8; Besuk

604 74 6
                                    

Selamat Membaca~

.

.

.

Shani terdiam.

Lalu menjawab, "I.. Iya" dengan gugup. Entah kenapa perasaan senang dan takut menjadi satu. Apa yang dirasakan Shani, terbaca oleh Aji.

"Gausah, gugup Shan. Aku cuman ngajak balikan, bukan ngajak nikah" katanya.

Tentu percakapan mereka berdua didengar oleh telinga Feni dan Gracia. Mereka bertepuk tangan, "YEYY DI TRAKTIR BAKSO LAGI INII, PEBE DONG PEBEEE" teriak Feni.

"Pebe apaan Pen?" Tanya Gracia.

"Pajak balikan" Balasnya.

Balik deh ke sisi Gita yang udah sadar beberapa jam yang lalu.

"haduh.. tadi kenapa ya?" Gadis itu menatap ke sekeliling kamarnya. Ia tahu, tadi ia digendong oleh seseorang pria. Namun, ia tak tahu siapa pria tersebut.

Ia hendak menggerakkan seluruh badannya, namun, sakit menghalanginya. Ia merasakan sakit di bagian perut kanan.

"Aelah.. apalagi ini.." Gumam Gadis itu.

Tiba tiba, ponsel Gita berbunyi. Ia mendapat dua pesan dari satu grup, yang berisi,

Membaca pesan dari Muthe, Gita terdiam sejenak, lalu berkata, "Sakit bukan halangan untuk nyolong mangga budeh Sarti, bukan?" Monolognya sambil tersenyum seringai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Membaca pesan dari Muthe, Gita terdiam sejenak, lalu berkata, "Sakit bukan halangan untuk nyolong mangga budeh Sarti, bukan?" Monolognya sambil tersenyum seringai.

Membaca pesan dari Muthe, Gita terdiam sejenak, lalu berkata, "Sakit bukan halangan untuk nyolong mangga budeh Sarti, bukan?" Monolognya sambil tersenyum seringai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua membalas 'Ya'.

Gita pelan pelan berjalan menuju jendela. Lalu membuka jendela kamarnya.

Belum terlihat batang hidung mereka berdua. Tetapi, mereka datang juga akhirnya.

Disitu, Eli yang bertugas yang mengambil mangga nya, ya dia juga yang manjat nanti. Sedangkan Muthe, ia akan mengoper mangga tersebut, pada Gita. Ia juga akan memanjat.

(Tambahan sedikit dari saya. Jadi, rumah Gita, Eli, Muthe deketan, malah tetanggaan. Gita di kanan, Eli di tengah, Muthe di kiri. Sedangkan, pohon mangga milik budeh Sarti itu lumayan deket sama jendela kamar Gita. Bakal lumayan gampang buat Muthe ngoper mangga itu ke Gita. Oh ya, rumah budeh Sarti juga Deket pohon mangga nya itu. Rumah Gita sama budeh Sarti cuman di jarakin sama satu pohon mangga. Kebayang
kan, ya?)
Lanjut.

Bungsu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang