BAB 5

595 55 3
                                    

Happy Reading ❤️‍🔥
...

Pagi ini Serly tengah duduk di pinggiran sungai yang indah, menurutnya sangat menenangkan berada disini.

"Bunda .. dara kangen bunda, kangen bang cello, kangen naura, dan semuanya. dara pengen pulang, gimana kabar kalian di sana?" Monolog Serly merindukan kehidupannya disana.

Tak selang berapa lama, pundaknya ditepuk oleh seseorang. Serly beralih untuk menatap sang pelaku. Dia mengenal laki laki ini.

"Hai, pertemuan kedua. Nyonya Serly," Ujar orang tersebut dengan halus.

Serly mengangguk, lalu tersenyum singkat. "Iya, sini, duduk" titah Serly.

"Lo, ngapain kesini?" Tanya pemuda tersebut melirik Serly.

"Disini tenang aja, gue suka. Lo sendiri?"

"Gue tadi ngga sengaja liat lo. Gue ikutin." Jawabnya, membuat Serly lagi lagi mengangguk

"Darren .. lo, ketua dari agranex 'kan?" Tanya Serly, ingin mengetahui.

"Semua orang juga tau kali, kalo geng yang gue pimpin terkenal," ucap Darren, di akhiri dengan kekehan kecil

Serly hanya mendengus kesal "Dih narsis! Gue denger denger, dari orang, katanya seorang Darren kevano Abiraksa, ketua dari agranex, itu dingin, irit bicara, kejam. Terus didepan gue? Apa apaan, malah narsis," Sindir Serly

"Emang faktanya gitu, tapi ini spesial buat orang yang spesial juga," balasnya, mampu membuat wajah Serly seperti kepiting rebus. "H-hah?" Beo Serly

"Iya, karena lo, orang spesial." Lagi lagi jantung Serly tak aman, karena manusia fiksi satu ini

Serly membuyarkan lamunannya. Lalu menggeleng cepat, "Dasar cowok fiksi! Bisanya bikin jantung gue ngga aman." Batinnya merasa kesal

"Kenapa diem? Mana muka, Lo kaya kepiting rebus, lagi, merah gitu," Sindir Darren

Serly membelakakan matanya, "Apa maksud Lo?! Cewe secantik gue Lo bilang kepiting rebus. Au ah, gue ngambek." Serly langsung beranjak pergi dari tempat tersebut, tanpa memperdulikan Darren yang tampaknya masih kebingungan.

"Lucu." Gumam Darren, saat Serly sudah pergi.

📯

"Halo pak bos, dari mana aja nieh," Tanya dewa, lebih tepatnya Sadewa rahadja.

Disamping dewa juga terlihat satu manusia yang tengah merokok dengan anteng. Dia Januar dandelion

Lalu ada dua bocah yang sedang bermain game, Alean mavleo dan arkaza venus zevaro

"Ngga perlu tau." Jawab orang yang tadi ditodongkan pertanyaan oleh dewa.

Ia duduk disebelah kanan temannya. Dan mulai, mengamati handphonenya.

"Lo, ada masalah, ren?" Tanya teman disebelahnya. Alden natahlio Pradipta. Si ketua OSIS RHS. Kekasih dari Letta.

"Gimana cara bujuk cewe ngambek?" Pertanyaan dari sang ketua membuat anggotanya tercengang.

"Demi apa?! Lo punya pacar, ren?! Gue kira, seorang Darren kevano Abiraksa yang cuek, nggak tersentuh ini, gay! Ternyata tidak bos kuhh," Ale yang sedang bermain game di hp, langsung menghempaskan hp berlogo Apple gigit itu.

Transmigrasi serlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang