kemudian lio beranjak ke ruang musik meninggalkan yang lainnya
🍒🍒🍒
"Sayangg~ ngomongg dongg ayooo" bahkan setelah sampai di rumah zeano masih saja tak mau berbicara banyak dengan Gavin, hanya seperlunya saja
"Pulang lo" ucap zeano datar dan terkesan cuek
"Sayang~ lo cemburu? iya? itukan udah berlalu zee... tolong jangan kaya anak kecil lah, bersikap dewasa dikit" Gavin sudah mulai frustasi dengan zeano padahal baru 1 hari bahkan belum genap zeano mendiaminya
"Zee.." gavin menggandeng tangan zeano namun langsung dihentakkan kasar oleh zeano
"Gw bilang pulang sana, gw mau tidur" tanpa melepas seragamnya zeano langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuknya tanpa memperdulikan keberadaan gavin sedikitpun
"Zean.. ayo kita omongin baik-baik jangan gini" tangan gavin meraih tangan kecil zeano namun belum sempat gavin raih zeano sudah menarik tangannya terlebih dulu
"Gw bilang pulang ya pulang!!" Sentak zeano, gavin sedikit terkejut lalu terkekeh
"Terserah lo lah zee, gw bilang hubungan gw sama lio udah berakhir sejak 6 bulan yang lalu kan! Bahkan gw udah nurunin ego gw buat minta maaf ke lo, gw coba nahan biar ngga marah sama lo yang masih aja ngga bisa bersikap dewasa, tapi kalo silent treatment yang lo pilih, oke. Gw bakal turutin mau lo. tenang aja, besok lo bakal tetep gw jemput. walau lo milih silent treatment, gw masih tetep bisa berpikir dewasa tanpa mendahulukan ego zee"
"Gw pulang" setelahnya terdengar suara pintu kamar tertutup dan detik itu juga zeano beranjak dari kasurnya dan menatap keluar jendela, di mana gavin memarkirkan motornya
Dapat zeano lihat, gavin benar-benar pergi bahkan daripada membujuk zeano ia lebih memilik silent treatment dengan zeano
"Gavin...." Bibir zeano bergetar menahan tangis, zeano masih bimbang akan segalanya, di satu sisi, zeano merasa gavin masih mencintai lio namun disisi lainnya zeano berusaha untuk percaya pada gavin
Tbc.....
aku yakin kalian tau caranya menghargai author
tolong tinggalin jejak disini ya,biar aku lebih semangat buat lanjut ceritanya. luangkan waktunya sebentar buat tekan bintangnya boleh? terima kasih
.
.
btw buat cerita yg 'bestfriend or boyfriend ' jadinya aku hapus, karena aku liat² peminatnya dikit bangett
aku pgn bwt cerita lagi tpi bingung apa, kira² ada yang punya saran ngga?
niatnya sih mau melokal ceritanya hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Obsession💦
RandomKisah seorang pemuda yang terobsesi dengan seorang pemuda manis yang sangat menarik perhatiannya Ada unsur bunuh-bunuhan :D (Ini cerita Bl)