Chapter 3

330 40 1
                                    

Malam kali ini begitu tak berselera sama sekali apalagi Lisa sedari tadi dia hanya mengaduk ngaduk makanan saja engan untuk memakannya

Para sahabat Lisa dan kekasihnya sudah pulang sebelum Lisa bangun dan anak Lisa sudah tertidur dikamar karena eomma Kim sudah menidurkannya.

"Li makan lah dengan baik nanti kau sakit" Titah appa Kim Lisa hanya mengangguk saja "Jangan terus bersedih oke ingat walaupun Jeane sudah pergi dia tetap ada dihati mu dan jika kau merindukan Jeane peluk saja anakmu karena itu hasil buah cintamu dengan Jeane"

"Aku akan appa" Jawab Lisa " Hem baguslah" Appa Kim menepuk bahu sang menantu

"Nini kau juga kau harus makan" Ucap appa Kim biasanya Jeane lah yang memaksa makan kepada Jennie karena adiknya itu sulit sekali makan

"Ya Appa" Jawab Jennie " Kau juga yeobo kau harus makan"

•••

Lisa pov

Setelah makan malam selesai dengan suasana yang baru dan begitu berbeda aku kembali ke kamar malaikat kecilku sudah tidur karena di tidurkan oleh neneknya, Ikatan anak dan ibu memang begitu kuat ya anakku begitu rewel sekali tidak bisa diam atau memang anak yang baru lahir seperti ini? Entahlah aku tidak tahu yang pasti anakku begitu rewel.

Nasib anakku begitu sama denganku aku ditinggalkan  oleh ibuku ke surga disaat aku masih masih tiga bulan dimana aku tidak mengingat apapun dan sekarang takdir anakku sama sepertiku dan lebih parah dariku dia sama sekali tidak merasakan kasih sayang sosok seorang ibu.

Ah sebelum lebih jauh biar aku ceritakan kisah hidupku dan kisah Cintaku pada Jeane hingga kami menjadi sepasang suami istri.

Aku adalah Lalisa Manoban  aku adalah anak yang sudah kehilangan kedua orang tua, Awalnya ibuku meninggalkan ku di usia ku masih tiga bulan dan ayahku menyusul ibuku diusiaku sudah delapan belas tahun karena ayahku mengalami sakit jantung. Aku adalah anak sebatang kara yang bersyukur masih diberi hidup sama sekarang disaat orang tua ku sudah tiada aku berjuang sendirian bertarung dengan kejamnya dunia, kedua orang tuaku adalah anak tunggal mereka tidak memiliki siapapun lagi hingga aku harus menghidupi diriku sendiri. Keluarga kami adalah keluarga sederhana ayahku hanya bekerja serabutan mendapatkan untuk makan saja sudah bersyukur

Hingga diusiaku delapan belas tahun ayahku mengalami serangan jantung membuatnya tidak bisa terselamatkan dan tepat saat ayahku meninggal aku baru saja lulus sekolah di SMA dan pada saat itu setelah ayahku meninggal aku memutuskan untuk merantau ke kota tanpa membawa uang banyak hanya cukup untuk ongkos Seoul adalah kota tujuan ku untuk merantau aku pertama kali datang ke Seoul begitu terlihat seperti gelandangan yang tidur halte karena aku tidak memiliki uang sepeser untuk menyewa rumah jangankan sewa rumah untuk makan saja aku tidak memiliki

