Part-13 Mengungkap Pencurian

369 25 0
                                    

Pagi ini Jakarta terlihat cerah, membuat semua orang semangat untuk memulai hari mereka. Begitupun dengan ketujuh pemuda pemilik simbol kekuatan, saat ini mereka sudah berkumpul di rumah Cakra.

Mereka sengaja berangkat pagi dari rumah mereka untuk mendengarkan rencana lanjutan yang disusun oleh Cakra karena akan menjalankan misi mereka untuk mengungkap pencurian yang ada di sekolah.

"jadi gimana rencana lanjutannya cak?" ucap Vano

"gini bang, semalem gue sama Lino diskusi buat rencana lanjutannya untuk kita nangkep siswa itu, kita dapat rencana tambahan bang. Dengan cara ini mungkin bisa buat membuktikan kalo dia yang ngambil barang-barang temen-temen di sekolah" ucap Cakra

"caranya gimana?" ucap Marva

Mendengar pertanyaan Marva membuat Cakra tersenyum dan beranjak masuk ke dalam kamarnya membuat teman-temannya pada bingung kecuali Lino yang memang sudah tau rencana Cakra.

Tak lama Cakra datang dengan tas sekolahnya yang kelihatannya cukup berat.

"kita pancing dia dengan ini" ucap Cakra

"lo yakin Cak mau mancing dia peke ini, apa gak beresiko" ucap Lino

"emang itu apa sih isinya?" tanya Rey

"ini laptop, kamera, dan beberapa handphone gue bang" ucap Cakra dengan santai

"lo gila mancing dia pake barang-barang lo, apalagi itu barang penting Cak, mana tau itu ada data penting punya lo" ucap Nero

"santai jangan marah-marah dulu napa. Ini tuh barang-barangnya udah gak ke pake alias udah eror semua, jadi kalopun emang di ambil gak bakal berguna juga bang" ucap Cakra

"itu beneran kan barangnya udah gak ke pake" ucap Marva

"iya bang, laptop, kamera, dan hp gue yang berfungsi ada di kamar gue kok bang" ucap Cakra

"terus rencananya gimana Cak?" tanya Vano

"gini bang, gue semalem juga sedikit cari informasi siswa itu dari data siswa yang dikirim oleh papi gue dan ternyata dia itu anak kelas sebelas yang kebetulan satu kelas sama bang Vano, bang Helmi, dan bang Nero kalo gak salah nama dia itu Lutfiyatul Hakima. Pertama gue minta sama kalian bertiga untuk mancing dia agar bisa denger kalo gue bawa barang-barang ini, terserah kalian deh caranya gimana yang penting dia terpancing. Kedua setelah dia udah kepancing untuk kekelas gua, gue sama Lino bakal ngawasin gerak-gerik dia di kelas nanti, dan gue bakal kasih info sama kalian nanti. Ketiga bang Marva dan bang Rey ngawasin dia dari luar dan nanti kasih kita info agar bisa ikuti dia pergi kemana nanti. Dan gue akan kasih kalian satu-satu alat agar bisa saling berkomunikasi gimana bang paham kan?" Jelas Cakra

"oke kita paham, tapi tunggu tadi lo bilang apa? Lo dapet data siswa sekolah dari papi lo, jangan bilang lo itu anak pemilik dari sekolah CFs International School, Cak" ucap Nero

"hehe iya bang sekolah itu milik papi gue, bukan cuma sekolah itu sih bang tapi beberapa sekolah elit di Jakarta itu milik papi gue" ucap Cakra membuat keenam temannya terkejut

"pantesan saat lo ngadepin anak yang ngebuli Zaid waktu itu santai banget, ternyata lo itu pemilik sekolah toh" ucap Helmi

"tapi gue minta tolong ya bang sama kalian untuk merahasiakan ini dari siswa yang lain bang" ucap Cakra

"iya kita bakal rahasiain kok, lo tenang aja" ucap Rey

"yaudah kita berangkat sekolah sekarang, 30 menit lagi bel sekolah bakal bunyi. Dan inget rencana kita untuk mengintai anak itu. Feeling gue kayaknya dia bakal beraksi jam istirahat" ucap Marva

"oh iya sebelum berangkat kalian pake ini untuk berkomunikasi" ucap Cakra seraya memberikan alat komunikasi pada temen mereka

"yaudah ayo berangkat" ucap Marva diangguki oleh mereka berenam

Penumbra [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang