#1

107 19 0
                                    

Hyunjae hanya diam melamun, makanan di depannya pun tidak dia sentuh sama sekali. Younghoon dan Changmin yang duduk di depannya hanya memandangnya saja.

"Jae, lo nggak makan? Malah melamun?" tanya Younghoon pada akhirnya. Changmin masih sibuk mengunyah makanannya yang membuat kedua pipinya itu mengembung, tapi dia buru-buru menelannya karena ingin menjawab pertanyaan Younghoon.

"dia lagi pusing sekarang" jawabnya dengan mulut yang masih penuh. Younghoon terkekeh lalu membersihkan ujung bibir Changmin dengan jari jempolnya.

"makasih" jawab Changmin yang hanya dibalas anggukan oleh Younghoon.

"gila.... gue kan lagi nulis ff tentang Lee Juyeon nih ya, eh dia malah jadi anak baru di kelas gue? Apakah itu anugrah, atau musibah?" tanyanya frustasi.

"kenapa sih begitu aja dibuat pusing? Biarin aja~ toh dia juga nggak akan peduli kok sama lo" ucap Younghoon dan Changmin mengangguk setuju.

"justru bagus kan? Lo bisa mengobservasi dia secara langsung" jawab Changmin. Hyunjae mengerutkan dahinya bingung.

"hah?"

"Lo kan pernah bilang kalo lo kesulitan mencari informasi tentang dia di manapun? Ya berarti sekarang lo bisa mengobservasi Juyeon di dalem kelas. Lo jadi tau kebiasaannya apa, cara bicaranya, apapun itu. Lo bisa lebih mudah mempelajari dia demi kepentingan ff lo itu"

Hyunjae mengangguk-angukkan kepalanya paham. Ada benarnya juga ya?

"itu namanya anugrah, Jae" sahut Younghoon sambil tertawa kecil. Hyunjae masih berpikir kelanjutan dan keselamatan bisnisnya itu.

"Apa gue deketin aja?"

"jangan terlalu deket, biasa aja. Atau lo bakal diserang sama fansnya" saran Changmin.

Changmin dan Younghoon terkejut ketika Hyunjae tiba-tiba berdiri sambil berkacak pinggang, lalu tiba-tiba tertawa kaya villain.

"hahahahahaha~ Kalo gue jadi semakin tau siapa itu Lee Juyeon, gue bisa membuat banyak ff tentang dia! Seratus? Sejuta? Gue bisa jadi kaya raya guys! Kaya rayaaaa!!!"

Changmin menggelengkan kepalanya dengan wajah datar. Udah ga kaget lagi dia sama tingkah sahabatnya satu itu.

Mengingat anugrahnya yang baru saja datang, Hyunjae duduk lagi dan langsung makan dengan sangat lahap sambil membayangkan cuan-cuan yang akan berdatangan.


-000-



Hyunjae dan Changmin melambaikan tangan kearah Younghoon yang berbeda kelas dengan mereka berdua. Di depan pintu, langkah mereka terhenti begitu melihat Lee Juyeon yang hendak keluar kelas.

Hyunjae tersenyum manis kearahnya. Ingin coba memperkenalkan diri.

"hai Lee Ju--" sapaannya terhenti ketika Juyeon langsung pergi begitu saja dari hadapan mereka berdua. Changmin menahan tawanya melihat ekspresi zonk Hyunjae.

"wah sial..." gumam Hyunjae speechless. Changmin masih menahan tawanya sambil menepuk-nepuk pelan pundak sahabatnya itu.

"sabar... Namanya juga orang terkenal, ya begitulah"

"dia baru aja mengabaikan manusia imut kaya gue?" tanya Hyunjae tidak habis pikir. Changmin tersenyum lebar sambil mengelus-elus kasar rambut Hyunjae.

"iya.... Dia baru aja mengabaikan manusia halu kaya lo" ledeknya dan Hyunjae pun langsung menendang pelan kaki Changmin yang sekarang sedang asyik menertawakannya.


-000-


Selagi guru sedang menjelaskan, fokus Hyunjae hanya tertuju kepada siswa baru di kelasnya itu. Demi karya fiksinya yang amat berharga, dia bahkan rela menghabiskan waktu hanya demi mempelajari Lee Juyeon. Dari pulang sekolah sampai ke malam hari, mungkin tiada hari baginya untuk tidak mempelajari Juyeon.

Let's Write Our Own Story [JuJae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang