"Happy birthday!!!"
Teriakan ibu dan ayah Hyunjae di pagi hari ini sukses membuatnya tersenyum senang. Bahkan di tangan ibunya sudah memegang kue tart.
"Wihh, kapan nih mama beli kue?!" Tanya Hyunjae kaget.
"Papa kamu yang beliin... dia sengaja pulang malem biar bisa umpetin kue ini!" Jawab ibu sambil sedikit menyikut lengan ayahnya, Lee Donghae.
"Serius?! Makasihhh papa, mamaaaa~" seru Hyunjae yang membuat kedua orang tuanya itu ikut tersenyum senang.
"Kuenya mama simpen dulu yaa? Kamu harus sekolah kann?" ucap ibu. Hyunjae mengangguk lesu.
"Papa juga harus kerja" sahut Donghae yang ikutan lesu, membuat mereka berdua tertawa kecil.
"Kalo gitu, Hyunjae berangkat dulu ya!" Pamitnya. Kedua orang tuanya mengangguk mengiyakan.
Donghae tersenyum lega. Tidak disangka dia bisa membesarkan seorang anak bersama dengan istrinya.
Istrinya, Seoah diam-diam melirik kearah Donghae. Dia pun menggenggam tangan suaminya itu.
"Sekarang anak kita udah 16 tahun. Gimana perasaan kamu?" Tanya Seoah lembut. Donghae tersenyum kearahnya.
"Bangga. Aku juga bangga sama kita berdua... rasanya nggak nyangka bisa besarin seorang anak, disaat kita juga dulunya bukan orang yang berada" ucapan Donghae membawa Seoah kembali ke masa lalu yang indah untuk dikenang.
"Kamu... masih merindukan dia?" Tanya Seoah tiba-tiba. Donghae menatapnya bingung.
"Lee Juyeon, temennya Hyunjae, dia anaknya kak Sae Jin kan?" Mendengar ucapan Seoah, Donghae pun refleks menatapnya kaget.
"Hah?"
"Waktu liat Juyeon dateng ke rumah ini, aku bisa liat kemiripan dia dan kak Sae Jin... saat itu juga aku sadar, dia pasti anaknya kak Sae Jin"
Donghae hanya terdiam dengan ekspresi sendu.
"Aku nggak akan ngelarang Hyunjae buat temenan sama Juyeon. Aku tau perjuangan kak Sae Jin, kamu juga pasti lebih tau daripada aku. Mungkin, kita gagal membantu kak Sae Jin, tapi semoga melalui Hyunjae kita bisa berbuat sesuatu untuknya..." ucapan tulus Seoah membuat Donghae semakin merasa sendu.
Betapa bahagianya dia mendapatkan istri yang baik dan anak yang ceria, tidak ada perjalanan hidup yang dia sesali karena kehadiran mereka berdua.
-000-
"Happy birthday, Hyunjae!!!" Teriak Heejin, Changmin, dan Younghoon kompak. Teman-teman satu kelasnya pun ikut memberinya surprise.
Hyunjae sangat senang sampai mungkin senyuman lebarnya itu bisa merobek bibirnya hahaha
"Make a wish!" Seru Changmin sambil menyodorkan kue dengan dua lilin yang menyala.
Hyunjae menyatukan kedua tangannya dan juga memejamkan mata, mulai memanjatkan doa dan harapan.
Setelah itu, dia pun meniup lilinnya dan teman-temannya langsung bertepuk tangan heboh.
"Ini masih pagi loh..." ucap Hyunjae terharu.
"Gapapa~ kita kasih surprise pagi-pagi biar semangat!" Ucap Heejin sambil merangkul Hyunjae. Hyunjae pun tersenyum senang kearahnya.
Diam-diam, Hyunjae mencari keberadaan Juyeon. Tapi sepertinya Juyeon belum datang, atau mungkin tidak akan datang lagi hari ini. Itu membuatnya jadi merasa sedikit sedih.
Changmin menyadari ekspresi galau Hyunjae meski sekarang semuanya sedang sibuk memotong kue dan mengucapkan ulang tahun padanya.
-000-
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Write Our Own Story [JuJae]
FanfictionTentang Hyunjae, penulis fanfiction yang memakai Lee Juyeon, trainee idol yang namanya sudah lumayan terkenal sebagai karakter dan visualiasi di tiap fanfictionnya. Hingga suatu hari Juyeon menjadi anak baru di kelasnya, membuat Hyunjae memiliki pe...