14 : Insiden Kebakaran Dan Kecelakaan

26 6 0
                                    

Jangan lupa follow akun ig author 👇
@ang.ahrr
@udinaaaa__

***

BUK

”Brengsek!” Aries mengumpat tatkala sebuah pukulan telak mendarat di kepalanya. Suara dengungan yang datang secara bersamaan dengan rasa sakit yang menyiksa.

Sss, itu masih belum setara sama apa yang Asoka rasain, anjing!” Alan kembali memberikan bogeman mentah pada Aries, hingga lawannya jatuh ke tanah dengan darah yang mengalir dari hidung.

Fuck! Sialan si Alan!’

”Bangun lo! Baru gitu doang udah tumbang lo, ha?!” Alan menendang kaki Aries yang mencoba untuk bangkit. Ck, ciri-ciri orang yang hanya besar pada omongan tapi tidak dengan kemampuan. Pengecut yang hanya berani jika beramai-ramai dan takut jika hanya sendiri. Itulah, Aries. Pecundang bajingan!

Tapi sayang dikatakan sayang, tiga orang malah datang mengeroyok Alan dan membuat cowo itu kehilangan Aries yang telah bangkit dan melarikan diri.

”JANGAN KABUR LO BANGSAT!”

Aries tertawa mengejek, meraih korek api yang tergeletak di tanah kemudian membawa dirinya keluar dari gedung itu. ”Mati lo semua,” ucapnya, sambil melemparkan korek api dan tanpa memperdulikan orang-orangnya yang juga berada di dalam sana.

CKK

BUMM!

Kobaran api berjalan mengikuti aliran minyak bensin yang ada pada tanah. Api-api itu mulai mengelilingi sekitaran gedung hingga mengepung orang-orang yang berada di dalamnya.

”Ada api! Kita dikepung Api!”

Menyadari adanya api besar yang mengepung mereka, baik Arganta maupun 7V panik tak terkira lalu memandang ke segala arah sekitar untuk mencari jalan keluar. Nihil, senyawa panas yang semakin lama semakin membesar itu menghalangi pandangan mereka dan itu memancing rasa takut yang luar biasa.

”Di sini ada jendela kecil!” teriak Valentino saat menemukan sebuah jendela tua yang muat untuk seukuran manusia. ”Semuanya ke sini!” sang ketua lebih mementingkan keselamatan anggotanya, cowo itu memeriksa satu persatu agar dapat dipastikan anggota 7V sudah keluar semua. Di saat semua anggota telah keluar, Valentino mengernyit saat tidak menemukan keberadaan Verco.

”Verco di mana?” tanyanya pada Mahen yang menjadi orang terakhir yang ia lihat.

”Dia nggak ada?” Mahen kembali bertanya.

”Nggak!” Valentino panik bukan main. Dia baru ingat, tadi Verco tumbang karna dikeroyok habis-habisan. “Kayaknya Verco masih di dalam!”

”Yaudah lo duluan sama yang lain, biar gue yang cari dia!”

”Tapi Hen—” telat, Mahen kembali masuk ke dalam untuk mencari keberadaan Verco. Entah bagaimana nasibnya nanti, entah selamat atau tidak, Valentino hanya bisa berdoa dalam hati.

***

Nara, Airin, dan Mona sudah berada di jalan raya. Berada jauh dari gedung yang Nara sadari telah dilahap oleh api yang besar. Gadis itu menangis setelah tau orang yang telah dianggapnya sebagai saudara kandungnya itu masih berada di dalam sana.

COUSIN'S WEDDING | NI-KI ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang