'Semesta selalu meminta bayaran, beberapa meminta di luar nalar.'
Karena, katanya dunia ini penuh keadilan.
Untuk bahagia, perlu satu dan dua dikorbankan.
Beberapa berakhir dengan penyesalan dan sebagian kecil berakhir dengan kebahagiaan.
~ Ig: @alluraoleander
___
Aku menekan tombol alarm di ponsel, Pagi ini aku bangun lebih cepat dari biasanya. Jarum jam masih pukul enam pagi. Aku tidak salah lihat bukan? Rasanya kebetulan sekali. Saat aku hendak bangun dari tempat tidur, sekujur leherku terasa nyeri karena salah tidur. Membuatku meringis sambil mengurut urat-uratku yang terasa kaku.
Beberapa hari terakhir, perasaanku tidak bagus karena tugas yang terus menumpuk, hanya saja bebanku hari ini terasa lebih ringan. Apa karena aku bermimpi tentang dongeng itu yah? Aku tanpa sadar bermimpi menjadi tokoh Maya, menghabiskan hari yang panjang bersama Bima dan Petal, terasa sangat nyata hingga aku bisa membayangkan seperti apa raut wajah Bima jika ia benar-benar ada di dunia ini.
"Aduh, apa sih yang sedang aku pikirkan? Mimpi 'kan hanyalah mimpi." Mimpi tidak bisa menjadi nyata. Mungkin, aku hanya terlalu merindu.
***
"Ra, gimana karya lo, ada perkembangan gak?" tanya Gihon teman satu ruanganku.
"Belum, punya lo gimana?" Gihon lantas menunjukkan lukisannya yang setengah jadi. Dia baru saja memberi warna dasar pada sketsa yang sudah di gambar di atas kanvas. Dari yang kulihat, seperti tema lukisan Gihon tentang sejarah perang. Entah perang yang mana, aku juga tidak tahu.
"Tahu raja Sisingamangaraja gak? Rajanya orang Batak, pahlawan dari Sumatera Utara."
Ah, aku mengerti.
Gihon adalah 'orang Batak' yang besar di kota, sebenarnya sama sekali nggak tahu budaya Batak. Meski terlambat dia tetap ingin mempelajari budaya Batak. Gihon sering bicara, dia bangga banget jadi orang Batak. Terkadang aku muak kalau mendengar ocehan Gihon, cara bicaranya sedikit lucu, kadang terlalu kasar sih. Mungkin itu ciri khasnya. Dia sudah biasa melukis tentang budaya batak, sepertinya kali ini pun dia akan mengangkat tema Batak lagi.
Andai aku punya sesuatu hal yang benar-benar menarik perhatianku seperti Gihon, pasti aku sudah bisa menorehkan kuas di atas kanvas. Sekarang, aku jadi berandai-andai seperti yang lainnya.
"Cari aman aja deh ra, coba cara gue aja. Cari referensi dari sejarah Indonesia, mungkin aja ada yang bisa lo jadikan inspirasi." Aku ingin membalas komentar Gihon, tapi aku terlalu lelah untuk berdebat. Suasana hatiku sedang baik, aku tidak ingin menghancurkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dongeng Sesudah Tidur
Viễn tưởngDi alam dongeng yang penuh dengan sihir dan keajaiban, Maya Miralen, seorang Elf yang penuh semangat, memulai sebuah petualangan yang luar biasa. Dia berhasrat mencari bunga emas yang konon dapat mengabulkan satu permintaan apa pun. Namun, kisahnya...