BAB 14

509 60 18
                                    

Spesial bab 🐬

Happy Reading 📯
...

"Akhirnya, sampe juga kita disini, encok gue lama lama duduk di bis," Ujar letta merentangkan kedua tangannya.

Serly dan Gista hanya melihat lihat pemandangan sekitar, mereka sudah sampai di tempat perkemahan itu.

"Guys, menurut kalian, ni tempat horror kaga?" Celetuk letta, yang tiba tiba mendapat tabokan dari Serly. "Mulut lo."

"Jangan ngomong gitu, Lett, jangan pamrih disini, tempat orang, kata nenek gue, jangan pernah sompral di tempat orang, ngga sopan," Tegur Gista sembari mengingat ucapan neneknya.

"Ya maap, orang gue kagak tau," letta membentuk jarinya menjadi 'V'

"Yaudah, jan lama lama, tuh yang lain udah pada jalan," Ajak Serly, untuk kembali berjalan.

"Anak anak, tetap dikawasan kami, yaa, kami para guru akan memandu didepan." Suara cempreng dari Bu Maya kembali terdengar oleh para murid murid yang ikut berkemah.

"Ayolah, bentar lagi kita bisa leha leha didalem tenda, tenda udah dipasang sama pihak sekolah semua, kan?" Tanya Gista pada letta.

Letta menghela nafas, "Iya udah, mentang mentang gue pacar ketos, pada nanya gue mulu,"

"Itu gunanya temen." Celetuk Serly.

Mereka melanjutkan perjalanan, hingga sampai di tempat perkemahan.

"Kita boleh istirahat dulu, ntar malem, kita keluar buat jurit malem," Tutur Serly. "Tadi sebelum berangkat, Bu Maya udah ngumumin di grub, kan?"

Gista dan letta mengangguk. "Gue juga mau istirahat dulu, capek sumpah,"

...

"Gue males banget, serly sama antek anteknya ikut, firasat gue pasti nanti buat masalah," Ucap Dafa, sembari memakan kacangnya.

"Gausah gitu lah, sirik banget lo sama serly, heran gue, sebenarnya serly salah apa sama lo?" Jawab heksa.

"Bukanya gue gimana, tapi lo tau sendiri kan, dia suka banget ngebully orang lain," Ucap Dafa, lagi.

"Lo.. nggada maksud lain, kan?" Tanya heksa memastikan. Dafa terkejut mendengarnya, "E-enggak, paan sih! Gue murni ngga suka sama dia."

"Gue juga sependapat sama Dafa, buat apa serly dikasihani, dia pantes digituin, kalo dia ngga lahir, nyokap gue ngga bakal meninggal," Sambung satria.

"Gue udah bilang berapa kali, sat? Lo sama serly kembar, jadi, kalo lo beropini serly penyebab kematian nyokap lo, berarti lo juga penyebab kematian nyokap lo, secara lo sama serly lahir bareng," Ungkap heksa panjang lebar.

"Terserah gue mau beropini gimana, menurut gue, ya itu, dia penyebab kematian nyokap gue." Satria masih kekeuh mempertahankan opini nya.

"Terserah deh, selalu inget aja, penyesalan ngga Dateng awal, dia bakal Dateng di akhir." Ujar heksa, lalu ia beranjak pergi dari tendanya.

"Aneh dia, ngga usah didengerin." Dafa menepuk pelan punggung satria, dan dibahas deheman.

Dafa menidurkan badannya, sungguh lelah hari ini. "Menurut lo, apa serly masih suka Dafie?"

Transmigrasi serlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang