Bantu follow akun ig author👇
@ang.ahrr
@udinaaaa__***
”Kalian tau kalau apa yang kalian perbuat itu salah?” Satria memandang wajah keduanya dengan mata tajam. Tak menyangka, saat pulang ke rumah, pemandangan yang tak seharusnya ia lihat malah terjadi.
Apalagi yang menjadi saksi itu bukan hanya dia dan istrinya, tapi juga Pak RT. Memang sudah larut malam, tapi ada urusan yang harus diurus saat itu juga, mengharuskan Satria dan Pak RT membicarakannya langsung di rumah. Tapi sebuah kejadian mengejutkan malah membuat mereka terpaksa menunda dan berganti mengintrogasi Mahen dan Nara.
Nara menarik nafas pelan, berusaha untuk tenang, begitu juga dengan Mahen yang tegang karna ditatap tajam oleh Satria yang seperti ingin mengulitinya. Dengan terpaksa Nara menyusun senyuman manis di bibirnya, bersiap untuk membela diri karna tuduhan ini tidak benar.
”Ayah, Pak RT, dan Mama, kayaknya kalian salah paham deh. Tadi itu kita nggak sengaja karna kesandung sofa yang kebetulan ada di—”
“Sudah tidak mempan dengan saya kalimat seperti itu. Dulu juga ada kejadian kayak gini. Keciduk, mereka bilang nggak ngapa-ngapain, eh sebulan kemudian dinyatakan positif hamil.” Pak RT langsung memotong perkataan Nara yang bahkan belum sempat gadis itu selesaikan.
Ini udah kelanjur parah. Ya kali dia wleo-wleo sama Mahen. Saudara sepupunya sendiri! Sumpah, Nara tidak bisa membayangkannya.
Nara tercengang, kemudian melirik ke samping, menatap Mahen seolah-olah bertanya bagaimana nasib mereka setelah ini. Yang ditatappun hanya bisa mengendikkan bahu tanda tidak tahu. Kalau saja dirinya tidak jatuh, pasti semuanya tidak akan menjadi rumit seperti ini.
Pusat yang bikin permasalahan di sini terjadi karna Nara! Tapi kenapa takdir membuatnya ikut terseret?
”Om nggak nyangka kamu bakal begini Mahen.” Satria menggelengkan kepala, menunjukkan kekecewaan pada Mahen.
”Ayah, ini nggak seperti yang kalian pikirkan. Kita nggak pernah ngelakuin hal-hal yang ada di pikiran kalian. Lagian ngapain juga, kayak nggak ada cowo lain aja.” ucapnya, berusaha untuk membuat ketiga paruh baya itu percaya padanya.
”Nara diam, Ayah nggak bicara sama kamu.” lagi, tatapan tajam melesat laju ke jantungnya. Jujur Nara takut.
”Om, kita bener-bener nggak sengaja jatuh kok. Tadi karna kita cekcok sampai nggak sadar kalau ada sofa di belakang Mahen, makanya itu kita berdua jatuh dan secara nggak sengaja... ciuman.” Mahen menjelaskan secara detail, dia juga tidak mau orang-orang pada salah paham dan menandainya buruk, Terutama om satria.
Mendengar itu Nara sontak memegang bibirnya. Kalau diingat-ingat lagi, itu adalah insiden paling memalukan dalam hidupnya.
”Nah itu sampai megang bibirnya, pasti kebayang-bayang ya? Udah ngapain aja kalian?” Pak RT makin mengompori, membuat Nara semakin emosi dan ingin teriak saat ini juga. Ini bapak-bapak ngebet banget buat bikin ayah tiri dan maminya makin curiga.
”Ini harus segera dinikahkan kalau kata saya, Pak. Apalagi beberapa hari ini kalian ninggalin mereka berdua dalam rumah kosong yang isinya cuman mereka. Coba bayangin, ini anak berdua udah ngapain aja.”
BRAKK!
”PAK RT JANGAN NUDUH YANG NGGAK-NGGAK DONG!”
Ya, Nara sudah terlanjur emosi. Tidak tahu saja, reaksinya yang seperti orang yang tidak mau ketahuan itu malah membuat semuanya yakin bahwa mereka berdua berusaha untuk menutupinya.
