Second Love #9

5.9K 707 4
                                    

(Namakamu) pov on

Yatuhan demi apaa iqbaal megang tangan gue, tangan yang selama ini guee kangen nih demi apaa woyy demi apaaa,

"Santai" ish tolol yaa gimana gue bisa santai gue gugup baal jantung gue jatoh ke perut baal tapi tetep gue harus bisa jaga image.

(Namakamu) pov off

***

(Note: kuliah udh selesai)

Keesokan harinya mereka semua berangkat seperti biasa tapi kali ini (namakamu) berangkat dengan taxi. Lalu iqbaal? Abaikan~

"Haii guys" sapa (namakamu) yang langsung duduk sebelah salsha

"Lah ko lo sendiri?" Tanya bang kiki dengan raut wajah yang kebingungan

"Terus gua harus sama siapa?" (Namakamu) balik nanyaaa

"Iqbaal mana?" Tanya aldi pada (namakamu)

"Ya mana gue tau" jawab (namakamu) ketus.

"Pulang sekolah kita harus ke rumah iqbaal" ucap aldi yang langsung di anggukan oleh sahabat sahabatnya ini

"Gue gimana? Naik apa?" Tanya (namakamu) dengan malas

"Nanti kita berangkat kesana bareng bareng pake mobil gue selepas kukiah ketemu di rumah (namakamu)" jelas aldi dan semuanya pun mengangguk.

***

Tin...
Tin...

"Yaaa sebentarr" teriak (namakamu) dari dalam rumah

"Lama" protes salsha "tau nih" timpal steffi (namakamu) hanya nyengir.

*

Ting nong ....

Ting nong....

Ting nong....

Clek

Pintu terbuka dilihatnya wanita setengah paruh bayaa yang membuka kan pintu.

"Cari siapa?" Ucapnyaa

"Iqbaal bi, ada?" Bang kiki angkat bicaraa

"Oh iyaa den iqbaal ada di atas" ucapnyaa 'lagi' "silakan masuk"

"Makasih bi"

"Ya, bibi mau belanja dulu ya, langsung naik keatas kamarnya yang ada tulisan 'ale' ya" jelas bibinyaa
Yang mendapatkan anggukan lalu pergi.

*

Tok..tok..tok..tok..tok..

"Masuk" jawab yang ada di dalam, dan mereka semua masuk, terlihat pria sedang terlentang di kasur dengan selimut yang menutupi hampir seluruh badannya serta muka yang pucat tetapi tidak mengurangi ketampanannya.

Iqbaal.

"Oh, haii guys" sapa iqbaal pada semua teman temannyaa

"Lo sakit baal? Untung kita bawa buah nih" kata aldi sambil mengangkat kantung kresek yang berisi buah

"Haha thanks" ucap iqbaal

"Yoi" ucap mereka semua bebarengan.

"Woy gue laper nih" teriak bang kiki, yang lain hanya terkekeh

"Lo laper mulu" kata aldi "tau nih" timpal steffi

"Kita kan pulang ngampus langsung kesini belom sempet maka" ujar kiki dengan wajah cemberut khasnya

"Yaudah gue pesen makanan, lo udah makan baal?" Tanya aldi, dan iqbaal pun mengangguk pertanda ia sudah makan.

"Ayo sayang kita beli makan, bang lo sama steffi belii minuman" ucap aldi kesalsha dan ke kiki.

"Gue ikut" sambung (namakamu) yang langsung bangun dari duduknya.

"Lo sini ajaa, siapa yg jagain iqbaal? Dia sendirian gada temen ngobrol" ujar salsha yang langsung di setujui oleh semua temannyaa, (namakamu) langsung menatap sinis salsha

'Awas lo kecebong' teriak (namakamu) dalam hati.

Semuanya telah mencar untuk mencari makanan dan minuman.
Tetapi di ruangan ini —kamar iqbaal— semuanya tampak sunyi dan hening tak ada yang memecahkan keheningan. (Namakamu) beranjak dari duduknya ingin menghampiri balkon lalu terhenti saat melihat semangkuk bubur yang belum di sentuh serta obat yang masih utuh maka dari itu niatnya di urungkan.

"Lo bohong? Katanya udah makan tapi buburnya masih ada" ucap (namakamu) langsung balik badan menghadap iqbaal dan tak lupa tatapan sinisnya

"Buburnya ga enak, lo tau kan gue gasuka bubur apa lagi obat?" Iqbaal mengelak tanpa melihat wajah (namakamu) yang sedikit menampilkan kekesalan

" kalo mau enak ya gausah pake acara sakit segala! Lo tau tadi kuis dan lo ga ikut!" Nada berbicara(namakamu) sedikit naik

Iqbaal hanya terkekeh "gue bisa ikut kuis susulan" timpal iqbaal jelas.
(Namakamu) membuang nafas beratnya "sekarang lo makan!" 

"Ga (namakamu)"

"Makan iqbaal"

"Engga"

"Makan"

"Engga"

"Makan"

"Engga"

"Makan"

"Engga"

"Oke fine!" Ucap (namakamu) meninggalkan iqbaal tapi dengan cepat iqbaal menangkap tangan (namakamu) dan

Brukk..

Tubuh mungil (namakamu) terhempas pada dada bidang iqbaal, iqbaal sedikit meringiss, dengan cepat (namakamu) berdiri tetapi dengan cepat pula iqbaal menariknyaa sampai akhirnya (namakamu) berada dalam pelukan iqbaal

"Iqbaal jangan kaya gini" lirih (namakamu)

"Aku kangen (namakamu)" ucap iqbaal, "aku mohon tetep kaya gini, aku kangen kamu" tambah iqbaal yang makin mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping (namakamu).

"Aku juga kangen" tanpa (namakamu) sadari iaa membalas pelukan iqbaal dan membalas ucapan iqbaal.

Iqbaal bangun dari tidurnya tapi tidak melepaskan pelukannya pada (namakamu), sama halnya dengan (namakamu) ia masih nyaman dengan posisi seperti itu, iqbaal mengelus rambut (namakamu) dengan lembutt lalu mengecup kening (namakamu).

"Kamu sayang sama aku" tanyaa iqbaal, (namakamu) pun mengangguk kecil.

"Kangen ga sama aku" tanya iqbaal 'lagi' dan (namakamu) mengangguk 'lagi'

Iqbaal hanya terkekeh lalu memeluk pinggang ramping (namakamu) lagi, dan dagu nya di letakan di atas puncak kepala (namakamu).

-----------------------------------------------

Gimana gimana? Votee dong mateeee.
Jangan jadi darkreaders okeyy,

Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang