6✨ | Selamat Datang!

4 2 0
                                    

Bima menarik tali rami sesuai dengan pola yang telah dibuat oleh Hermina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bima menarik tali rami sesuai dengan pola yang telah dibuat oleh Hermina. Di tengah-tengah hujan badai yang sedang melanda, mereka cukup beruntung bisa berteduh di gubuk tua milik Hermina. Meskipun  Bima memiliki keraguan, apakah bulan akan tampak di malam hari nanti.

"Tenang saja, hujan badai memang akan terus berlangsung sebelum bulan purnama merah muncul." Bima cukup kagum dengan kemampuan Hermina, seakan-akan dia bisa membaca pikirannya. Hermina sendiri sedang sibuk membaca buku usang, sepertinya dia sedang mencoba mengingat kembali tahapan ritual pemanggilan jiwa.

"Jadi, bagaimana cara kita memanggil jiwa Maya?" Tanya Petal penasaran.

"Aku akan mulai menjelaskannya," Hermina bergerak ke arah dapur. Mengeluarkan empat cangkir dan mulai membuat coklat panas untuk mereka.

"Percayakah kalian pada konsep dunia paralel?" pertanyaan Hermina membuat Bima dan Petal berpikir di dalam hati.

"Percaya," jawab Petal.

"Tidak." Hermina hanya tersenyum ketika mendengar jawaban Bima.

"Percaya atau tidak, dunia paralel itu memang ada. Setiap dunia yang tercipta merupakan hasil dari realitas dunia lain. Mereka saling terikat. Dunia paralel tidak memiliki batas, mereka akan terus tercipta dengan cara yang tak dapat dijelaskan dengan logika. Yang berarti, di setiap dunia terdapat Maya. Sayangnya, setiap Maya di dunia memiliki takdir yang berbeda-beda. Dalam kasus ini, Maya di dunia kita sudah meninggal. Namun Maya di dunia lain mungkin masih hidup."

Hermina meletakkan secangkir coklat panas untuk Petal, "ras pixie punya legenda asal muasal nenek moyang mereka yang katanya berasal dari dimensi lain. Bukan begitu?" Petal mengangguk kegirangan, apalagi setelah dia menghirup aroma manis dari kepulan cokelat panas yang menggoda. Hujan diluar gubuk sangat lebat, sehingga udara menjadi dingin. Waktu yang tepat untuk menyantap secangkir susu cokelat.

Petal mulai menjelaskan apa yang diketahuinya tentang legenda itu, "dikatakan pixie berasal dari hutan belantara nan hijau. Suatu hari, nenek moyang menemukan air mancur di tengah hutan yang bisa memantulkan dunia asing dari permukaan airnya," Petal terbang ke atas langit-langit, bertingkah seolah-olah dia sedang melakukan pidato di hadapan banyak orang, "Bulan penuh menyinari bumi dengan cahaya berwarna biru, permukaan air memantulkan cahaya itu seperti cermin. Menyilaukan mata para tetua, menarik mereka ke dimensi yang lain. Disana ada banyak bunga dan pohon yang beraneka ragam, begitulah cara tetua meninggalkan kampung halaman."

Gaya cerita Petal yang ironi terlihat seperti dia sedang membual, tapi Bima menghiraukannya. Bima menerima coklat panas dari Hermina, "jadi maksudmu jiwa tak terbatas itu...,"

"Yah. Selama diriku di dunia yang lain masih ada, maka aku tidak akan pernah mati. Kecuali ikatan paralel dunia ini terputus, maka aku akan benar-benar mati di dunia ini." 

Hermina meletakkan lilin di setiap titik pada pola ritual yang telah jadi, memastikan semua peralatan untuk melaksanakan ritual sudah lengkap. Kemudian, Hermina mengambil tinta khusus dari balik lemari dan mulai menuliskan bahasa-bahasa kuno yang mirip seperti mantra. Bau asam dan pahit yang menyengat indra penciuman membuat Petal dan Bima menutup hidung mereka. Setelah Hermina selesai menulis, mantra-mantra tersebut mengeluarkan sinar berwarna biru.

Dongeng Sesudah TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang