BAB 4

608 55 7
                                    

Happy Reading 📯
...

Serly Raquel leonidas. Gadis cantik itu kini tengah berada di garasi. Ia terpukau dengan motor sport yang baru saja ayahnya belikan. Sungguh bagus, pikirannya.

"Ngga sia-sia gue ngerayu ayah buat beliin ni motor, tinggal cari gosip kapan balapan, deh," ujarnya, lalu menaiki motor besarnya.

Ia membawa motor membelah jalanan ibu kota. Dan pastinya dengan kesetanan. Hal itu mendapat beberapa sumpah serapah dari pengendara lainnya.

Gerbang RHS sudah di depan mata, ia segera melanjutkan motornya masuk kedalam area sekolah. Terkhusus di parkiran. Dan mendapatkan banyak tatapan dari murid RHS.

Murid baru, ya?

Weh kayaknya ada koleksi cogan baru, nih!

Tapi body nya kek cewe anjir!

Woi! Sisir mana sisir!

Idih! Caper!

Semuanya menganga saat gadis itu membuka helm full face-nya. Dia ternyata Serly. Si queen bullying.

Serly berjalan anteng. Tujuannya ke kamar mandi, untuk mengganti celana nya dengan tok sekolah.

Setelah selesai, ia masuk kedalam kelas dengan anggun. Dan wajah datar khasnya.

"OMG!! Ser! Lo bisa bawa motor dari kapan, ege!" Sorak Gista.

Letta yang baru berjalan ke arah mereka berdua langsung menaikkan satu alisnya. "Kemaren perasaan kalo Lo bawa motor pasti nyungsep."

Serly terkekeh. "Aish, masih inget aja, Lo! Sekarang gue udah jago dong bawa motor." Ya iyalah! Ini jiwa milik Adara.

Tringg

"Udah ah! Ayo masuk, tuh pak botak udah otw kesini." Lerai Serly, menyuruh kedua anteknya duduk di bangku masing-masing.

...

Jam istirahat kali ini Gista dan Serly tidak ke kantin. Melainkan ke halaman belakang. Untungnya Gista punya banyak camilan untuk di santap mereka berdua.

"Huftt, disini tenang, sepi, gue suka." Ujar Serly.

"Gue juga suka." Timpal Gista.

Jika ada yang bertanya dimana letta, maka jawabannya adalah letta bersama ketos. Alias Alden. Hubungan mereka sudah dekat.

"Letta, udah punya cowok aja gitu, awas aja kalo gue punya cowok," gerutu Gista

Serly hanya melirik ke arah Gista sekilas, lalu memalingkan kembali wajahnya, "Masih mending sama Alden. Ketimbang kepincut anak black wolf," Gista mengangguk, "iya sih,"

"Bosen gue, pengen aja bolos, ngga betah bjir, kek apalah." Gerutu Serly. Ia saat ini ingin pulang. Di kehidupan nyata, Adara ini sudah berkuliah. Dan kini menjadi Serly, maka ia harus mengulang masa, SMA, nya.

"Gue juga pengen bolos, tapi aksesnya susah, gue ngga bisa, apalagi kita bawa kendaraan, bakal lebih susah, sih." Beritahu Gista.

Transmigrasi serlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang