BAB 3

619 59 6
                                    

Happy Reading 📯
...

Suara riuh kantin terdengar jelas di kuping dua gadis yang baru memasuki kantin. Mereka sedikit telat ke kantin, karena ada kendala.

"Ayah mana, sih?!" Sebal Gista. Celingukan mencari Alden.

Mata Serly melihat Alden yang baru memasuki kantin bersama dengan Dion. Sepertinya mereka berdua dari ruang OSIS.

"Ayah!" Teriak Serly menggemparkan satu kantin. Alden terdiam, lalu tersenyum. Ia berdiri di samping Anggota black wolf. Ya walau rada jauh.

"Halo adekku tersayang," sapa Dion.

Mereka berdua hanya mennyengir kuda. "Yah, bunda ngga mau ke kantin, lagi dapet hari pertama, katanya perutnya sakit, sana gih, samperin." Usul Serly, sedikit keras. Agar Rafael dengar.

"Cepet yah! Ini Gista udah beliin roti sama minuman! Sana gih, samperin, bunda LETTAnya, di kasih perhatian ekstra, yaa, dadaaa," sebelum Alden pergi. Serly mencengkalnya terlebih dahulu. "Nanti, pulang sekolah, anterin letta pulang, ya? Gue sama Gista mau double date!" Serly berbohong. Double date dari mana? Mereka berdua aja tidak punya cowok.

Disisi lain, Rafael mengepalkan tangannya. Ia tak terima jika tunangannya berselingkuh. Apalagi di depan mata.

"Yah .. tunangannya malah di rebut ketos sialand itu, mana manggilnya ayah bunda, lagii, lucu dehh," Ucap Dafa, berusaha mengompori Rafael.

Dafie hanya diam, double date? Berarti, Serly udah punya cowok, dong?.

"Ih, mau lihat ketos bucin ahh!" Dafa melenggang pergi meninggalkan mereka. Dan pastinya, Dafie, via, dan yang lain ikut bersama Dafa.

Mereka mengintip di luar kelas. Lebih tepatnya di jendela.

"Bunda kenapa, hm?" Tanya Alden. Ia tau, di belakang mereka ada Rafael. Ia berniat untuk memanas manasi tunangan letta itu.

"Perut ku sakit .. lagi hari pertama ..," adu letta, memegangi perutnya. Lalu tangan Alden beralih mengusap perut letta. "Mau ke uks aja, ngga? Kalo mau, ayah gendong," Alden berusaha totalitas

"Ngga, ayah .. makasih ya, makanannya," letta berhamburan memeluk Alden. Yang membuat salah satu insan terbakar.

Bugh

"Maksud, lo, apa, hah?!" Sentak Rafael, ia meninju bibir Alden.

"Rafael! Udah! Ini ngga ada urusannya sama lo!" Letta langsung menghampiri Alden, dan menatapnya lekat. "Ayah .. nggapapa?" Alden mengangguk, "Ngga papa kok, Bun,"

"Letta! Lo itu tunangan gue! Gue berhak kayak gini!" Bentak Rafael pada letta. Letta menaikkan satu alisnya. "Tunangan?"

"Bukannya lo yang minta batalin pertunangan ini?" Letta melepas cincin pertunangannya. Lalu ia buang ke depan wajah Rafael. "Mana cincin lo? Ngga di pake? Cih! Gue semalem udah minta batalin acara perjodohan kita! Dan bokap gue setuju! See lo mau apa, hah?!"

Letta memapah Alden agar ke uks. "Yah .. kita ke uks dulu, ya?" Alden mengangguk. Sedangkan Rafael tertunduk, apa selamat ini dia salah?

📯

Markas Black wolf. Disinilah mereka berkumpul. Dan berbagi cerita satu sama lain.

Transmigrasi serlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang