BAB 13

472 52 9
                                    

Happy Reading 📯
...

Atmosfer disalah satu ruangan sangat dingin kali ini. Empat mata menjadi salah satu pemicunya.

"Kenapa nyuruh gue kesini?" Tanya seorang lelaki dengan jaket kebanggaanya yang masih melekat ditubuhnya.

Lelaki didepannya hanya menyunggingkan senyumnya, "Udah lama ngga bertatap muka secara langsung Darren.."

Darren menaikkan satu alisnya, "Ngga usah bertele tele, Dafie."

"Gue rasa, hidup lo makin bahagia, ya? Kenapa lo selalu ngambil kebahagiaan gue? Hidup lo udah sempurna, ren!" Ungkap Dafie dengan nafas yang memburu.

"Bahagia? Apa yang lo liat dari gue?" Tanya Darren. Andai lo tau, gue penyakitan, fie. Ucapnya dalam hati.

"Semuanya! Perhatian nenek.. fasilitas nenek.. dan.. serly!" Ucap Dafie tegas.

"lo lebih dari gue. Bersyukur, fie!" Jawabnya tak kalah tegas. Dafie hanya terkekeh.

"Halah ren, jangan ngelak apapun, faktanya emang gitu."

Darren sudah jengah kali ini. "Lo yang udah sia sia in serly. Lo udah dapet kasih sayang dan fasilitas dari bokap lo!"

"Serly jauhin gue, juga karena lo!" Amuk Dafie.

"lo yang selalu acuh sama serly, anjing! manusia juga pasti punya rasa jengah!"
Kata Darren.

"Terserah apa yang gue mau! Sekali-kali, harusnya lo di pihak gue!"

Darren hanya terkekeh, "Setelah lo nlantarin Serly, sekarang lo nyesel serly sama gue, gitu? Lo cinta sama dia?"

"Gue cuma ngga mau mainan gue beralih tuan." Ujar Dafie enteng.

"Anjing! Serly bukan mainan lo!" Geram Darren.

...

"Tumbenan banget lo ngga ngebucin sama Alden?" Tanya Gista, sembari memakan es krim didepannya.

Letta hanya tersenyum, "Cari ayah kalian, ya? Dia main lah sama temennya, yakali gue nempel Mulu, yang ada kek via lagi, jatuhnya ulet bulu, nempel Mulu,"

Semuanya sontak tertawa mendengar ucapan letta.

"Gue lihat, Rafael kek gamon gitu ngga si sama lo," Ujar Serly melirik ke arah letta.

"Najisss, untung gue lepas dari dia, jujur kalo masih dilanjutin, gue ngga sanggup, dia pembela nenek lampir garis keras soalnya," Jawab letta, ogah-ogahan.

"Nenek lampir siapa lagi?" Tanya Gista

"Via, lah, siapa lagi kalo bukan dia?" Jawab letta. "Eh, btw, udah pada nyiapin barang barang buat kemah besok belum?" Lanjutnya.

"Gue udah lah pastinya," Jujur Serly, sama halnya dengan Gista.

"Gue harap, acara besok berlancar baik, deh, ngga ada hal hal yang bikin heboh atau gimana, semoga lancar teruss," Rapal Gista.

"Amiinn.." Sahut Serly dan letta bersamaan.

"Bus kita di campur, ya? kelas 10, 11, sama 12? Lett? Pacar lo kan ketos," Tanya Serly, sembari memasukkan sendok berisi es krim ke mulutnya.

Transmigrasi serlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang