#13

44 4 0
                                    

"Juy, balik nggak?" Tanya Haknyeon sambil memakai tasnya. Juyeon masih terus berlatih sampai seluruh sekujur tubuhnya itu diselimuti dengan keringat.

"Nanti aja, Nyeon... gue masih perlu latihan"

Melihat itu, Haknyeon pun menghela nafasnya kasar. Dia tiba-tiba duduk bersila di dekat Juyeon.

"Lo kenapa sih? Hari ini keliatan muram?" Tanya Haknyeon.

Juyeon berhenti sejenak dengan nafasnya yang menderu.

"Gapapa, gue cuma kecewa sama diri sendiri"

"Hah? Kecewa kenapa?" Tanyanya bingung.

"Kecewa aja... ada hal yang seharusnya nggak boleh gue rasain, tapi gue biarin diri sendiri buat ngerasain itu. Pada akhirnya gue terluka karena perasaan itu, dan malah nyalahin orang lain... padahal yang salah gue" curhatnya lesu.

"Emang perasaan apa sih yang nggak boleh kita rasain? Bukannya perasaan itu milik kita sendiri? Menurut gue, melarang perasaan sendiri itu sama aja nggak sayang sama diri sendiri" ucap Haknyeon. Juyeon pun langsung menatapnya.

"Daripada menyiksa diri sendiri, lebih baik perasaan itu kita rasain pelan-pelan. Kalo lo merasa perasaan itu nggak bisa lo ceritain ke orang lain, atau nggak bisa lo ungkapkan dengan baik, seenggaknya jujur sama diri lo sendiri. Hibur diri lo, jangan malah lo salahin perasaan itu"

"Apa yang bisa gue lakuin buat hibur perasaan itu?" Tanya Juyeon dengan wajah cemberutnya.

"Gimana kalo kita keluar sebentar? Buat nenangin pikiran dan perasaan lo itu?" Ajak Haknyeon antusias. Juyeon berpikir sejenak, lalu mengangguk setuju.


-000-


"Kafe?" Tanya Juyeon. Haknyeon mengangguk dan langsung mengajak Juyeon duduk.

"Kafe ini buka 24 jam, dan biasanya ada live music di jam segini. Kadang penyanyi atau band yang tampil tuh beda-beda, tapi sejauh ini selalu bagus kok... kalo gue lagi stress, gue biasanya mampir kesini sendirian buat dengerin live music-nya" jelas Haknyeon.

Juyeon yang hendak memilih menu tidak sengaja melihat Hyunjae duduk seorang diri di seberangnya.

Suara tepuk tangan mulai terdengar, bahkan Haknyeon juga ikut bertepuk tangan. Juyeon langsung melihat kearah panggung, lalu terkejut melihat bahwa Rowoon yang akan bernyanyi malam ini.

"Oh? Itu kak Rowoon kan?!" Tanya Haknyeon kaget. Juyeon tidak mengatakan apapun, tapi dia jelas menatap Rowoon dengan tajam.

"Selamat malam semuanya. Izinkan saya untuk menghibur kalian semua dengan beberapa lagu yang kami bawakan. Ah, lagu terakhir akan saya persembahkan untuk teman masa kecil saya yang sedang berulang tahun hari ini" ucap Rowoon sambil menatap Hyunjae.

Hyunjae terkejut, lalu akhirnya tersenyum senang. Juyeon diam-diam melihat senyum dan binar mata Hyunjae dari samping.

Melihat senyum indah itu membuat perasaannya jadi semakin kacau dan sakit. Karena, senyuman indah itu bukan untuknya.

"Haruskah kita sapa dia nanti?" Ajak Haknyeon, tapi lagi-lagi Juyeon tidak mengatakan apapun.

"Haknyeon"

"Hm?"

"Kayanya... gue harus pulang. Tiba-tiba gue ngantuk" ucap Juyeon berbohong.

"Eehh bentar duluuu~ gue penasaran sama penampilannya kak Rowoon. Kita duduk sini bentar yaaa???" Mohonnya, dan pada akhirnya Juyeon hanya bisa menurut.

Rowoon pun mulai bernyanyi dengan baik, tapi arah pandang dan perhatian Juyeon hanya tertuju pada Hyunjae.

Ini pertama kalinya dia merasa sakit hati dan juga cemburu. Dia tidak tahu jika perasaannya pada Hyunjae akan jadi sedalam ini.

Let's Write Our Own Story [JuJae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang