Suasana hutan pada malam hari semakin terasa dingin, ketujuh pemuda penumbra bersama dengan dua orang guru, pak kades, dan beberapa warga desa sedang menyusuri area hutan untuk mencari Zaid.
Mereka menyusuri di sekitar jalur penjelajahan, mereka berharap Zaid masih berada di sekitar sana.
Sampailah mereka di jalan bercabang yang dimaksud Efendi.
"pak kades ini jalur yang siswa kami sebut saat terakhir temannya terlihat" ucap pak Dimas
"kalo begitu kita bagi tim aja gimana untuk bisa menyusuri dua jalan ini, kita gak mungkin berbondong-bondong untuk menyusuri dua jalur ini" ucap pak kades
"mohon maaf menyelah bapak, kalo diperbolehkan apakah saya dan keenam teman saya saja yang menelusuri jalur yang sebelah sini, ini juga kan jalur penjelajahan kami, jadi aman kalau kita saja yang menelusuri" ucap Marva
"apa tidak papa kalian bertujuh saja yang menelusuri jalan yang ini" ucap pak Dimas
"aman pak, lebih baik bapak bersama pak kades dan para warga menyusuri jalur yang satunya, biar Zaid juga cepat ditemukan" ucap Rey
"baiklah jika itu mau kalian bapak izinkan, ingat kalian juga harus hati-hati saat pencarian, ini masih kawasan asing bagi kalian" ucap pak Dimas
"baik pak kami akan berhati-hati, kalau begitu kami jalan terlebih dahulu ya pak, permisi" ucap Marva
Mereka bertuju mulai berpencar dengan yang lainnya, mereka terus menelusuri jalan yang menjadi jalur penjelajahan. Sampailah mereka di jalan cabang yang terakhir sebelum masuk lapangan.
Disana mereka di buat bingung, karena mengahadapi dua jalur lagi dan mau tak mau mereka harus berpencar lagi.
"guys kita harus berpencar lagi, ini ada dua jalur yang harus kita telusuri" ucap Marva
"masak kita mau mencar lagi sih bang, jumlahnya jadi sedikit ini nanti" ucap Helmi
"ya mau gak mau kita harus mencar Hel karena ini juga urgent kan" ucap Marva
Mereka semua diam tanpa ada komentar lagi, dua orang dari mereka memperhatikan keadaan sekitar, mereka adalah Nero dan Lino.
Saat Lino sedang memerhatikan keadaan sekitar, dia melihat sebuah benda berkilau di dekat jalur masuk kearah hutan. Lino langsung mendekati benda itu dan langsung mengambil kalung itu untuk diamati
Berbeda dengan Lino, Nero tanpa sengaja melihat kearah pohon diatas mereka dan notice ada petunjuk arah di dekat mereka yang berubah arah
"bang Marva coba lihat deh petunjuk arah penjelajahan yang ada di belakang lo" ucap Nero
Marva dan yang lainnya mendengar ucapan Nero langsung melihat kearah petunjuk arah yang Nero maksud
"loh ini kok berubah arahnya, perasaan jalurnya bukan kesini deh tadi" ucap Marva
Melihat petunjuk arah yang berubah membuat Rey, Helmi, dan Cakra langsung mengingat percakapan Efendi yang ditenda tadi
"ooo jadi ini yang dimaksud sama Efendi tadi, pantesan Zaid belum kembali kalo dianya di buat nyasar begini sama mereka" ucap Rey
"maksud lo Rey"
"iya tadi pas kita mau ambil senter di tenda, kita bertiga gak sengaja dengar percakapan Efendi dan temannya, yang mana mereka bilang kalau tadi ngubah petujuk arah penjelajahan, makanya Zaid belum balik sampai sekarang karena dia salah jalur" ucap Rey
"iya bang bener kata bang Rey mereka bilang gitu tadi, gue ada kok rekamannya" ucap Cakra
Saat Marva akan berbicara, tetapi harus berhenti karena ucapan dari Lino

KAMU SEDANG MEMBACA
Penumbra [NCT DREAM]
FantasíaMenceritakan tentang tujuh remaja yang mendapatkan kekuatan pada saat gerhana bulan penumbra. Mereka bertujuh ditakdirkan untuk memiliki kekuatan dari gerhana bulan penumbra. Mereka juga diberi misi untuk mengalahkan seseorang yang ingin mengusai bu...