Memimpikan mu bukan lagi penghias tidur untuk ku
Melainkan jebakan kebimbangan
Bergelut dalam sebuah pilihan yang seharusnya mudah ku pertanggungjawabkan
Andai bila logika mampu berjalan dengan benar
Tapi ia hanya omong kosong di hadapan cinta.
Bak seekor kucing yang tersesat di tengah hutan
Aku lupa jalan pulang karena terlalu jauh mengejar mu
Dan ketika memutuskan berhenti
Aku dilanda ketakutan
Seperti kau datang menghantui
Mimpi-mimpi yang coba kurangkai tanpa sosok mu lagi
Apa mau mu??
Atau ini karena aku yang masih terjebak sulur rindu
Dan menyalahkan mu untuk bayang-bayang yang terus berputar di benak ku.
Mengejar mu mengoyak seluruh kepercayaan ku
Berkali-kali terhempas kecewa
Dan meleleh dalam linangan air mata
Kemudian aku berbalik
Memutar langkah menjauh dari mu
Untuk sekejap kemudian merasa seperti tak bernyawa
Kosong,hampa dan aku menampik rindu yang berkecamuk
Sungguh,aku ingin menyerah
Lalu mengapa takdir begitu kejam
Membuat ku seolah tak punya pilihan lain
Selain memenjarakan kecewa dan berlari lagi mengejar mu
Menjadi bodoh dihadapan logika
Demi mengikis sedikit rindu yang menumpuk mengunung dalam jiwa
