5; Rumah

863 70 7
                                    

Selamat membaca ~

.

.

.

Shani mengangguk.

Gita beranjak dari duduknya, lalu pergi ke kamar mandi. Tak lupa ia juga membawa handuk dan perlengkapan lainnya.

Sampai didalam kamar mandi, ia langsung bilas hingga bersih dan wangi.

Hanya berkisar 25-26 menit Gita mandi. Ia pun keluar dengan keadaan rambut setengah basah dan tubuhnya berbalut handuk.

Gita berjalan menuju atas. Ia mengambil baju, untuk pergi ke sekolah. Karena hari ini memungkinkan pulang cepat, ia memutuskan untuk membawa tas kecil saja.

Mz

Gita pun keluar dari kamarnya menggunakan pakaian yang rapih, baju putih, berlapis jaket varsity miliknya. Dan celana jeans longgar.

Dengan tas kecil yang digendong di punggungnya. Gita berjalan menuju bawah.

Sambil menunggu kakak kakaknya
selesai beberes, ia menyempatkan diri untuk latihan agar tak gugup nanti.

Ekhem ... Ia berdehem untuk melatih suaranya tersebut.

Ia mulai berbicara sendirian, melatih mentalnya Gita.

Mz

Selang beberapa lama, ketiga kakaknya pun siap untuk pergi bersama Gita menggunakan masing masing motor.

Shani menggunakan motornya bersama Gracia, dan Feni membonceng Gita.

Mereka mulai meninggalkan rumah dengan keadaan terkunci.

Gita masih gugup, jika ia tak berhasil dan membacanya terbata bata bagaimana? Apalagi ia mengidap Anxiety Disorder semenjak orang tuanya tiada, yang tak bisa ia kendalikan kadang kadang.

Mereka berempat menyempatkan diri untuk mampir ke tempat peristirahatan terakhir kedua orang tua nya.

Disana, mereka melihat tempat peristirahatan terakhir kedua orangtuanya terawat. Mungkin salah satu kerabat mereka yang membersihkan ini.

Mereka disana berdoa, sekaligus menaruh bunga matahari yang dibelinya Shani.

Selang beberapa lama, mereka pun lanjut perjalanan menuju sekolah Gita.

.

Sampailah mereka berempat disekolah Gita. Jam menunjukkan pukul 06:59, dimana, kurang beberapa menit lagi acaranya dimulai.

Ia melirik pada dua sosok yang ia kenali. Ternyata, Muthe dan Eli yang menuju lapangan sekolah.

"Ci Ge, Ci Shani, Kak Mpen, boleh Gita pergi duluan? Disitu ada Muthe Eli" ujarnya sambil menunjuk pada kedua sosok itu.

Ketiganya mengangguk dengan serentak. Memperbolehkan Adik kecilnya.

Senyum bahagia anak tersebut muncul. Gita berlari menuju dua sosok yang tak jauh keberadaannya darinya.

Anak gadis tersebut berniat untuk mengagetkan kedua sosok temannya itu.

"DOR!"

Bungsu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang