02 : Mati Lampu

53 19 14
                                    

Follow akun ig/wp author, ya kali baca doang tapi nggak ngasih feedback:v

@ang.ahrr

***

"Polisi udah nyari dia kemana-mana, tapi sampai sekarang belum ketemu." aura ketua gengnya hampir sempurna. Valentino-ketua dari geng 7V mengepalkan tangannya saat teringat wajah Aries-pelaku pengeroyokan Asoka. Sang ketua lalu berjalan dengan gaya memasukkan tangan ke dalam saku.

"Dan gue bakal atur misi malam ini untuk eksplor seluruh tempat yang ada di kota. Tapi nggak harus habis hari ini. Bakal kita lanjut ke hari-hari selanjutnya. Batas perhari sampai jam 12:00-01:00 dini hari. Setuju? Yang nggak setuju boleh angkat tangan dan keluar dari rapat hari ini." Valentino menjeda, duduk di bahu sofa kemudian melipat tangannya ke dada. Menatap satu-persatu anggota yang saling melirik.

"Nggak ada? Semuanya setuju, kan?" tanyanya saat melihat semua anggota 7V hanya diam. Beberapa detik kemudian anggukan tanda persetujuan membuat Valentino melengkung bibirnya karna merasa bangga.

"Bagus! Semuanya ikut."

"Kita cari sampai dapet tu bajingan! Cemen setelah nyerang malah sembunyi!" kalimat dingin terdengar dari sudut ruangan. Seorang cowo dengan jaket kulit berwarna hitam mengeraskan rahangnya karna telah menyimpan dendam yang dalam. Namanya Alan-salah satu anggota inti 7V.

Setelah diselidiki oleh polisi, juga berkat bantuan rekaman cctv yang ada di lampu merah, mereka dapat tahu kalau Asoka saat itu bukan mengalami kecelakaan tunggal, tapi dikeroyok oleh sebuah geng motor yakni geng motor Arganta-musuh bebuyutan 7V.

"Dan kita, butuh lo, untuk cari keberadaan si brengsek itu, Hen." Valentino menatap Mahen yang duduk diam karna sedari tadi hanya menyimak.

"Apapun itu, gue siap bantu. Gitu-gitu gue pernah jadi sahabat dia... dan mungkin ini bisa nembus kesalahan yang gue buat di masa lalu." Mahen tersenyum samar. Mengingat kenangannya dengan Asoka waktu pertama kali mereka bertemu.

"Haii.. main bareng?"

Mahen kecil segera mendekati seorang anak yang seumuran dengannya. Mungkin bisa dijadikan teman.. Apalagi anak itu hanya diam tanpa ikut bermain dengan anak-anak lainnya.

"Yaa..?"

"Main sama aku? Aku liat kamu sendiri aja diem dan nggak ikut main. Kebetulan aku bawa mainan dua, kamu bisa ambil satu, nih!"

Itu... sebuah robot ironman. Salah satu kartun pahlawan kesukaan Asoka yang hanya dilihatnya di iklan tv. Dan sekarang terpampang nyata di depannya?

"Me-memangnya boleh?"

"Boleh, kata papa emang seharusnya kita berbagi sesama teman. Ouh ya nama kamu siapa? Aku Mahen, ayo jadi temenku!"

Tangan kecil dan mungil itu terulur menunggu sambutan dari calon teman barunya.

"Aku.. Asoka! Makasih ya!"

"Sama-sama!"

Keduanya bermain dan tertawa bersama. Mengisi luang waktu yang telur bergulir tanpa memperdulikan keadaan sekitar. Hari itu.. benar-benar terasa syahdu. Bolehkah ia merindukan momen itu?

"Hen, lo... bisa pake ini."

Lamunannya buyar saat Alena-anggora cewe 7V mengulur sebuah jaket yang memiliki lambang geng mereka di bagian punggungnya. Walaupun ada sebuah sobekan sedang di lengannya, tetap terlihat keren jaket kebanggaan mereka itu.

"Ini....?"

"Punya Asoka."

"Ini maksudnya?" kening mengerut.

COUSIN'S WEDDING | NI-KI ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang