Happy reading guys
***
Nara tersenyum miring, menatap pada siswi-siswi yang kelihatan iri padanya. Jelas, sebuah kebanggaan karna bisa menjadi pacar dari seorang Xaviar, salah satu cowo paling ganteng di sekolah mereka. Selain ganteng, Xaviar juga dikenal sebagai murid yang teladan, pinter, ambisius, bahkan pernah memenangkan Olimpiade Sains Nasional Indonesia.
”Malam ini kamu sibuk, nggak?” tanya Xaviar, sambil menyelipkan anak rambut Nara ke belakang telinga gadis itu.
”Hmm, kayaknya nggak deh. Kenapa?” Nara merespon dengan mengedipkan matanya yang cantik, hingga membuat Xaviar terpesona.
”Aku mau ajak kamu ke sesuatu tempat, mau?” cowo itu mengelus lembut pipi Nara, kemudian turun hingga ke bibir. Tangannya menyentuh benda merah mudah itu seraya menatap intens. Melihat pemandangan itu, hati ciwi-ciwi menjerit iri ingin menggantikan posisi Nara.
’Cantik.’ satu kata yang Xaviar ucapkan dalam hatinya.
”Boleh-boleh, ke mana?” tanya Nara dengan excited. Apakah Xaviar akan membawanya ke suatu tempat yang romantis? Ah, bahkan dengan hanya membayangkannya saja sudah membuat Nara tersipu malu.
”Secret dong, biar jadi kejutan. Nanti malam aku jemput, oke?”
”Huum! Aduh aku udah nggak sabar bangett!”
Keduanya terlihat sangat romantis, membuat topping-topping dunia hanya bisa menggigit jari mereka sendiri. Yang cowo ataupun yang cewe, mereka sama-sama patah hati karna dua orang yang selalu diincar-incar malah berpacaran.
Ke-tujuh anggota 7V hanya bisa diam, memakan makanan mereka masing-masing. Menunggu respon dari salah satu anggota mereka yang nampak diam sambil mengepalkan tangannya.
”Saran dari gue, lo harus jujur sama Nara tentang orang tuanya dan tentang kalian. Nggak baik kalau dilama-lamain. Nara bisa kecewa berat sama lo.”
Mahen menutup matanya, berusaha untuk menenangkan isi kepalanya sendiri. Benar-benar seperti mau pecah. Cowo itu hanya belum siap, dan ia takut Nara lebih belum siap darinya.
***
Jalanan yang sepi, hanya dilewati oleh orang-orang yang ingin melewati jalan pintas. Xaviar mengendarai kuda besi kesayangan dengan tenang, sampai pada akhirnya cowo itu merasa ada yang mengikutinya.
Dari arah belakang, sebuah motor XSR 155 Yamaha yang dimodifikasi dengan sekeren mungkin seperti memantau dan mengikuti jalur yang sama dengannya. Setelah memelankan sedikit kecepatan pada motornya, cowo itu akhirnya mengetahui siapa orang yang berada di belakangnya itu.
Xaviar menepi, berhenti di sebuah jalan sepi yang tidak ada siapa-siapa di sana. Orang yang mengikutinya juga ikut menepi, sang empu membuka helm, dan memandang Xaviar dengan tatapan datar.
”Gue perlu ngomongin sesuatu sama lo.”
Kening Xaviar mengernyit, menatap penasaran pada orang yang saat ini berjalan ke arahnya dengan tatapan penuh permusuhan.
”Soal?”
”Nara.”
***
”Kemarin ngilang kemana lo?” Valentino mematikan puntung rokok dengan kakinya yang beralaskan sepatu. Matanya melirik pada Alan yang hanya diam sambil menikmati pemandangan sunset di depannya. Setelah pulang sekolah, keduanya tidak langsung pulang ke rumah melainkan pergi ke danau yang sering 7V datangi, terutama Asoka. Cowo yang selalu menenangkan diri dengan pemandangan matahari terbenam.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUSIN'S WEDDING | NI-KI ENHYPEN
Fiksi Penggemar"Kita bersatu karna sebuah perjanjian pernikahan, bukan karna perasaaan." *** Sequel dari DAFFODILS: Valery Asoka Mahendra Aftagar. Salah satu anggota 7V yang baru. Menggantikan kedudukan ketua pertahanan yang telah meninggal dunia karna diserang o...