Malam ini Jakarta terlihat ramai dan jalanan sangat padat dengan kendaraan, ini terjadi karena banyak anak muda yang keluar malam ini karena malam ini adalah malam minggu. Termasuk pemuda tujuh penumbra yang saat ini berada di sebuah Kafe.
Mereka bertujuh sedang menikmati malam minggu bersama di luar, karena biasanya mereka hanya ada di Rumah saja jika malam minggu. Ini juga kalau bukan karena ide Helmi mereka tidak akan berada di Kafe tersebut.
"gimana bagus kan tempatnya?" tanya Helmi
"ya bagus tempatnya, enak juga buat nugas, tapi ini terlalu jauh bang dari apatermen ataupun sekolah" ucap Lino
"iya bang kejauhan ini bang dari Rumah, masa dari Rumah harus nempuh perjalanan satu jam buat nyampe sini" ucap Cakra
"ya gak papa lah sesekali kita ke yang agak jauh, bosen juga gue di deket apart dan sekolah mulu" ucap Helmi
"udah la guys jangan debat, toh udah nyampek tempat juga, ini bisa jadi buat opsi kita kalo mau pergi ke tempat lain kalo bosen di daerah Jakarta, gak ada salahnya kita pergi jauh-jauh gini tempatnya enak gini juga" ucap Marva melerai perdebatan antara Helmi, Cakra, dan Lino.
"mending kalian makan tuh makanan kalian keburu gak enak nanti, daripada kalian debat gini" ucap Vano yang dijawab anggukan oleh ketiganya.
"tapi lo dapet darimana ni tempat Hel, secara lo kan anak pindahan dari Bandung tuh, bang Marva yang asli orang sini aja gak tau tuh tempat ini?" tanya Nero
"oh gue tau ni tempat karena viral di sosmed, jadi gue fomo pengen tau aja tempatnya gimana" ucap Helmi
"ye dasar lo korban sosmed" ucap Rey
"ya biarin napa sih, yang penting kita itu eksis tau" ucap Helmi dan teman-temannya hanya menggeleng-gelengkan kepala
"udah gak usah banyak ngomong, mending tuh makan ice cream lo udah mau cair itu" ucap Vano
Mendengar ucapan Vano, Helmi melihat ke arah ice creamnya dan benar ice creamnya sudah agak mencair. Langsung saja Helmi melahapnya ice cream itu hingga tak bersisa.
Mereka bertujuh kembali berbincang ringan dengan sedikit candaan dari Helmi. Namun itu tidak bertahan lama, saat sedang asik bercanda helmi mulai merasakan sesak pada dadanya
Marva dan yang lainnya melihat Helmi dengan tatapan bingung, pasalnya sejak tadi Helmi terlihat baik-baik saja tapi entah kenapa sekarang diam dan terlihat menahan sakit
"Hel, lo gak papa kan?" tanya Marva
"gak tau nih bang, dada gue tiba-tiba sesek dan tersa sakit" ucap Helmi
"lo sakit Hel, kalo gitu kita ke rumah sakit aja sekarang" ucap Rey
"tunggu dulu bang Rey, kita gak perlu kerumah sakit, setelah aku lihat sesaknya sama kaya pas aku sesak beberapa bulan lalu, lebih baik kita pulang aja biar bang Helmi istirahat sekaligus kita suruh pendamping kita untuk dateng ke Rumah" ucap Lino
"oh iya gue inget Lino kan juga pernah kaya gini, tapi tunggu kita gak bisa secepatnya sampai ke Rumah ini pasti macet parah sedangkan posisi kita jauh dari Rumah, lebih baik kita cari penginapan di sekitar sini" ucap Marva
"gue udah dapet bang, tapi pendamping kita gimana, ini pasti juga lama buat nyampe ke sini" ucap Cakra
"udah itu masalah gampang kita bisa telfon mereka buat tanya lebih baik sekarang kita bawa Helmi ke penginapan, Cakra tujukin jalannya" ucap Rey
Mereka semua akhirnya memapah Helmi yang kesadarannya sudah mulai hilang. Setelah lima belas menit akhirnya mereka sampai di hotel bintang lima yang dipesan Cakra. Mereka tidak memikirkan hal itu yeng lebih penting sekarang Helmi yang sudah pingsan di gendongan Vano.
![](https://img.wattpad.com/cover/368860043-288-k502744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Penumbra [NCT DREAM]
FantasíaMenceritakan tentang tujuh remaja yang mendapatkan kekuatan pada saat gerhana bulan penumbra. Mereka bertujuh ditakdirkan untuk memiliki kekuatan dari gerhana bulan penumbra. Mereka juga diberi misi untuk mengalahkan seseorang yang ingin mengusai bu...