”Nara duduk! Apa-apaan kamu berteriak sama orang yang lebih tua, ha?!” Vio menjadi marah saat melihat Nara yang berani meninggikan suara pada orang yang lebih tua darinya.
”Ma-maaf, Ma. Habisnya Pak RT nuduh-nuduh Nara terus. Padahalkan kejadiannya nggak gitu.”
“Mama kecewa sama kamu Nara, apalagi Mahen. Tante kira kamu bisa jaga Nara tapi kalian malah..” ekspresi Vio membuat Nara dan Mahen tak tega.
Aduh, mereka padahal udah jujur, tapi kenapa nggak ada yang percaya?
Seseorang! Tolong Mahen maupun Nara yang saat ini saling menyalahkan lewat senggolan kaki masing-masing.
”Minggu depan kalian akan kami nikahkan.” enam kata yang keluar dari mulut Satria membuat Mahen dan Nara membelalakkan mata.
”WHAT?! Ayah, hahaha, ini nggak lucu sama sekali. Mama ayo bilang kalau ini cuman prank untuk kasih Nara suprise.” Nara tertawa keras, menepuk-nepuk lengan Mahen yang berada disampingnya karna merasa sangat lucu.
”Om? Ini nggak bener, kan?” sedangkan Mahen memasang muka syok. Dia tidak tertawa seperti Nara karna tidak melihat sedikitpun raut bercanda di wajah Satria.
“Kalian pikir saya nggak serius?” suara tawa Nara terhenti. Suasana mendadak sunyi dan berubah mencekam.
”Yah? Nikah sama Mahen? Nikah sama sepupu sendiri? Itu hal yang gila, kan?”
”Iya, Om. Kita sepupu, nggak bisa dinikahin.”
“Ck, kalian pikir saya bisa dibodohi? Kalian tau kalau kalian bukan sepupu kandung makanya kalian berani jalin hubungan, kan?”
”I-iya kita tau kalau kita itu bukan sepupu kandung, tapi soal yang jalin hubungan atau ngelakuin yang aneh-aneh itu nggak bener, Om.” Mahen punya cita-cita untuk menikahi wanita yang dia cintai, bahkan berniat untuk tidak menikah kalau semisalnya hatinya sudah tidak bisa mencintai siapa-siapa lagi selain Airin.
”Nah bener! Lagian siapa juga yang mau sama Mahen?” Nara berdecak setelah mengiyakan ucapan Mahen. Di akhir kalimat, cewe itu berhasil membuat Mahen merasa tak terima.
”Kalian terlalu banyak beralasan. Yang jelas, minggu depan kalian akan dinikahkan!”
”Om lupa kita masih sekolah?”
”Iya bener! Kita masih sekolah! Nggak bisa nikah, Yah!”
”Secret marriage. Hanya orang-orang tertentu saja yang tau. Jadi kalian bisa bersekolah dan menuntut ilmu seperti biasa.” benar-benar dibuat mutlak. Mahen dan Nara sampai tidak berkutik.
”Ta-tapi Yah, ak—”
“Yang tidak terima, silahkan keluar dari keluarga ini!”
Tuhan, benarkah takdir keduanya harus begini?
Ini mimpi, kan?
”Hmp!”
Nara melemas saat mendengar suara tertahan Mahen.
Ini nyata, bukan mimpi.
Mahen yang tiba-tiba mendapatkan cubitan penuh dendam di pinggangnya hanya bisa menahan rasa sakit yang membuatnya ingin membalas perbuatan Nara.
***
Tbc...
Lanjutt?Jangan lupa vote dan komen yaa><
KAMU SEDANG MEMBACA
COUSIN'S WEDDING | NI-KI ENHYPEN
Fanfic"Kita bersatu karna sebuah perjanjian pernikahan, bukan karna perasaaan." *** Sequel dari DAFFODILS: Valery Asoka Mahendra Aftagar. Salah satu anggota 7V yang baru. Menggantikan kedudukan ketua pertahanan yang telah meninggal dunia karna diserang o...