Dan akhirnya aku mencoba untuk melamar kerja sebagai cleaning service di perusahaan ya perusahaan Kim perusahaan ayah mertuaku dari situ kami bertemu dengan Jeane alm istriku, Pertama kali kita bertemu cukup mengejutkan karena kami bertemu saat Jeane pergi ke toilet dan terjebak karena pintunya tidak bisa dibuka hingga aku harus mendobraknya Setelah satu Minggu berlalu kejadian itu semua Jeane menjadi sering mengunjungiku untuk mengobrol sebentar karena dia juga anak maba baru semakin lama semakin dekat aku tak menyangka bahwa dia menyukai ku dan mengajak ku kencan aku tidak berekspektasi apapun terkejut? tentu saja bagaimana mungkin seorang anak pengusaha menyukai cleaning service bocil disaat aku menolaknya dia tak henti hentinya mengejar ku hingga akhirnya hubungan kami diketahui oleh bos besar aku sempat berpikir kalau bos akan mencaci maki ku ternyata tidak dia malah menyukai ku dan mendukung ku untuk berkencan dengan anaknya asalkan dengan satu syarat, apa itu syaratnya? aku bekerja sambil kuliah bersama Jeane dan Jennie dan dia yang menanggung semua biaya hidupku sampai lulus kuliah dan setelah lulus kuliah dia malah meminta ku untuk menikahi anaknya padahal dari situ aku tidak memiliki tabungan tetapi dia mengatakan tidak usah khawatir semuanya aman huh dari situ aku merasa tidak enak dan merasa tidak berguna. Setelah menikah pun aku diberi tawaran oleh mertuaku untuk bekerja diperusahaan Kim hingga saat ini.

Jeane Ruby Kim Manoban dia mengatakan bahwa aku adalah cinta pertamanya sampai maut memisahkan kita

eugh

"Ututu...." aku mengusap ngusap pipi agar dia kembali tidur kuharap dia tidak terus merengek tengah malam karena aku tidak tahu bagaimana menangkan nya karena eomma dan appa tidur di lantai satu sedangkan kamar dua hanya kamarku dan Jeane dan sebelahnya kamar adik iparku Jennie

"Bobo sayang...." Ucapku aku mengangkat bokongku mengecupi keningnya dengan pelan

Entah hidupku kedepannya bagaimana aku belum terpikirkan yang pasti aku harus angkat kaki dimassion ini bagaimana pun juga aku hanyalah seorang menantu dan sekarang sudah tidak menjadi menantu lagi maka aku harus sadar diri untuk angkat kaki dimassion ini

Sebernarnya aku dan Jeane sudah memiliki rumah yang sederhana dan sangat jauh berbeda dengan ini intinya membuat nyaman tetapi ini masih proses dan juga kami dilarang keras oleh appa Kim untuk pindah kerumah kita harus tetap disini bersama kumpul bersama keluarga Kim dan sekarang apa boleh daya?

Aku juga sangat mengingat amanat yang istriku bilang sebelum dia meninggal tetapi aku masih belum memikirkan tentang hal, aku hanya pasrah dan mengikut saja semuanya tetapi apakah permintaan atau amanat boleh diingkari? ah entahlah aku akan berbincang jika semuanya sudah membaik

Ini sudah malam tak terasa aku begitu lama termenung hingga tak sadar ini jam berapa, aku merubah posisi yang tadinya duduk kini berbaring biasanya Jeane memelukku sampai kami berdua tertidur tetapi sekarang semuanya hanyalah kenangan aku meraih bantal guling milik Jeane mengecup wangi tubuhnya sangat menempel pada bantal guling dan selimut perlu kalian ketahui aroma tubuh Jeane sangat harum mengisi ruangan ini

Aku berbaring dengan posisi miring menatap anakku yang tertidur diranjang bayi yang kami berdua beli bersama kala itu, sejujurnya saja aku belum memberikan nama pada anakku dan Jean sebenarnya aku sudah ada nama yang aku dan Jeane tetapi nanti saja aku akan memberi tahunya nanti sekarang aku akan tidur dulu

"Selamat malam istriku tercinta dan malaikat kecilku, Tuan putri ku yang cantik mirip seperti ibunya dan aku" Gumamku

Aku meraih Poto Jeane yang sendiri aku memeluk dengan erat dan mengecup Poto nya dan lagi dan lagi aku tak kuat membuat air mataku tidak jatuh hingga aku kembali menetes air mata

"I Love you istri"

Tbc

Vote and komen

Mau kah kau menikah denganku?[GP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang